Yoo balik lagi nih :)
.
.
.
.
.
Happy Reading :/
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Appa, Sehun permisi dulu"
"Mau kemana nak?"
"Ke toilet sebentar"
"Ohh yasudah, hati-hati"
.
.
.
.
.Disinilah aku sekarang, terdiam memandangi cermin toilet. Menatap lelah pria bodoh yg kini berada di depanku.
"Kau benar-benar pecundang Oh Sehun" ucapku pada bayanganku sendiri.
Sekarang aku dipertemukan dengan Luhan, dan jujur aku sangat bahagia melihat dia baik-baik saja. Tapi apa, apa yg bisa aku lakukan saat melihat orang yg aku cintai seakan-akan tidak mengenaliku.
"Semuanya hancur, hancur sudah dan itu karena keegoisanku" teriakku dalam diam.
.
.
.
Sudah cukup lama aku berdiam diri disini, aku takut appa mencariku. Aku pun memutuskan untuk kembali ke yg lain.Sehun Pov's End.
.
.
.
Author Pov'sLuhan kini tengah berjalan menuju toilet, ia meminta ijin pada yg lain untuk buang air kecil. Tapi sebenarnya ia hanya berniat untuk minta maaf kepada Sehun karena sudah menabraknya tadi. Luhan malu kalau harus meminta maaf di depan yg lain.
"Emm dimana yaa dia?" gumam Luhan saat melewati lorong toilet.
"Hmm lebih baik aku tunggu disini saja"
Cklekkk...
Sebuah pintu toilet terbuka, Luhan pun menoleh dan ternyata benar tebakannya Sehun terlihat baru saja keluar dari toilet itu, dengan cepat Luhan menghampiri Sehun.
Sehun nampak sangat terkejut melihat Luhan yg kini berada di depannya.
"Sehun-sii" panggil Luhan.
"Lu-luhan"
"Sehun-ssi, kau baik-baik saja?" tanya Luhan.
"Eemm aku kesini hanya ingin meminta maaf padamu, a-aku tadi tidak sengaja menabrakmu" lanjut Luhan.
"Apa k-kau mau mema..."
"Lu-luhan" ucapan Luhan pun seketika terpotong saat Sehun secara tiba-tiba memeluknya.
"Sehun-ssi, kenapa kau memelukku seperti ini?"
"Maaf, ma-maaf kan aku Luhan maafkan aku" ucap Sehun dengan suara sedikit bergetar.
"Sehun-ssi apa maksudmu, kenapa jadi kau yg minta maaf begini?" Luhan semakin bingung dengan keadaan saat ini, ia berusaha untuk melepaskan diri namun Sehun terlalu erat memeluknya.
"Aku tau aku salah, aku sudah meninggalkanmu Luhan, aku menyesal benar-benar menyesal, aku minta maaf aku mohon maafkan aku" Sehun masih saja meminta maaf, membuat Luhan benar-benar muak.
"Le-lepaskan, lepaskan aku Sehun-ssi" ucap Luhan dengan nada sedikit tinggi, membuat Sehun seketika melepaskan pelukannya.
"Kenapa Luhan, kenapa? kau tidak mau memaafkanku? apa kau benar-benar sudah membenciku? sangat membenciku, sampai-sampai kau melupakan aku? jawab Lu jaw..."
"Cukup, aku mohon cukup" Luhan benar-benar tidak mengerti sama sekali apa yg dikatakan oleh Sehun. Semua ucapan Sehun kini terngiang-ngiang ditelinganya.
"Sshhh arghhh sakittt... kaii sakit sshhh" Luhan pun menjerit kesakitan sambil memegangi kepalanya. Seketika ia pun tersungkur kelantai namun dengan cepat Sehun menangkapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [HunHan]
Fanfiction"disaat ego memisahkan maka takdir akan mempertemukan" Luhan yg harus menanggung semua rasa sakit karena keegoisan kekasihnya, Sehun. Membesarkan sang putra seorang diri tanpa peran ayah. Akankah Luhan bisa menahan semua rasa sakit itu? Apa mungkin...