once upon a time, 07

98 33 17
                                    

“aduh—”

minghao mengelus dahinya pelan. ia mengantuk. tangannya tak lagi kuat menopang dagu, hingga kepalanya terjatuh dan membentur meja.





saat ini, minghao sedang menyalin catatan jungkook yang sebenarnya tidak terlalu bisa dibaca.





ia tidak sendiri. teman-teman semuanya sedang menginap di rumah keluarga jeon. mereka ada di ruang tengah, berbincang santai sambil menonton pertandingan game mingyu dan yugyeom.





karena merasa cukup dengan salinannya, minghao beranjak ke meja makan. setelah meneguk air, tiba-tiba minghao merasa perlu untuk buang air kecil. ia pergi ke toilet.




















napasnya tertahan ketika melihat seseorang berbaju putih tengah menahan kepala jungkook ke dalam bak air.





minghao tahu itu jungkook, dari badannya. hanya jungkook yang sedari tadi mengelilingi rumah tanpa sehelai kain pun di atas badannya.

ya emang rumah sendiri, sih, tapi kan gak gitu juga.





“hao, liat jungkook nggak? ini ayahnya daritadi nelpon, gak tau harus diangkat atau gimana—”





minghao menoleh ke belakang.





ternyata bambam. ia berdiri di belakang minghao, tentunya bisa melihat apa yang minghao lihat.




“minghao, lu ngapain—”



minghao refleks membalikkan badannya ke depan. orang berbaju putih itu sudah tidak ada, menyisakan jungkook yang tengkurap di lantai kamar mandi. kepalanya basah kuyup dan bahunya bergetar. tidak bersuara.




bambam segera masuk ke dalam, “jungkook?”




jungkook tidak merespon.

ia sudah tidak bernapas.




“minghao, ini jungkook kenapa—”

tiba-tiba orang berbaju putih muncul kembali dari balik pintu. ia melayangkan sebuah belati ke punggung bambam.










🌫










“BAMBAM!”




minghao terjengkang kaget.




ia sudah tidak di kamarnya. ia ada di ruang tengah, duduk dengan baju basah bersimbah keringat.




diliriknya jam di dinding. pukul dua. masih gelap.

minghao tidak berniat untuk tidur lagi. ia masih takut. mimpinya tadi benar-benar seram.

untuk menghilangkan kegelisahannya, mighao menyalakan ponsel.

matanya membulat, dan jantungnya hampir berhenti berdetak ketika membaca pesan di notifikasi.








































bangchan :
berdoa untuk dua teman kita yang berpulang hari ini. jungkook jeon, teknik dan bambam kunpimok, ekonomi. semoga amal ibadah keduanya diterima di sisiNya.

bangchan :
belum ada keterangan pasti mengenai penyebab kematian keduanya. tolong jangan langsung percaya dengan berita burung yang lewat.

ONCE UPON A TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang