The Secret Diary ~Last Page~

3K 293 94
                                    

Dia adalah sosok pemimpin perang paling dipercaya. Dia adalah sosok raja paling hebat se-Zaltrea. Dia adalah sosok laki-laki idaman di negaranya. Dia adalah sosok ayah yang dijadikan panutan oleh anak-anaknya.

Tapi, dia adalah sosok suami yang paling buruk, lebih buruk daripada bayanganku.

Pria berambut pirang dan bermata hijau itu akan menatap kedua putranya dengan penuh kasih sayang. Dua putra yang lahir dari rahimku itu, mereka mendapatkan cinta yang bahkan tidak bisa kudapatkan.

Pria itu—suamiku—akan menatapku kosong.

Sepasang mata hijaunya seperti hutan hujan yang menyesatkan. Kau tak tahu apa yang ia pikirkan, tidak pula dengan apa yang akan ia lakukan berikutnya.

Kosong hingga terasa menakutkan, seakan ia tidak sudi memberikanku perasaannya.

Entah itu cinta atau kebencian.

Tidak ada di sana.

"Kalau kau mau membenciku, benci saja. Tidak usah menahan diri," kataku padanya. Terdengar memohon agar dapat melihat ekspresi milik pria itu.

Pria itu hanya menaikkan satu alis, mata hijaunya menatapku tajam.

Lorong kastil malam itu diterangi lilin-lilin yang berjajar, tapi hanya dia yang wajahnya sangat gelap dan tak terbaca. Aku gagal membaca ekspresinya.

"Berhenti meminta, Natalie Katarina Clifford," perintahnya dengan nada rendah. "orang sepertimu yang serakah, tak berhak meminta apapun dariku. Kau sudah cukup mendapatkan apa yang kau mau.

Tapi hatiku, bukan salah satunya dan tak akan pernah."

Pria itu, dia selalu merendahkanku.

Aku mengepalkan tangan, oh aku sudah cukup dihina selama ini. Aku akan melawan.

"Jangan menghinaku lebih dari ini, bagaimanapun juga aku istrimu. Ibu dari kedua putramu itu," kataku sambil menggigit bibir.

Setelahnya aku merasa udara di sekitar kami mendingin, begitu menyengat hingga membuatku sulit bernapas.

Pria itu menatapku dengan sepasang mata hijaunya, menjerat hampir membuatku mati kehabisan napas.

"Menghina?" ulang pria itu tak percaya. "memang sejak kapan kau punya harga diri?"

Hanya dia di dunia ini yang bisa membuatku serendah ini, melebihi sampah.

"Berbicara denganmu hanya membuang waktu," pria itu berbalik meninggalkanku. "bahkan memberi makan anjing jauh lebih mulia dibanding meluangkan waktu bersamamu."

Pria itu, suamiku, Raja Pertama Allegra.

Ashe Wilhelm Wagner.

Dia tidak seperti ini dulu. Ashe lebih periang dan sering tersenyum, tapi sejak menikah denganku wajahnya semakin pudar dari semua kata itu.

Salahku.

Tapi, aku tidak menyesal.

Ah, ya untuk apa menyesal?

Aku memilikinya sekarang, mengandung dan melahirkan anaknya. Bukankah itu kebahagiaan yang paling bisa kuidamkan selama ini?

Ya, aku tidak menyesal. Sekalipun dulu aku memisahkannya dari wanita yang sangat ia cintai. Aku tak peduli.

Aku memilikinya sekarang dan nanti.

Benar, selama aku memilikinya, tidak dicintaipun aku tak keberatan. Aku akan bertahan selama dia berada di sisiku.

Tapi, tidak kusangka kepercayaan itu hanya sanggup bertahan sebentar.

Saat aku sudah menyerah karena tidak dicintai oleh suamiku sendiri, aku mengancamnya dengan sebilah pedang.

Ruang kerja pria itu dilengkapi meja kerja yang di atasnya berisi banyak dokumen dan karpet yang kami injak berwarna biru terang. Ashe melihat pedang yang kuacungkan padanya tanpa ekspresi.

Ia menyandarkan bahunya pada lemari buku di sebelah meja kerja. Sungguh, ia merasa tidak terancam.

Padahal tanganku gemetaran memegang pedang itu ke arahnya.

Pedang itu berwarna perak, memantulkan cahaya bulan yang masuk dari jendela. Ashe menatap bilah pedang itu, kemudian ke wajahku bergantian.

"Kenapa?" tanyanya sarkastik, tak bergerak dari posisi. "kalau cuma diacungkan begitu kau tidak akan membunuhku. Ah, apa kau sendiri tak tahu bagaimana cara menggunakan pedang itu?"

Bahuku tersentak. Seluruh alasanku untuk membunuhnya semakin lama semakin rapuh.

Aku ingin dia hidup dan dicintai olehnya, walau aku tahu itu sangat tidak mungkin.

Wanita yang Ashe cintai masih hidup, jika aku tidak melakukan apa-apa Ashe pasti akan kembali padanya.

Aku tidak mau melihat itu.

Daripada melihatnya bersama wanita yang ia cintai, lebih baik ia mati.

«◦◦○◊○◦◦»

End of Obsolete

~Secret Diary~

«◦◦○◊○◦◦»

Timeline :

Obsolete → Obfuscate → Odalisque (1 bulan setelah Obfuscate tamat) → Gumusservi (4 bulan setelah Obfuscate tamat) → Astrophile (5 tahun setelah Obfuscate tamat).

Obsolete ~Secret Diary~Where stories live. Discover now