Aku pikir, urusan pendarahan ini sudah selesai dan bisa membuat kami bernapas lega. Karena beberapa hari lagi kami akan kembali ke Banjarmasin. Dua tiket pesawat sudah dipesan jauh-jauh hari. Dan tidak mungkin penerbangan ke Banjarmasin enam hari lagi dibatalkan.
Dua hari kemudian ternyata istriku kembali mengalami pendarahan. Dan untuk yang kali ini, darah yang keluar lebih banyak dari yang kemarin. Sekuat mungkin aku berusaha untuk tetap tenang, membuat istriku agar tidak panik.
Sore harinya kami kembali berangkat untuk memeriksakan keadaan istriku dan calon buah hati kami. Sekarang darah yang keluar bukan hanya pada saat jongkok saja, tapi pada saat berdiri pun darah tetap keluar. Itu yang membuat kekhawatiranku bertambah.
Kali ini kami menuju dokter spesialis kandungan. Kami langsung mengambil nomor antrian yang cukup panjang. Selepas magrib, dokter belum juga datang. Kata penjaga di sana, dokter yang bersangkutan masih melakukan operasi dan baru datang selepas isya. Jadilah kami di sana mau tidak mau harus menunggu beberapa jam.
Aku lihat kekhawatiran dari semua keluarga. Terus menanyakan keadaan istriku. Tidak sedang baik-baik saja memang. Aku sendiri juga jadi kebingungan sekarang. Tidak henti-hentinya aku terus berdoa agar semuanya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Pengejar Nikah Muda (Finish)
RomanceMenikah di usia muda? Siapa bilang itu sesuatu yang sulit. Kadang kita yang mempersulit apa yang sebenarnya mudah saja dilakukan. Inilah adalah ceritaku, perjuanganku yang memutuskan untuk menikah di usia muda.