Siang saat jam istirahat tiba, di taman sekolah, Terlihat Tama dan teman temanya yang sedang bermain game di ponselnya masing masing sesekali cibiran dan teriakan keluar dari bibir mereka. Dan tak lupa mata mereka yang tak henti hentinya melirik ke arah para siswi yang berlalu lalang.
Tak beberapa lama Lia, seorang wanita manis, berjalan melenggang melewati taman bersama teman-temannya,yaitu Julia wanita cantik, berkulit putih, tinggi, dan manis,Wita,hitam manis,centil,dan satu lagi Bintang agak pendiam tetapi kalau sudah melihat cowok ganteng keluar deh gaya becicilannnya.
Melihat pandangan centil dan sexy,tama menepuk seluruh paha temannya, yaitu Bobby,Ricky,dan Dandi.Namun mereka semua terlihat cuek dan asyik main game di handphone mereka masing-masing, tanpa menunggu respon mereka, Tama pun langsung menghampiri Lia.
"Hai anak baru ya."
ya karena Lia merupakan anak baru di sekolah mereka.Kemuadian Lia menjawab dengan ketus."Udah tau nanya."
"ohh enggak, memperjelas aja."
Tama yang berbadan agak pendek dan agak gemuk tetapi tampan, mencoba menghadang langkah Lia dan teman-trmannya Lia yang mulai kesal.
"Trus mau apa?. "Lia menanggapi dengan datar, lalu menarik tangan teman-temannya, dan segera berlalu dari tempat yang bikin dia bete itu.
"Galak banget!."ketus Tama,sambil terus membututi langkah sekelompok cewek itu, trus berjalan tak peduli tidak mendapatkan sambutan.
Julia yang sedari tadi diam, menimpal kalimat Tama.
"kepo!, udah tau nanya."
Tama bersungut-sungut,bete tengis, kembali duduk dengan teman-temannya, namun sejenak Bobby melirih ke arah Tama yang tak terima dengan perlakuan Lia dan teman-temannya.
"Sialan tuh cewek!. Julia juga sok!, galak banget!,cantik sih cantik! menurut lo gimana bro?cocok kagak gue sama dia?penasaran gue!."
Tama kesal melirih ke arah Bobby yang tak juga merespon kalimatnya, lalu ia berteriak ke telinga kanan Bobby.
"wooyy."Teriak Tama yang membuat teman-temannya bengong melihat kelakuan Tama.
"Yang mana sihh."jawab Bobby sambil mencari perempuan yang di maksud Tama.
"Yahh.. elo, tuh yang putih, cantik yang barusan lewat! Lia! ahhh elo sok gak kenal! anak yang baru itu."
Bobby lalu menatap Lia dan Teman-temannya Lia yang makin menjauhi mereka. Namun dia kembali cuek.
"ohh... anak itu."jelas Bobby.
"Tadi dia cuek banget sama gue, lo tau sendiri kan?."
Bobby hanya menggelengkan kepala. Tak begitu menanggapi kalimat enggak penting Tama. Dan cuek dengan nama Lia yang sebenarnya telah menjadi murid baru di kelas mereka selama dua bulan lebih.Tapi karena mereka sering bolos kalaupun masuk juga tidak full mengikuti jam pelajaran, hingga mereka baru tahu kalau ada murid baru di kelas mereka.
"Jangan-jangan dia tahu kita tadi di hukum bersihin wc?.
Bobby tersenyum kecut, sambil jari tangannya terus memainkan tuts gadget- nya.Lalu menjawab kalimat cemas Tama. "Biarin aja."
"Kok lo gitu sih?."singut Tama
"Emang ngapa kalo dia tau."jawab Bobby sambil bermain game bersama Ricky dan Dandi.
"Yah tengsin lah!."
"Biarin aja!."jelas Bobby sekali lagi.
Bobby kesal dengan sikap Tama yang terlalu menguituskan anak baru itu.Lalu dia melotot dan mengingatkan Tama. Baginya cewek hanyalah hantu yang tak pernah bisa di ketahui jalan pikirannya misterius dan aneh.
"Heh cewek gitu aja lo pikirin!pikirin dong gimana jawaban kita ke pak Ujang sepuluh menit lagi nih."ketus Bobby.
"Ya jawab aja kalo gak sengaja"jawab Tama.
"Enggak sengaja gimana? nggak sengaja kok sering, lo sih pake acara begituan!."jawab Bobby sambil menyindir Tama.
"Nah lo sendiri ngapain juga ngikut gue."jelas Tama.
"Ya sekali aja kan.Selama ini elo yang resek denfan proyek piktor lo tuh?!yang bikin bete,gimana ngasih surat ini ke orang rumah bro,ni surat udh yang kesembilan kalinya dalam semester ini."jelas Bobby.
Ketika asik berdebat berdua tiba-tiba.....
"Bob, Tama.Gue sama Dandi ke kantin duluan ya."jelas Ricky.
Bobby dan tama mengangguk. Setelah Ricky dan Dandi pergi mereka melanjutkan perdebatan mereka.
"Ya liat-liat, namanya virus,kalo lagi kumat ya gak bisa nolak.Andai gue boleh minta sama tuhan, sejak lahir jangan di kasih sifat usil dan gokil. Gue akan minta gitu bro... itu kalo emang dia ada."pinta Bobby.
"Tuhan, tuhan, siapa dia itu?."Tama datar bertanya tentang tuhan kepada Bobby yang tidak juga bisa menjawabnya.
"Tahuk.... "jawab Bobby dengan rasa kesal.
Mereka terdiam sejenak, sama-sama merenungi kebodohan yang telah mereka lakukan. Lalu Bobby beranjak pergi setelah memasukan seragam atasannya yang selama ini sering keluar dari celananya(tidak pernah rapih).
Gerakan segera di tiru oleg Tama yang kemudian mengikuti langkahnya Bobby, menuju ruang "pembantaian".Siang itu sengatan matahari sangat begitu menyakitkan dan siap membakar kulit mereka dan hukuman setimpal yang lebih berat lagi telah menghadabg di depan mereka, menghadap sang guru kiler.
Jantan hadapi hukuman akibat dari perbuatannya jangan jadi pengecut, ini awal yang baik untuk jadi laki-laki, meski di awali dengan sesuatu yang konyol dan cukup memalukan. Mutu hukuman yang sangat jauh dari syarat lelaki sejati, namun apa yang mau di katakan, Demikian adanya.
Maaf ya guys kalo banyak yang typo soalnya baru awal
jangan lupa vote ya guys😁
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMALIA
JugendliteraturCinta segitiga seringkali menghancurkan sebuah persahabatan,yang sebenarnya tidak bisa rusak jika mereka yang menyebutnya sahabat,tidak menghianati sahabatnya sendiri atas nama cinta. ~Adhitama pradipa elvano ~Aurelia citrani davira ~Bobby delvia me...