1

907 31 223
                                    

Di ruang meeting Salman duduk dengan memainkan bolpoint di dagunya.Pandangannya fokus memperhatikan salah satu karyawannya yang kini menjadi salah satu anggota di bagian pemasaran.Karyawannya itu bernama Rizky Nazar,saat ini Rizky tengah menjelaskan konsep pemasaran untuk produk terbaru perusahaan Salman yang bergerak dibidang makanan dan minuman kemasan.

Salman mengenal baik almarhum ayah Rizky,yang dulu pernah menjadi teman seangkatan Salman semasa kuliah.Siapa sangka kini Salman dipertemukan dengan putra dari temannya itu.Menurut Salman,Rizky adalah pemuda yang tampan,sopan,dan ulet dalam bekerja.Terbukti dari kinerja Rizky yang selalu meningkat selama bekerja diperusahaan Salman,hingga dalam waktu 2 tahun Rizky sudah menduduki tim khusus di divisi pemasaran.

Ah...Salman seperti seorang gay saja memperhatikan pemuda yang begitu menyentuh hatinya itu.Namun tak ada yang tahu apa yang sebenarnya ada di fikiran Salman saat ini.

"Sempurna!"gumam Salman yang dapat didengar seluruh karyawannya termasuk Rizky,sampai-sampai Rizky menghentikan presentasinya karena heran mendengar gumaman Salman yang cukup mampu didengarnya.Karyawan lainnya ikut heran mendengarnya.

"Oh...itu...persentasimu sangat sempurna Ky,aku menyetujuinya, segera selesaikan proposalnya!"ucap Salman mengalihkan perhatian semuanya,karena Salman telah menyadari kekonyolannya.Namun hal itu semakin membuat semuanya heran karena Rizky belum selesai mengutarakan presentasinya.

"Ehm...Harry,lekas berikan proposal Rizky ke Neelam jika sudah kamu koreksi!"Salman segera bangkit dari duduknya karena rasa malu mendapat tatapan aneh dari para karyawannya,jangan sampai karyawannya mengiranya tengah menaruh rasa pada Rizky,Oh..itu menjijikkan.

"Tapi Pak,presentasi Rizky belum selesai!"Harry,kepala divisi pemasaran memberanikan diri bertanya

"Sudahlah,aku yakin konsep Rizky yang terbaik.Kalian tahu kan kerja dia selama ini bagaimana?,aku ada meeting penting.Iya kan Neelam?"Salman melempar pandangannya pada sekertarisnya.

"I..itu Pak,meetingnya masih 1 jam lagi!"Neelam takut-takut menjawab

"Aku tidak mau terlambat,kita berangkat sekarang!"titah Salman segera melangkah pergi

"Ba..baik Pak!"Neelampun menyusul.

Semuanya masih memikirkan sikap Salman tadi,Rizkypun sama.Tapi ya sudahlah toh sang atasan sudah memberikan keputusannya.

******
Di sebuah kampus elite,seorang pemuda bernama Zayn Malik bersidekap,memperlihatkan lengannya yang dipenuhi tato,seraya bersandar di ambang pintu kelas kekasihnya.

Zayn melihat wajah bosan Dinda Kirana,kekasih hatinya itu nampak menopang dagu dengan bibir manyunnya memperhatikan dosennya yang terlihat sangat buruk dengan kepala bagian depan tak ditumbuhi rambut,dan wajah datarnya,menjelaskan mata kuliah.

Kekasihnya itu terlihat menggemaskan jika seperti itu.Zayn bersiul memanggil Dinda.Dan hasilnya bukan hanya Dinda yang menoleh,seluruh teman sekelas Dinda dan sang dosen menoleh ke arah Zayn.

"Zayn!"Jika Dinda berbinar menyerukan nama sang kekasih,Mr Panker menunjukkan wajah murkanya.

"Apa yang kau lakukan disini,Zayn?"tanya Mr.Panker

"Menjemput kekasihku,Pak!"jawab Zayn,Dinda sudah meraup buku-bukunya memasukkan pada tas ransel mungilnya.

"Mata kuliahku belum selesai,ja....!"kalimat Mr Panker belum selesai,tapi Dinda sudah berada di hadapan Zayn dengan senyum manisnya

"Ayo beib!"ajak Dinda menggandeng lengan Zayn.Dengan sangat menyebalkan Zayn melambaikan 1 tangannya yang bebas ke arah Mr Panker,seraya mengikuti tarikan tangan sang kekasih.

Risalah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang