NOTED (for readers)
Sebelum baca tolong yah di vote bintang nya dan jangan lupa banjirin komennya !!!<3(itung2 menghargai hasil penulisan dan semoga makin rajin update cerita nya)<3
"Ekheemmm Aduhh buayaaaaaa"sambar raka yang bermaksud menyindir temanya itu.
"Apa lo ke gue?" Ferdi yang sambil menyenggol kecil badan raka
"Itu lo ngerasa hahaha"ucap Raka sambil tertawa kecil.
Sepanjang jalan mereka tertawa senang sungguh tidak bisa di lupakan walaupun tidak semuanya menyenangkan
***
Sepanjang jalan Raden menggendong agna di depannya itu. Dan akhirnya agna membuka mata dan kaget ia sedang di bawa oleh Raden seorang cowok yang selalu menyebalkan setiap saat
"Lo, lo ngapain gendong gue?" Suara agna yg di keluarkan kecil karena mungkin lemas.
"Lo tadi pingsan"ucap Raden yang cuek
"Gue mau turun biarin gue jalan aja"ucap agna yang meminta turun dan akhirnya tidak di izinkan turun karena Raden tahu bahwa agna tidak kuat berjalan, ia ngomong saja sangat pelan dan terdengar lembut.
"Kali ini udah diem aja lo,Lo ngomong aja ga kuat apa lagi kalo jalan bisa-bisa lo pingsan lagi di jalan siapa yang repot lagi,pasti gue kan"ucap raden
"Hmmm iya,btw maaf kalo gue berat ya "ucap agna yang kini tertawa kecil dan terlihat manis.
"Emang lo berat"
"Issshh Raden jangan bikin gue kesel lagi,gue kan lagi sakit"ucap agna yang sambil memukul kecil Raden dan hampir mereka berdua terjatuh
"Ehh ehh kan makanya lo diem"ucap Raden.
"Iyaa maaf"ucap agna yang masi di gendong oleh Raden.
"........"seperti biasanya Raden tak memperdulikan omongan yang tidak penting ia ingin lebih fokus pada perjalanan.
Agna sepanjang jalan menatap wajah si cowo menyebalkan itu, yaitu Raden yang biasanya manusia yang tidak peduli pada siapa-siapa yang selalu mementingkan dirinya sendiri dan selalu cuek dan ini apa sekarang ia berbalik sifatnya itu seperti berubah beberapa derajat.
Hati agna bergumam "ko Lo bisa si cowo yang nyebelin banget cuek gini terus yang selalu angkuh sekarang malah berlawanan sifat lo yang asli Raden apa ini sifat lo yang asli?"agna yang sambil menatap Raden dan tersenyum kecil ketika nafas raden yang sepertinya mulai kelelahan.
Raden menyadari bahwa ia sedari tadi di lihat oleh perempuan cantik itu yang bisa ia panggil cewe sialan.
"Apa si lo liat-liat gue? Naksir lo sama gue hah?" Cowo itu berucap dengan angkuh dan kepedeanya
"Yee siapa juga yang ngeliat lu geer, orang gue ngeliatin awan yang ada di atas bagus banget"agna yang mengelak perkataan Raden
"Alah boong banget si lo, orang lo ngeliat gue sambil senyum-senyum lagi ngeliatinya"
"Hehh cowo nyebelin Raden Prabudi Wijaya yang geer dan angkuh gue ga liatin Lo ya, pengen banget ya lo di liatin gue"agna yang sambil tersenyum kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
RADEN
Genç Kurgu"bagaimana takdirmu adalah takdirku?" Maaf dari aku yang tidak bisa merangkai kata hanya bisa, mengeluarkan yang ada di dalam isi hatiku dan pikiran ku *** Dia? dia laki laki yang tidak memikirkan resiko dan hanya ada penyesalan yang ia perbuat namu...