Perang

100 9 17
                                    

Selamat Membaca
Maafkan daku masih banyak typo
♥️♥️















"Adam, Mochi ayo kesana" Ajak Elsa

"Eh mau kemana" Tanya Mochi penasaran

Marta menunjuk kearah geng JJCK

"Kesana Mochi" ( Marta )

"Ngapain ?" ( Mochi )

"Nggk lihat apa pacarmu diculik sama mereka" (Elsa)

"Biarin aja diculik, dibawa pulang juga nggk papa" Jawab Mochi dengan wajah datar seperti biasa

"Yakin nih Mochi ?"

"Iya yakin, aku disini aja deh jagain barang - barang kita"

"Betul juga sih, okeh deh kalau gitu Adam ayok bantuin kita"

Adam yang tiduran di rumput langsung berdiri merespon ajakan dari Marta dan Elsa.

"Kalau Mochi nggk mau biar gue aja, gue siap 100% menyelamatkan Ben" Ucap Adam dengan sombong agar Mochi kesal

"Iya iya terserah lu deh" balas Mochi dengan nada suara yang mengejek sambil sibuk mengotak atik ponselnya.

"Dasar pacar tak berperasaan" Kata Adam untuk memprovokasi Mochi

Sontak Mochi langsung menatap Adam dengan tatapan mata singanya

"Mau gue siram air ?" (Mochi)

"Ampun ampun"

"Udah udah jangan berantem intinya sekarang kita harus ke sana" (Marta)

Adam, Elsa dan Marta pergi meninggalkan Mochi sendiri.










"Kenapa ya sama mereka ada - ada aja" Oceh Mochi sendiri
















Ben menghentikan langkahnya dan menurunkan Alni dari punggungnya.

"Udah kan, gue pergi dulu"

"Eh mana bisa gitu, mau langsung pergi aja" (Irma)

"Iya nih tanggung jawab dong" (Duma)

"Tanggung jawab apa, ini kan udah aku gendong kalian mau apa lagi?"

"Bersihin dan obatin dong lukanya siap itu antar pulang" (Devi)

"Hmmm oke oke ada bawa kotak P3K ?"

"Ya jelas nggk ada dong" (Irma)

"Jadi gimana mau ngobatin?"

"Usaha dong" Jawab Irma yang untuk menyudutkan Ben


Ben menawarkan diri untuk mengambil kotak P3K dirumahnya, tapi belum sempat pergi ketiga sahabatnya langsung Muncul.

"Apa apaan ini ?"

Tanya Marta dengan nada agak tinggi

"Nggk lihat lutut Alni luka karna temen kalian" (Duma)

"Gue ke rumah bentar ya" potong Ben untuk pamit kepada mereka, semua mata tertuju kepada Ben yang tiba - tiba memotong pembicaraan.

Seketika semua jadi diam tidak ada suara

"Maaf Silahkan lanjutkan" Ben langsung lari menjauhi mereka, Ben memang sengaja untuk pergi karna tidak mau ikut campur dengan urusan para wanita.

"Gue ikut" teriak Adam langsung lari mengikuti Ben dari belakang









SATU KOMPLEKSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang