kenyataan & minta maaf

942 51 0
                                    

"Maaf yah.. aku sudah mengecewakan kalian.. dulu aku bersikap egois dan sombong,aku tidak mau bergaul lagi dengan teman teman selain kalian aku melakukannya agar tidak terjadi lagi seperti dulu yang menimpaku, aku menyesal sekarang.. aku tidak bisa mempercayai orang lagi.. hanya kalian yang aku percaya"

"Iya kita tau kok apa yang kamu rasakan.. dan maaf telah menyakitimu,kita harus selalu bersama selamanya tidak boleh seperti ini lagi.. janji" Namjoon mengulurkan tangannya.. Yoongi dan Taehyung pun ikut berjanji

"Janji!" mereka bertiga serentak

Taehyung sangat senang akhirnya kedua sahabatnya kembali padanya dan sekarang berpelukan dengan damai

"Namjoon, Yoongi lepas dulu yah pelukannya aku harus pulang sekarang..pasti ibuku sudah menunggu di rumah" Taehyung langsung melepas pelukannya dan beranjak dari kursi

"Eoh.. kau ini! kami masih rindu denganmu!" Namjoon mempoutkan bibirnya kesal

"Hei.. Namjoon! kau ini seperti anak yang di tinggalkan ibunya saja" Yoongi menepuk punggung namjoon keras

"Gi.. sakit tau!" Namjoon mengusap ngusap punggungnya yang sakit

"Hahaha.. sudah sudah kalian ini baru saja kita baikan malah bertengkar" Taehyung tersenyum dengan senyum kotaknya

"Yah.. pergilah kami hanya becanda" jelas Namjoon

"Baiklah besok kan libur kalian kerumahku yah pasti Jungkook rindu dengan kalian.. jumpa besok" Taehyung berjalan dan melambaikan tangannya pada Namjoon dan Yoongi

"Yah hati hati..." jawab Namjoon dan Yoongi berbarengan

"Maafkan aku Joon.. Gi.. aku belum bisa menceritakan semuanya,aku tidak mau kalian menjauh lagi" Taehyung merasa masih ada rasa bersalah pada kedua sahabatnya.. ia masih menyembunyikan fakta tentang Jimin dan itu masih di rahasiakan oleh Taehyung

Setelah itu Taehyung naik mobilnya dan bergegas ke rumah sakit

Sementara itu~

"Jimin kapan kamu bangun.. ayah ada di sini nak" Seokjin mengusap lembut punggung tangan Jimin yang terbebas infusan

"Eungh.." terdengar suara lenguhan Jimin yang mengalihkan perhatian Seokjin

"Jimin? kamu sudah sadar?!" Jin langsung menekan tombol darurat memanggil dokter.. dan dokter pun langsung memasuki ruangan Jimin

"Ada apa dengan pasien"dokter menghampiri Seokjin

"Jimin sudah sadar dok.." Jin antara bahagia dan gugup.. ia bahagia karena kesadaran Jimin dan gugup akan kenyataan nya nanti

"Baiklah akan ku periksa dulu"dokter langsung memeriksa detak jantung Jimin dan memeriksa yang lainnya

"Bagaimana dok?"

"Dia sudah stabil dan sekarang baik baik saja tapi jangan terlalu banyak bergerak pastikan Jimin istirahat yang cukup dan besok pasien bisa pulang kalau begitu saya permisi dulu" Ucap dokter itu dan berlalu meninggalkan ruangan

"Ya terimakasih dok" Jin langsung mendekati Jimin dan mengusap Surai Jimin lembut.. sementara Jimin bersikap heran dengan pria di sebelahnya

"K-kau si..siapa?dan ini di mana?" Jimin memaksa untuk duduk

"Jangan bergerak dulu.. sini ayah bantu" Jimin kaget "AYAH?!"

"Tenang dulu nak.. kamu memang benar ini ayah" Seokjin memegang tangan Jimin lembut dan Jimin terbelalak tak percaya

"A- a ayah?" Jimin mengucek matanya dan memeriksa apakah ini mimpi?

"Iya ini ayah.. maaf ayah sudah meninggalkan mu dan bisa menemuimu sekarang.." Jin menunduk merasa bersalah dan menahan rasa sedihnya..

Saudaraku.. (Vmin) - HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang