01-Unexpected

54 9 10
                                    


Sebab sepanjang kita berjalan, menghindar, berpura-pura tidak mengetahui atau apapun itu, kita akan tetap bertemu dengan apa yang ditakdirkan untuk bertemu.
-Aydan
~
_________________________________
'Happy Reading'

🍑🍑🍑

-

-

-

🌊🌊🌊


"Yaelah, gara-gara waktu SMP sering berangkat siang, sekarang jadi hampir telat kan." umpat Aydan berdecak kesal ketika sudah memasuki kawasan sekolah yang mungkin jika kurang dari satu menit telat, gerbang itu pasti sudah di tutup oleh satpam.

Karena hari ini adalah hari di mana murid baru mencari ruangan yang akan di tempati hingga satu tahun ke depan, maka jangan heran jika banyak siswa/siswi yang mondar-mandir dengan tas yang masih menempel di punggungnya yang membuat Aydan risih.

"Kelas aku di mana ya?" tanya Aydan sambil bergumam.

Dengan langkah terpaksa  Aydan pun melangkahkan kaki menuju tangga karena melihat banyak siswa/siswi MPLS kemarin yang masih mondar-mandir mencari kelasnya, dengan begitu Aydan pun sangat yakin bahwa kelas 10 berada di lantai atas.

Sambil berjalan mencari kelas IPS yang dia dapat dari hasil tes IQ kemarin dengan pengelihatan yang di balut kacamata minusnya Aydan berjalan sambil memfokuskan pandangannya pada selembaran kertas yang di tempel di setiap kaca kelas yang bertulisan Nama lengkap seseorang yang akan menempati ruangan tersebut.

Sudah 5 kelas yang Aydan periksa namun hasilnya tetap saja tidak menemukan namanya dalam kertas yang di tempel pada setiap kaca ruangan.

Dan saat Aydan melihat ruangan berikutnya, dia tersadar bahwa sedari tadi dia tidak memperhatikan ruangan kelas apa yang sudah di periksanya, dan ruangan yang sudah tepat berada di depannya sekarang bertuliskan bahwa kelas tersebut adalah kelas X IPA 6, dengan gelagat yang sedikit bingung Aydan melirik kaca jendela pada ruangan yang sudah di periksa sebelumnya, dan dia dibuat semakin terkejut karena ruangan tersebut merupakan kelas X IPA 5 yang artinya ruangan yang ada di depannya sekarang adalah ruang kelas X IPA.

Dengan sedikit kesal karena telah membuang waktunya di deretan ruangan kelas IPA yang sebenarnya memang dia tidak akan pernah menemukan namanya tercantum, sebab dia berada di jurusan IPS. Jangan tanya kenapa alasannya, karena ini memang sudah rencananya sejak awal untuk masuk ke jurusan IPS, bukan karena otak Aydan tidak memadai hanya saja dia tidak suka dengan rumus atau menghitung. Membayangkannya saja sudah membuat Aydan banyak-banyak istighfar.

"Haahh.. ngabisin waktu aja" ucap ku pelan.

Setelah merasa sangat cukup untuk meruntuki diri sendiri Aydan pun melanjutkan langkahnya kembali memasuki kawasan kelas IPS yang mulai sedikit ribut dibanding ruangan anak kelas IPA. Lalu dia melewati tiga kelas yang merupakan kelas X IPS 1, X IPS 2, dan X IPS 3, Dan Aydan pun masih belum juga menemukan namanya di ketiga kelas tersebut, sampai pada akhirnya dia menemukan namanya pada kelas IPS 4 yang kebetulan dekat dengan tangga ke 2 menuju ke lantai bawah.

Lalu Aydan melangkahkan kakinya menuju ruangan tersebut sambil menggendong tas yang masih berada di punggungnya, sesampainya di depan pintu Aydan pun memperhatikan keadaan sekitar yang sudah ramai sampai pandangannya tertuju pada seseorang yang melambaikan tangan ke arahnya, dengan santai dia pun menoleh ke samping dan kebelakang, namun tidak menemukan siapapun di sana lalu Aydan mengembalikan kembali pandangannya pada seorang yang masih melambaikan tangannya kali ini sambil menunjuk, untuk memastikan Aydan pun menunjuk dirinya sendiri dan benar dialah yang dipanggil karena orang tersebut mengangguk.

Crush Notes StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang