-Happy Reading-
Juwi duduk dan makan siang di kantin bersama sang ketos ganteng, Eunwoo. Ini jam istirahat ke dua. Jadi mereka punya banyak waktu buat ngobrol. Random talk tapi menyenangkan bagi Juwi. Makanya dia tertawa terus dari tadi. Padahal Eunwoo sedang tidak melawak. Biasalah, Eunwoo berada didekat Juwi aja rasanya membuat dirinya bisa hepi. Apalagi sekaligus makan bareng. Ditraktir si ketos ganteng pula. Kurang apa lagi.
"Kenapa dari tadi lu ketawa terus, Ju?" Akhirnya Eunwoo sadar kalau cewek yang ada didepannya ini tertawa terus. Padahal topik yang baru saja mereka bicarakan tentang Pak Kepsek meminta data ulang Juwi. Lucunya dimana?
"Eh." Juwi mengurangi tawanya. Ia harus terlihat lebih tsundere dimata cowok tertampan di SMA Edelweis. Tapi apa bisa?
"Maaf, Eun." Juwi menegak teh es manisnya sampai habis. Lalu meletakkannya diatas meja. "Gue tadi inget kucing tetangga yang nyuri ikan asin bunda. Terus bunda ngomel ngomelnya ke ayah." Bohongnya boleh juga.
Eunwoo hanya menyeringai. Cowok ini menyendok baksonya kemudian ia masukkan ke mulut dengan pelan. Juwi memperhatikan tiap gerak gerik Eunwoo makan. Ada senyum menghiasi bibirnya. Sejauh ini menurutnya, Eunwoo adalah cowok yang paling bersih dan sopan dalam hal makan. Tidak tergesa-gesa.
"Juwi."
Suara cowok itu mengagetkan Juwi. Halunya langsung buyar.
"Ya, ya?"
"Manggil doang, kok." Kekehan Eunwoo membuat bibir Juwi pout. Kirain ada apa. "Lu lagi ngelamunin apa? Ngayalin gue?"
Eh, anjir. Kok bisa tau?-juwi
"Ge-er, ih." Juwi mengelak. "Gue lagi kesel, tau." Tangannya mengaduk sisa kuah mie ayamnya dengan sendok.
"Kesel sama... gue?"
"Enggak lah." Juwi menggeleng cepat. "Itu..." agak malas ia lanjutkan. "Jeffrey."
"Jeffrey? Kenapa dia?" Eunwoo mengerutkan keningnya.
"Kertas biodata diri gue, dia jadiin kertas corat coret buat ngitung pas mapel matematik. Pas gue tanya kenapa sampai dicoretin, dia jawab santai banget. Sorry, gue gak tau. Kan bangke."
Kali ini Eunwoo yang tertawa. Lebar banget, lagi. Sampai Juwi mendelik sewot melihatnya.
Untung ganteng. Jadi dimaafin. Batinnya.
"Sorry, Ju." Eunwoo sadar cewek disebelahnya sewot. "Gue gak maksud ngetawain elunya, ya. Gue cuman ketawa si Jeffrey kok sampai gak bisa bedain kertas bio lu sama kertas coretan."
"Tauk, tuh. Huh!" Gadis ini melanjutkan lagi. "Dia sengaja paling, biar gue marah."
"Sengaja untuk apa? Lu sama dia emangnya sebelumnya kenal?"
"Ya enggak, lah. Tapi sebelumnya gue sama dia ada debat di tempat fotokopi yang deket sekolah kita. Mungkin dia kesel. Jadi gitu."
"Debat apa, sih. Kok bisa?" Eunwoo penasaran. Ia geser bangkunya lebih dekat. Membuat Juwi gugup.
Sialan nih cowok. Salting kan jadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Are U Now? [ Tzuyu ft Boys ] [Rest]
Novela JuvenilSepuluh tahun berlalu dan kejadian itu takkan pernah gue lupain begitu aja. Dia harus bertanggung jawab dimana tragedi satu hari tapi membekasnya sampai sekarang. Haruskah gue membencinya? Tapi...gue juga merindukannya! ⚠️⚠️ - Terkadang terdapat ba...