Sad girl👧

122 9 3
                                    

Sad girl
Mengawali pagi dengan sendu, berharap ada yang merindu. Dengan goresan pena kubercerita mengenai sanubari yang sedang tak berpihak baik padaku.

Auna, ya itu nama pemberian ayahku, disini aku dengan dua temanku. Adi, dia adalah tambatan hati yang merupakan teman dekat ilham. Ilham, dia si badboy, cuek, namun baik tentunya.

Kesalah pahaman  yang membuat aku dan Adi berpisah. Berawal dari Adi yang tak ingin  jika melihat aku dengan ilham berteman. Nah ini yang perlu digaris bawahi, berteman baik dengan siapapun apakah salah? Tentunya tidak. Teman ya tetap teman, yang selalu ada ketika saling dibutuhkan, berusaha untuk saling menjaga. Bukankah itu baik? Jelas baik.

Adi selalu saja berpikir tidak baik tentang aku dan ilham, tentunya membuat aku tidak nyaman. Perilaku Adi inilah yang membuatku sadar, akan berharganya seorang teman. Aku bisa belajar dari kejadian ini. Untuk kalian pembaca cerita ini, sejatinya berteman itu indah, apabila saling membantu itu akan menjadikan ibadah. Semoga kita semua bisa menjadi teman sejati sesyurga.

Btw, Ilham ini adalah temen sekelasku, wajar saja mungkin jika melakukan sesuatu selalu bersamaan. Berteman sudah hampir 2 tahun, itu mungkin yang menjadi faktor kedekatannya. Ilham, terhitung siswa cool, karena bad boy dan cueknya. Namun yang ku tangkap, dia baik, peduli, mengurus karena kebetulan dia dipercaya sebagai ketua kelas. Teman, yaa aku dan ilham berteman. Jujur saja, kami hanya berusaha untuk ada ketika dibutuhkan, contoh kecil dalam lingkungan sekolah, memang kalo adanya tugas kita saling memenuhi, ada kalanya aku sibuk dengan ekstra sedangkan tugas terus saja datang, ilham yang bantu untuk mengerjakan tugasku. Begitupun sebaliknya.  kamipun saling memiliki pasangan,  dan kami selalu bertukar cerita atas keluh kesah bahkan kesenangan yang kami alami. Kami adalah real friend.

Namun, apa yang dipikiran Adi ini beda. Dia selalu menyudutkan bahwa aku dan ilham ini tidak hanya sebagai teman. Itu wajar menurutku karena mungkin hatinya sedikit tergangganggu.

Sampailah pada puncaknya.
Aku dan ilham, pergi  main hanya untuk memenuhi suatu hal. Dan, Adi berprasangka buruk, sampai sampai dia mengeluarkan kata kata yang menurutku tidak pantas untuk diucapkan, dan itu melukaiku.

Ada apa dengan Adi?
Adi, dicerita sebelumnya Adi ini berperan sebagai willy, bagi kalian yang udah baca ya pasti paham. Adi pergi jalan dengan kakakelas yang merupakan teman dekatku, dia memberi Adi sebuah barang, bahkan chatting pun bisa dikatakan permenit HAHA. Dan aku masih berusaha sabar untuk menghadapinya. Tapi mengapa Adi tak mengadili aku, jika aku berteman dengan Ilham. Why? Kenapa aku dipermasalahkan? Padahal ini hanya berteman. Apa kabar dengan dia yang memberimu barang?.

KEEGOISAN, ya segala sesuatu yang berlebihan akan menghancurkan. Khawatir itu boleh, yang gaboleh adalah berprasangka buruk. Jangan sampai KEEGOISAN ini dapat mengakhiri.

Pada akhirnya, Adi memilih untuk berpisah didasari dengan alasan pertemanan aku dengan ilham. Dengan hati yang berbalut kecewa aku dan Adi memilih untuk berjalan masing masing.

Hal yang kita bisa ambil dari cerita ini yaitu berharganya sebuah pertemanan, ingat ya berteman baiklah dengan siapapun. Yang kedua yaitu, saling introfeksi kesalahan, lalu arti dari sebuah kejujuran, dan yang terakhir menghargai kata perpisahan.

Note: Berpisah itu mudah, yang susah itu setelah perpisahannya.

Udah yaaa guyss ceritanyaa. Jangan lupa untuk follow, pijit bintangnyaaa, dan share ya. Agar aku selalu semangat untuk nulisnyaa!. ❤

Next, mau request cerita apalagi? Silahkan komen yaaa.

Terima kasih yang udah baca, semoga ada hikmah yang bisa kita semua ambil.

Salam literasi. ❤

Sad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang