RINAI: 20

39 1 0
                                    

Aku diam. Tetapi selalu memikirkanmu.

***

"Semalem gue liat Rinai sama cowok, " ujar seseorang lewat telfon.

Orang disebrang sana terdiam dengan tangan mengepal, "Lo tau siapa cowoknya? " tanyanya.

"Gue nggak kenal, " balas orang itu.

"Gue boleh minta tolong sama lo? " pinta orang ditelfon.

"Bisa lah, kita kan temen masa nggak!" kekeh si penelfon.

Tampak disebrang sana orang yang ditelfon juga terkekeh, "Hahaha, iya deh temen. Lo bisa nggak awasin pacar gue? "

"Meskipun dia juga temen gue, gue mana bisa selalu mantau dia. Lo tau lah gue juga banyak urusan, "

"Sok sibuk lo curut! Yaudah deh intinya kalo lo tau sesuatu tentang Rinai kasih tau gue, " pinta orang itu disebrang.

"Oke, gue tutup dulu samlekom" salamnya kemudian menutup sambungan mereka.

***

Dimeja makan mansion Mandie hanya terdengar dentingan sendok garpu.

"Muka lo tuh ya, udah jelek tambah jelek ditekuk mulu!" cibir Malvin karena muak dengan mimik muka Rinai yang kesal.

"Lagian Dad sama Mom seenaknya aja main pergi ke luar negri tanpa pamitan atau ngabarin gue! "kesalnya menekan garpu ke piring.

"Duhh kasian banget jadi piring tuh, pasti sakit, " ucap Malvin.

"Udah ah, nggak mood makan gue. Pak Arif anterin Ay! " ujarnya berlalu dari hadapan Malvin.

Banyak bener ye sopirnya, namanya warna warni:v

Malvin geleng-geleng kepala melihatnya, kemudian memilih menyudahi sarapannya dan bersiap menuju lokasi proyek. Ya, dirinya akan turun lapangan.

"Pak Arif, turunin Ay sampe depan gerbang aja ya, "pinta Rinai sebelum akhirnya mereka sampai didepan gerbang sekolahnya.

"Makasih Pak, Daa, " Rinai melambaikan tangannya pada pak Arif. "Siapp nona" balas pak Arif.

Baru saja melangkah memasuki gerbang, Rinai malah mendapati kendala.

Srettttt

"Awshh woii punya mata nggak sih lo!! " teriak Rinai karena merasa sakit dibagian lengan kirinya.

Si pengendara motor berhenti dan turun. "Faril! Lo nggak lihat apa gue lagi jalan! " omelnya. Yup, yang menyerempet Rinai adalah Faril.

"Kena lo Rin? Sorry, seriusan gue nggak sengaja, " ucap Faril terlihat panik.

"Mana yang kena Rin? Ada yang sakit? " tanyanya meneliti.

Rinai menaikkan sikunya, "Nggak ada yang luka kok, cuma ya sakit aja pas kena tadi" balas Rinai agak tenang.

"Umm sorry banget ya? Perlu dibawa ke uks? " tawar Faril.

Rinai menggeleng, "Nggak usah, nanti juga sembuh sendiri"

Derungan motor terdengar, membuat pandangan mereka berdua teralihkan.

Melihat si pengendara, membuat Rinai memutar bola matanya, "Ck nampang! "
cibirnya.

RINAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang