Fluke Natouch, panggil saja Fluke. Merupakan pemuda manis yang saat ini sedang menempuh perkuliahan di fakultas bahasa inggris, dan merupakan pemuda yang paling diminati di Universitas Dhurakij Pundit. Banyak lelaki dan wanita yang saling berlomba untuk mendapatkan atensinya.
Tapi sayang, hati pemuda itu telah di gembok oleh seorang beruang kutub bernama Ohm Thitiwat.
Ohm Thitiwat, pemuda tampan yang saat ini duduk di semester 2 fakultas teknik itu tidak akan segan-segan memberikan tonjokan mautnya jika seseorang ada yang berani menyentuh tikus kecilnya. Dia sangat posesif terhadap pacar kecilnya, baginya Fluke adalah mahkluk manis yang wajib dilindungi hingga titik darah penghabisan.
Konyol, padahal Fluke juga sama sepertinya, punya batang (meskipun ukurannya jauh berbeda sih). Tapi Ohm selalu tidak peduli namanya juga Ohm Buchen Thitiwat :)
Sejujurnya banyak orang bertanya, apakah mereka benar-benar pacaran? Karena beberapa kali Ohm terlihat seperti seorang sugar daddy yang sedang mengurus sugar babynya.
Kata mereka, Ohm terlalu memanjakkan Fluke. Bahkan Ia sendiri pun mengakui itu. Ia benar-benar memanjakan Fluke dengan harta yang Ia miliki. Ia akan mudah luluh ketika Fluke mulai merengek. Ia akan membelikan Fluke sesuatu jika Fluke menginginkannya. Yang jelas Ia akan melakukan segala sesuatu yang Fluke inginkan.
Percayalah. Jika Fluke menyuruhnya untuk lompat ke jurang pasti Ia akan melakukannya.
Namanya juga bochen garis keras.
Kalian harus tahu, Ohm bahkan telah mengeluarkan jutaan baht sejak berkencan dengan Fluke. Jangan kira Fluke orang matrealistis, itu bukan keinginannya. Itu semua ulah Ohm yang sering membelikannya barang-barang bermerk yang harganya jutaan baht. Lagi pula, baginya membelikan Fluke barang mahal itu seperti membeli gorengan dipinggir jalan. Toh Ia orang kaya. Uangnya tidak akan habis dengan cepat. Kalau boleh jujur, tiap napas yang Ia hembuskan sama saja dengan miliaran baht yang akan Ia hasilkan. Jadi untuk apa resah? Lagi pula baginya Fluke nomer satu. Mau nanti uangnya habis untuk Fluke juga dia bodo amat.
Maklum. Sekali lagi dia tuh bochen garis keras cuma kadang suka bochen in denial aja.
Bodoh memang.
Fluke menghela napas ketika mendapati Ohm lagi-lagi membawa sebuah bungkusan dari rumah mode ternama, Balenciaga.
Pemuda dengan wajah galaknya itu menghampiri Fluke yang memang sedari tadi menunggunya didalam kelas yang telah sepi itu. "Itu apa?" Tanya Fluke dengan nada penasaran, menunjuk pada tas kertas bertuliskan Balenciaga yang ditenteng Ohm di tangan kanannya.
"Untuk mu. Ini baju. Kau bilang, lupa bawa baju ganti kan? Jadi aku belikan baju baru untukmu," jawab Ohm sambil menyerahkan bungkusan itu.
Fluke menggelengkan kepalanya lalu mendesah berat. "Astaga P'Ohm! Berlebihan sekali sih? Kenapa memberikan baju seharga 2 juta baht padaku?" Ia kemudian mengeluarkan baju tersebut dari dalam bungkusnya. "Ya Tuhan P'Ohm! Berhenti membelikan aku barang-marang mahal!" Ia memekik kemudian, lalu bibirnya mengerucut lucu membuat Ohm gemas dibuatnya.
"Aku pacar mu, bukan sugar baby mu!" Fluke memekik sekali lagi. Beruntung kelas saat ini sudah sepi, hanya tersisa mereka berdua di dalam kelas tersebut.
Ohm tersenyum kecil. "Tidak apa-apa. Aku suka memberikan mu hadiah," Ia mengelus kepala Fluke. "Lagi pula itu barang murah, tidak masalah. Nanti akan aku belikan yang lebih mahal!"
Dan Fluke total membelalakkan kedua belah matanya.
Pacarnya itu sinting atau bagaimana? 2 juta baht itu apanya yang murah?!!!!
Astaga. Ohm Thitiwat memang benar-benar calon sugar daddy ternyata.
....
"Fluke!" Panggil Prem dengan suara nyaringnya.
"Uh?" Fluke merespon singkat sambil mendudukan dirinya disamping pemuda berpipi tembam itu.
"Wow. Baju mu terlihat mahal sekali?" Ujar Prem sambil memegang-megang ujung baju Fluke. "Pasti p'Ohm yang membelikannya kan?"
Fluke hanya menganggukan kepalanya tanpa berniat membalas. Fokusnya saat ini masih pada makanan yang baru saja dibelinya itu.
"Fluke! Aku punya pertanyaan untukmu," ucap Prem yang akhirnya menarik atensi Fluke. "Apa?" tanggap Fluke.
"Apa yang akan kamu bawa, jika kamu pergi bermain?"
Fluke mengernyit. "Uh? Aku bawa telepon genggam dan P'Ohm aja"
Kali ini giliran Prem yang terheran. "Kamu tidak bawa dompet?"
Fluke tertawa kecil. "Untuk apa aku bawa dompet kalau ada dompet berjalan (re: Ohm Thitiwat) yang akan selalu membelikan apapun yang aku inginkan?"
Ia tersenyum jahil setelahnya. "Dengan membawa p'Ohm aku bahkan bisa membeli rumah dengan mata terpejam, ai Prem,"
Dan Prem total terdiam mendengarnya, jadi Ohm Thitiwat itu pacar atau sugar daddynya Fluke?!
-End-
DRABBLE SUPER SINGKAT BROO. terinsipirasi dari hasil wawancara Ohm dan Fluke tentang apa saja yang akan mereka bawa kalau mereka pergi.
Aku diem pas Fluke ngomong "aku bawa hp saja dan P'Ohm!"
Pas ditanya sama orang yg wawancara "kenapa gitu? Terus kamu ga bawa dompet?"
Eh si Fluke malah bilang "ngapain bawa dompet? Aku punya P'Ohm yang bisa jajanin aku,"
Dang. Pikiran ku langsung kemana-mana :)
Btw, saya tahu ini drabble singkat abis. Ide mentahan sebenernya ini HAHAHA
Ps: Drabble ini mengalami banyak rombakan :) kalau berkenan silahkan baca lagi hahaha.
Mind to vote and comment?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✔️
Romance"Fluke, kalau kamu pergi keluar apa saja yang kamu bawa?" -Prem Warut Chawalitrujiwong "Huh? Tentu saja handphone!" -Fluke Natouch "Kau tidak bawa dompet?" "Aku punya P'Ohm. Untuk apa bawa dompet?" -Fluke Natouch, pacar Ohm Thitiwat merangkap suga...