Hola semuaaa 😁😁
Udah lama banget ga update cerita yg ini 🙄
Akhirnya ada kesempatan buat fokus selesaiin cerita yang ini.
Cerita ini ga bakal panjang, dikit aja karena author ga suka cerita yg panjang2 hehe.Happy reading ^^
.
.
.
.
.
Banyak orang yang bilang, mimpi adalah bunga tidur. Mimpi selalu berisi hal abstrak dan dengan alur kisah yang tidak tertebak. Tapi, beberapa orang terkadang menganggap mimpi adalah hal yang sangat menyenangkan. Karena mimpi, seseorang bisa merasakan bagaimana rasanya berpetualang di dalam dunia yang berbeda. Karena mimpi, seseorang bisa bertemu dengan idolanya dan enggan terbangun dari dunia itu. Karena mimpi, seseorang mungkin bisa bertemu dengan orang yang ia rindukan, tanpa ia sadari.
Sama seperti yang Taehyung rasakan. Mimpi membawanya masuk ke sebuah dunia putih yang sama sekali tidak ia kenali. Di sana, ia melihat sosok sang ibu sedang tersenyum dengan bahagia sekali. Pria itu hanya bisa berdiri diam sembari menatap sang wanita dari jauh. Bibir mereka tidak berucap, namun Taehyung tahu sang ibu sedang berbicara, bahwa wanita itu sekarang sudah merasa tenang.
Raut wajah lembut itu tidak akan pernah Taehyung lupakan sama sekali, bahkan suaranya terlalu nyata untuk ia anggap hanya mimpi.
Kau harus bahagia, Taehyung.
Suara itu perlahan-lahan menghilang, dan samar-samar kesadaran Taehyung muncul. Langit-langit kamar pertama kali menyapanya di pagi hari yang cukup mendung ini. Lagi, Taehyung menangis karena memimpikan ibunya. Namun hal yang bisa membuatnya terhibur adalah bahwa ibunya kini baik-baik saja.
Hari ini, Taehyung meminta izin pada Woohee untuk tidak pergi ke rumah Junmyeon. Permintaan pria itu pagi-pagi sekali membuat Woohee menatap Taehyung tak percaya.
"B-benarkah? Kau mau ke makam ibumu?" tanya Woohee terkejut. Taehyung menjawabnya dengan anggukkan.
"Kalau begitu, apakah kau butuh orang yang menemanimu untuk pergi?"
Taehyung menggelengkan kepalanya, "Aku akan pergi sendiri, Suster Park."
Maka, dengan izin dari Suster Park, Taehyung kemudian pergi ke pemakaman untuk melihat ibunya. Entah mengapa, hari ini ia mendapatkan semangat yang lebih pergi ke makam ibunya. Padahal dulu, ini adalah hal yang menyakitkan baginya. Ia naik bus ke pemberhentian yang dituju, kemudian ia melanjutkan langkahnya menuju ke sebuah gedung. Ah, lebih tepatnya bukan pemakaman, tapi sebuah kolumbarium yang cukup besar di kota itu. Ia mencari nama ibunya di antara lemari-lemari kaca tersebut.
Namun langkahnya terhenti ketika ia melihat Nayeon sedang berdiri di depan sebuah lemari kaca, dengan kedua tangan yang bertautan dan mata yang terpejam.
"Nayeon?" panggil Taehyung ketika gadis itu selesai dengan doanya. Nayeon pun perlahan menolehkan kepalanya. Ia cukup terkejut karena tak menyangka Taehyung akhirnya datang ke kolumbarium setelah sekian lama.
Taehyung perlahan melangkah ke depan lemari kaca. Napasnya tercekat ketika ia melihat foto sang ibu berada di sana dengan senyumnya yang menawan. Matanya kemudian berkaca-kaca, dan Taehyung menangis. Rasa menyesal menguar dengan cepat dan terasa menyakitkan baginya.
"Taehyung...," kata Nayeon lirih. Gadis itu juga ikut menangis karena melihat Taehyung seperti ini, "Ibumu pasti sudah tenang sekarang. Ia juga pasti senang karena melihatmu datang kemari."
"Ibu...," ucap Taehyung dalam tangisnya, "Maafkan aku, Ibu ... maafkan aku...!"
Tubuh Taehyung merosot ke lantai karena kakinya terlalu lemas dan Nayeon masih dengan segenap tenaga membantu pria itu menopang tubuhnya. Nayeon memberikan pelukan kepada Taehyung, dan pria itu membalas pelukannya. Gadis itu menghela nafas berat dalam tangisnya kemudian mengusap punggung Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need You ✔️
RomanceKim Taehyung merasa dirinya sudah tenggelam terlalu lama dalam lautan luka di hidupnya. Ia juga menutup dirinya karena trauma masa lalunya, membuatnya menjadi sosok yang menyedihkan. Pun sama bagi Kim Sohyun. Gadis itu merasa kesepian, namun demi b...