WARNING !!!!
Part ini mengandung kata kata vulgar untuk 20+++Aku tidak pernah membayangkan ini ,seranjang dengan veranda perempuan lain yang baru kukenal. Veranda tampak gugup memandang dey yang bugil di hadapannya. mereka duduk berhadapan di atas kasur bisa kurasakan aura grogi veranda. dey mencoba membuatnya tenang dengan menyentuhnya.
"Just... Relax, take it easy...." bisiknya ke veranda.
Dey mencoba memeluk pelan badan indah veranda yang hanya berbalut pakaian dalam itu dengan tubuh bugilnya. dey lalu menuntun veranda untuk tiduran di sebelahku.
Mereka berpelukan di sebelahku, sungguh pemandangan yang gila. Dey memulai langkah pertamanya. Dia dengan perlahan mencoba mencium veranda ,veranda tampak kaku menerimanya.
"Imagine i'm someone else...." bisik dey
Mereka lalu berciuman kembali dengan perlahan dan veranda tampak mulai bisa menikmati ciuman itu pelan-pelan.
"Mmmhhhh...." mereka berdua mendesah bersahutan, aku hanya melihat mereka dengan bingung. Tak tahu harus berbuat apa. veranda si kembang kampusku dulu, hanya dalam pakaian dalam, diciumi oleh perempuan lain, dey bule yang baru saja kami kenal. Kepalaku pusing, berputar, bukan karena kenangan buruk. Tapi karena melihat dua orang perempuan cantik yang sedang mencoba bermesraan denganku dan yang lebih gila lagi, mereka akan berhubungan seks denganku bersama-sama.
Rambut panjang mereka berdua tampak bercampur di hadapanku. Badan mereka saling memeluk dengan malu, sementara aku hanya bisa menonton tanpa berbuat apa-apa aku pun kaget veranda mengiyakan ajakan tersebut. Walau terlihat keraguan, tapi sepertinya ini juga sudah kepalang basah, mungkin seperti itu pikirnya. Sedangkan aku tidak mampu berkata tidak. Kepalaku terus-terusan berkata ini pengalaman yang gila. Gila!!!!
Aku perlahan membuka bajuku, sambil memperhatikan dua perempuan cantik ini berciuman. dey tampak berusaha membuka bh veranda . Perlahan ia membukanya, dan ketika berhasil, dey langsung meremasnya dengan lembut, mempermainkan putingnya, membuat veranda merasa kegelian. Kegelian dan awkward penuh nafsu malam ini gila.
"Ahh... shit" veranda kaget menerima serangan di dadanya, dan mundur sejenak dey hanya tersenyum melihatnya.
"Do you want to kiss him first? to make you more relaxed?" tawarnya ke veranda
Veranda mengangguk dengan gugup tak seperti biasanya, veranda tak ganas, dia bergerak dengan kaku ke arahku, memasukkan dirinya di pangkuanku. aku duduk tegak di kasur, mencoba memeluk veranda yang nafasnya terlihat sampai berat.
"Kenapa?" bisikku
"Baru kali ini gue ciuman sama cewek..." bisiknya gugup.Dey memperhatikan kami dengan senyumnya yang lucu.
"Go ahead.. I'll watch" serunya kepada kami berdua.
Kami mulai berciuman,ini veranda yang biasanya, dalam hatiku tapi entah kenapa badannya terasa dingin dan kaku. aku melingkari pinggangnya, mengelus lembut punggungnya, dan berpindah menciumi lehernya. aku menjelajah leher veranda dengan pelan, berusaha membuat veranda santai. Perlahan dia mulai meresponku, dengan bergerak memaksa agar kami kembali berciuman. Tanganku bergerak meremas pantatnya yang masih dibalut celana dalam. Meremasnya dengan lembut dan tangan veranda bergerak, mengalungi leherku.
"Can I Join?" tanya dey yang tidak membutuhkan persetujuan.
Dia mendadak bersimpuh di belakang veranda dan tangannya bergerak pelan, meraba buah dada veranda lewat belakang. Kepalanya bersandar di tengkuk veranda mencoba menciuminya. Kurasakan nafas veranda makin berat. Ekspresi mukanya antara menikmati dan gugup. veranda pastilah belum pernah merasakan stimulasi seperti ini, dimana semua bagian tubuh sensitifnya terangsang dengan sangat intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard
RomanceTentang aku bajingan yang beruntung Mengambil cerita dari sudut pandang orang pertama "aku" adalah vino pria patah hati yang selalu teringat akan kisah lalu nya . Vino X Shania Vino X Veranda Vino X Anin Vino X Shani Vino X gracia