Love is not over [3]

1.1K 93 17
                                    

Hampir seminggu sejak Seokjin datang ke undangan makan malam yang diadakan Namjoon.

Siang ini, dia sedang duduk di dalam ruangan pribadinya di toko.

Sebenarnya Jimin yang memaksa Seokjin agar membuat satu ruangan pribadi sebagai kantor di dalam tokonya.

Kata Jimin, meski hanya seorang pemilik toko sayur Seokjin harus berlagak seperti seorang CEO sebuah perusahaan, jadi aura Seokjin nanti akan bertambah baik.

Ruangan pribadi Seokjin kecil, ukurannya hanya 2x2 meter. Berisi satu meja kerja kecil dengan dua kursi yang berhadapan, sebuah filing kabinet susun 4 tempat dimana Jimin menyimpan laporan laporan keuangan dan satu standfan di pojok ruangan.

Seokjin sengaja tak memasang ac di ruangannya, mengirit katanya
Ia sudah menghabiskan biaya listrik begitu banyak untuk tokonya, ac dan referigator juga lemari pendingin, semuanya boros listrik.

Sekarang Seokjin tengah menatap seorang bankir kenalan Min Yoongi yang sedang membereskan berkas pinjamannya.

Ya, akhirnya Seokjin memutuskan untuk mengajukan pinjaman untuk tambahan modal toko sayurnya.

Dan seperti yang Yoongi bilang, bankir ini sangat ramah dan baik hati. Senyum tak pernah lepas dari wajahnya, bicaranya pun sangat sopan.

Tipikal orang yang mudah bergaul dengan siapa saja.

Dalam hening-karena si bankir sedang sibuk meneliti berkas-, Seokjin meneliti wajah si bankir, manis juga, gumamnya dalam hati.

Apa lebih baik, aku mengajaknya bertemu di luar urusan pekerjaan ya, batin Seokjin lagi.

Dari luar pun, sudah jelas sekali dia pria submissive, sudah gitu, ramah dan baik hati, pasti akan cocok dengannya yang sedang belajar move on karena patah hati.

Ya, patah hati karena melihat Taehyung yang dicium secara rakus oleh Jungkook tempo hari. Sungguh hingga sekarang pun hati Seokjin masih panas jika mengingat kejadian tersebut.

Jadi, semenjak pulang dari makan malam terkutuk itu Seokjin dalam fikirannya terus terusan mencari cara supaya bisa melupakan Taehyung.

Ia mulai aktif kembali di social media, mencari kawan kawannya yang dulu, siapa tahu masih ada yang available.

Namun karena pekerjaannya yang banyak, dan mungkin karena faktor umur juga, Seokjin tak kuat lama berkutat dengan medsos, baru sepuluh menit membukanya mata Seokjin sudah terkantuk kantuk.

Ia selalu berakhir dengan ponsel yang jatuh ke hidungnya saat tertidur.

Dan seperti hadiah dari surga, tepat dua hari setelah Seokjin memutuskan untuk move on, datanglah si bankir baik hati, Jung Hoseok
Mungkin Tuhan memang berniat agar Seokjin segera mendapat pengganti Taehyung.

"Baiklah Seokjin ssi, berkasnya sudah selesai. Besok atau paling lambat lusa, dananya sudah akan masuk ke rekeningmu!".

Jung Hoseok memandang pada Seokjin dan tersenyum cantik.

Seokjin jadi ikut tersenyum melihatnya.

Oke Taehyung, bye bye! Mulai sekarang kau hanya akan jadi masa lalu bagi seorang Kim Seokjin.

"Terimakasih banyak ya Hoseok-ssi, senang bekerja sama denganmu!".

Seokjin mengulurkan tangannya, mengajak bersalaman.

"Ah! Senang juga bekerja denganmu Seokjin ssi!" balas Hoseok riang.

"Kuantarkan keluar?". Tawar Seokjin.

"Dengan senang hati". Jawab si pria submissive seraya tersenyum lebar.

Sementara itu di dalam toko, Jimin sedang asyik memperhatikan layar cctv, sejak Seokjin bercerita tentang dua remaja yang mengutil tempo hari, kini Jimin semakin waspada.

Jin Purple V Oneshoot BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang