26.Jangan Khawatir aku tak apa!

72 11 3
                                    


Jika keberadaan ku selalu membuat hidup mu merasa di bebani, maka mungkin dengan kepergian ku kau akan mendapatkan kehidupan yang tenang.

Yuliakay Rubian.

****

"Apakah Yuli benar-benar menyerah? Apakah ucapan Yuli tadi siang adalah kata perpisahan nya? Jika ini mimpi maka bangun kan lah aku ya alloh."batin Lena dengan tatapan kosong nya

"Yuli...."ucap Dokter tersebut, yang langsung mengalihkan pandangan Lena terhadap nya.

"Baik-baik aja kan Dok?"tanya Lena seraya mendirikan badanya.

"Mmmm...yaa dia baik-baik aja tadi dia hanya mengalami mimpi buruk mungkin, yang mengakibatkan nafas nya tersenggal bahkan terhenti sesaat namun lihat lah monitornya sekarang, kembali seperti semula."ucap Dokter tersebut yang langsung mendapatkan hembusan nafas lega dari Lena.

"Huhh, syukurlah jahat banget lo Yul, liat gue nangis tau."ucap Lena sembari mengusap lembut wajah Yuli, yang masih belum membuka kan matanya walaupun tadi sempat membuat Lena terkejut setengah mati, dia kira ucapan Dokter tadi sekaligus dengan keadaan Yuli yang terbangun, namun tidak.

"Ya sudah kalo begitu, saya pamit jika terjadi kembali sesuatu panggil saya!"ucap Dokter tersebut seraya melangkahkan kakinya pergi ke luar ruangan tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu pada Lena.

Selepas kepergian Dokter Lena kemudian menepuk jidatnya lupa.

"Ya ampun gue lupa, hubungin temen-temen, Raga juga, mereka pasti khawatir."ucap Lena seraya melangkahkan kakinya menuju sofa yang dimana terdapat tas nya di sana.

"Lah? Kok handpone gue mati? Aduhhh gawat anjirr."ucapnya panik."mau nggak mau gue harus ke ruangan Rika dulu."ucap Lena."tunggu-tunggu terus Yuli siapa yang jagain?"tanyanya pada diri sendiri.

"Susterrr!!"panggil Lena sedikit berteriak.

Tak lama kemudian datang lah suster yang dari tadi siang menemani Lena untuk menjaga Yuli, namun tadi dia sempat izin untuk menemui pasien lain.

"Iya ada apa?"tanya suster tersebut sembari tersenyum manis.

"Eu-itu saya mau ke ruangan temen saya yang satu lagi, jadi tolong jagain Yuli dulu ya Sus."cengir Lena.

"Oh i-iya."gugup nya karena wajah Lena yang walau terkeukeuh pun masih menampakan ke cuek kan nya terhadap sekitar.

"Yaudah saya duluan."pamit Lena melangkah kan kakinya keluar ruangan.

****

"Izin masuk."cengir Dimas sembari memasuki ruangan Rika.

"Izin? Tapi kok belum di iyain juga udah masuk."kesal Anis.

"Ya elah lu di kira kita siapa?"tanya Candra yang ikut nyelonong masuk di ikuti oleh yang lainya.

"Emang lu siapa?"tanya Rika.

"Gue?"tanya Candra menunjuk dirinya sendiri.

"Bukan, tapi kambing!"tegas Rasti kesal.

"Masa nggak kenal gue si? Gue kan Candra Pratama, cowo paling cool dan terfamous di sekolah."keukeuh nya.

Story Old [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang