Apa kabar JOMBLO? Udah move on dari mantan masih betah aja sendiri. Hahaha selamat membaca, enjoy....
Mean dan Plan berada dihotel kesibukan yang ditemani oleh alunan musik membuat mereka sedikit terhibur sesekali Mean menyanyikan baitnya dan menggoda Plan namun Plan tidak tinggal diam digoda seperti itu mengambil kertas dan menggulungnya lalu melemparkan pada Mean diatas sofa.
Mereka bahagia hari ini seolah melupakan apa yang terjadi kemarin pertengkaran kecil yang mereka anggap sebagai bumbu dalam sebuah hubungan karena tidak mungkin sebagai sepasang kekasih mereka akan terus baik-baik saja.
"apa kau sudah menemukan karya yang kau ikut sertakan?" tanya Plan karena beberapa hari lalu Mean mengatakan ingin berpartisipasi dalam pameran
"ini" Mean menunjukkan foto dalam ponselnya "ini adalah miliki wanita tua, aku akan bangga bisa memperlihatkannya pada dunia" Ucap Mean tidak sadar bahwa Plan tidak akan baik-baik saja
"hmm..bantu aku untuk memilih beberapa tempat ini" tunjuk Plan untuk beberapa rekomendasi tempat untuk diadakan pameran
"kenapa harus aku?" tanya Mean
"tempat yang tepat untuk sebuah lukisan, aku belum memiliki banyak pengalaman jika bertanya pada papa itu akan merepotkan jadi bersediakah kau membantu?" Plan tersenyum begitupun Mean. Sudah diputuskan pameran akan diadakan disalah satu gelery ternama di Amerika.
"kau benar tidak ingin menerima lamaranku?" tanya Mean
"kita bicara soal ini setelah pameran. Kita sudah sepakat untuk berbicara satu sama lain tapi untuk sekarang biarkan aku mempersiapkan ini" Mendengar itu Mean mengangguk tidak baik untuk memaksa
Hari yang ditungu akhirnya tiba. Semua orang berkumpul untuk melihat pameran yang diinisiasi oleh Plan tapi ada yang berbeda saat pembukaan bahwa Plan mempersembahkan acara ini untuk Mean tentu saja membuat semua orang terkejut terutama Mean tidak kalah terkejut bahwa icon dari pameran adalah lukisan milik Mean.
"kita tidak pernah tahu akan seperti apa masa depan tapi bukankah lebih baik kita menikmati saat sekarang. Dari pandangan, orang bisa melihat..menilai bagaimana ketulusan hati seseorang dan hari ini aku mengucapkan banyak terimakasih kepada semua orang yang mencintai dan menyayangiku, terimakasih"
Riuh tepuk tangan untuk Plan menggema
"pidato yang sangat keren" puji sang papa, Plan mengangguk dan menyambut pelukan hangat itu bergiliran dari papa, mama dan adiknya. Orang terdekatnya saat ini. Tidak lupa juga hadir tuan Phiravich
"saya tidak mengetahui jika Plan adalah anak anda" ucap tuan Phiravich menyalami Mr Cuthbert
"iya..saya perkenalkan..Plan putra pertama saya dan Plan ini tuan Phiravich" walaupun sudah saling mengenal tapi secara resmi Mr Cuthbert memperkenalkan mereka berdua
"papa bisa mengobrol, aku tinggal" Plan tidak ingin ikut mengobrol masalah bisnis pergi mencari Mean disudut ruang yang melihat lukisan miliknya dipajang disana
"bagaimana?" tanya Plan ikut melihat lukisan yang sangat dibanggakan Mean tersebut
"kenapa?" tanya Mean langsung melihat Plan tidak suka
"kenapa?" ulang Plan
"kenapa pameran ini atas namaku? Bukankah kau ingin memamerkan lukisanmu dan kenapa tak satupun disini" ucap Mean setelah berkeliling tadi Mean tidak menemukan lukisan atas nama Plan
"ini hadiah" jawab Plan pendek "alasan kau mengambil alih perusahaan kau ingin mengadakan pameran lukisan untuk nenekmukan yang sudah tiada tapi kakekmu tidak pernah mengizinkannya menjadi alasan lain kenapa kau tidak pernah akur pada kakekmu dan dalam keluarga tidak ada yang mendukung itu menjadi musuh besarmu. Aku mengetahuinya sejak lama, maaf tidak mengatakannya"
"awalnya aku tidak ingin ikut campur tapi saat mendengar bagaimana kau menceritakan tentang nenekmu dengan mata yang berbinar aku bisa melihat cintamu yang dalam untuknya jadi aku bernegosiasi dengan papa untuk membujuk tuan Phiravich ikut serta. Yang kita miliki untuk orang yang sudah tiada adalah kenangan dan sampai saat ini kau merawat kenangan itu. Dia membanggakan cucunya" dengan tulus Plan mengatakan itu dan Mean yang tidak bisa berkata apa-apa
"lalu bagaimana dengan lukisanmu?" tanya Mean
Bukannya menjawab Plan malah tersenyum seperti ada sesuatu rencana dalam fikirannya.
"aku sudah memutuskan untuk kembali"
"benarkah?"
Plan mengangguk "mama dan papa sudah setuju dan mereka tidak bisa menahanku"
"itu bagus sekali" Mean tersenyum itu artinya mereka bisa bersama
"maaf bisa aku meminjam Mean?" yang menghampiri mereka adalah Chana wanita yang dijodohkan dengan Mean
"silahkan, terimakasih sudah datang nonn..a Chana" ucap Plan akhirnya
"terimakasih juga kau bisa memanggilku Chana saja" ucap sicantik Chana wanita yang sangat anggun
"ooo iya....Chana..silahkan" Plan berusaha untuk tersenyum
"kau harus bahagia" ucap Plan melihat Mean yang pergi dengan Chana orang yang akan diterima dalam keluarga Phiravich menantu yang mereka pilih.
Jawaban dari pertanyaan Mean adalah dengan meninggalkannya. Sesuatu yang dipaksakan tidak berakhir dengan baik karena keputusan yang diambil akan membuat semua orang bahagia. Biarkan Plan egois dalam hal ini.
Bersambung...
Selamat merayakan hari jomblo #meanplan
Follow my instagram @busamvung_id
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANPLAN II KENALI AKU ✅
Fiksi Penggemar#8 MEANPLAN 16/02/20 'tak kenal maka tak sayang' Perjalanan hidup tidak selalu manis. Kebahagiaan Meanplan renggang begitu saja saat seseorang dari masalalu kembali dan menawarkan kebahagian lain. Ketika rahasia satu persatu terungkap. Apa pilihan y...