Axian masih memikirkan Lucas. "Apakah ada sesuatu yang terjadi padanya," pikir Axian bertanya-tanya. Ia segera bangun dari tempatnya dan terbang menuju tempat tinggal Lucas , walaupun ia masih sedikit lelah dengan kejadian yang menimpanya hari ini.
Sesampainya di rumah Lucas...
Axian melihat dari kejauhan Lucas bersama seorang perempuan sedang berbincang-bincang. Ia membiarkannya dengan perempuan itu karena ia tahu perempuan itu sepertinya bukan makhluk jahat. "Ada apa ren?" Kata Lucas dengan risau. "Kak, tadi aku membayangkan akan terjadi sesuatu pada Ayah kita, makanya aku meneleponmu, tapi mengapa engkau mematikan ponselmu?" Jawab Carren dengan khawatir."Yang Pertama, ren Ayah kita tidak apa-apa ia lagi kerja dengan tenang di kantornya, yang kedua tadi ponsel Abang mati karena lowbat." Ucap Lucas dengan tenang. "Tapi, kak mungkin apa yang aku pikirkan sekarang akan benar-benar terjadi." Kata Carren menyakinkan.
" ren belum tentu yang kamu pikirkan itu benar, emangnya apa yang kamu pikirkan." Tanya Lucas sambil mengelus kepala adiknya. "Hmm...tadi yang aku pikirkan bahwa Ayah akan melompat dari atas gedung kantornya, dan meninggalkan kotak berwarna silver sebagai hadiah ulang tahunku yang ke 18." Jawab Carren menatap muka Abangnya.
"Sudahlah ren, semuanya tidak akan pernah terjadi." Sahut Lucas sambil mencium kening adiknya dan mulai beranjak pergi.
Ketika Lucas ingin beranjak pergi, tiba-tiba ponsel Carren berbunyi, membuat langkah Lucas terhenti sejenak.
Di ponsel tertulis sekretaris Ayah. Carren langsung mengangkatnya dengan muka cemas dan gelisah. "Hallo...apakah benar ini anaknya dari Eksawa." Kata sekretaris dengan nada bertanya. "Iya, benar ada apa ya?" Kata Carren sedikit panik."Ayah kamu meninggal karena pendarahan pada kepalanya, diduga ia tewas karena jatuh dari lantai 10, sekarang dia di rawat di rumah sakit Betra saknita jalan cendramata." Kata sekretaris menjelaskan.
Ponsel Carren jatuh, ia juga meneteskan air mata dan menjatuhkan badannya ke bawah. Lucas berlari menghampiri adiknya yang telah di penuhi air mata di seluruh pipinya. "Apa yang terjadi?" Ucap Lucas cemas melihat air mata adiknya yang tak kunjung berhenti. "Kak, seharusnya kau percaya dengan perkataanku tadi, kalau tidak semuanya tidak akan terjadi secepat ini dan kita bisa menghentikan Ayah untuk melompat dari atas gedung itu." Jawab Carren dengan penuh penyesalan.
"Aah..." Lucas kaget. Ia ingin menanggis tapi ia harus menahannya dengan sekuat yang ia mampu. "Sekarang Ayah dimana," kata Lucas sambil mengangkat tangan adiknya untuk berdiri. "Ayah sekarang ada di rumah sakit Betra saknita di jalan cendramata." Ucap Carren sambil menghapus air matanya."Ayo, kita pergi dan lihat keadaan Ayah sekarang." Kata Lucas sambil menarik tangan adiknya. "Tidak, aku tidak ikut, aku ingin pergi ke tempat lokasi kejadian dimana Ayah melompat." Kata Carren sambil melepaskan tangannya dari pegangan tangan Lucas.
"Baiklah, jika itu maumu, jaga dirimu baik-baik aku pergi dulu." Kata Lucas dan beranjak pergi dari tempat itu.
***************************************
Nantikan kisah selanjutnya...
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL MAN AND SEAL BOX
Misteri / ThrillerAxian adalah seorang manusia berumur delapan belas tahun yang dikutuk menjadi iblis, Axian harus berjanji kepada raja iblis agar menjauhi dirinya dari keberadaan manusia. tetapi suatu hari ia melanggar janjinya saat bertemu dengan Carren, gadis yang...