Miranda berhasil menyelesaikan jurnalnya lebih cepat daripada yang ia perkirakan. Jam sudah menunjukkan pukul delapan kurang lima belas menit, itu artinya sebentar lagi Zacharias Lannion akan tiba. Miranda bergegas menutup lapotopnya dan keluar dari kamar untuk memeriksa kembali makan malam yang ia siapkan untuk mereka berdua. Hal ini Miranda lakukan semata-mata sebagai keramahan pada Zach yang mana adalah pasiennya.
Dirasa sudah agak dingin, Miranda menyalakan kompor untuk menghangatkan kembali pasta yang ia masak setengah jam yang lalu. Miranda kemudian memindahkan pasta itu ke dalam dua piring lalu dia menggoreng dua udang katsu dan menambahkan taburan keju cheddar di atas pastanya.
Tak beberapa lama kemudian bel berbunyi. Itu pasti Zach, pikir Miranda. Dia bergegas menuju ke pintu lalu membukanya. Seperti yang dia duga, Zacharias Lannion berdiri di hadapannya dengan matanya terus memandang ke sekeliling pekarangan rumah Miranda.
"Mr Lannion"
Suara Miranda mengalihkan perhatian lelaki itu. "Dokter Avery" sapa Zach, "Kau memiliki rumah yang indah" pujinya.
"Oh, terima kasih"
Membuka pintu semakin lebar, Miranda mempersilahkan Zach untuk masuk ke dalam rumahnya. Miranda membawa pria itu menuju ke ruang tengah dan duduk di sana sementara dia kembali ke dapur. Di ruang tengah, Zach yang duduk sendirian terpekur merasa tidak asing dengan suasana rumah Dokter Avery sehingga dia tidak bisa berhenti mengamati ke sekelilingnya.
Tapi kemudian sebuah benda yang berkilau Zach temukan di bawah meja tamu saat matanya sibuk berkelana. Benda itu memang tidak terlihat menonjol karena warnanya yang perak nyaris sama dengan warna karpet yang kelabu. Namun Zach mengenali benda itu, itu adalah cincin pernikahan atau pertunangan. Zach segera mengambilnya lalu memperhatikan cincin itu dengan lekat. Cincin itu memiliki tiga permata berwarna biru muda yang indah, diameternya tidak terlalu besar membuat Zach yakin cincin itu pas pada jari manis Dokter Avery yang ramping. Ya, cincin itu adalah miliknya.
Hal ini membuat Zach menduga bahwa Dokternya yang cantik sudah bertunangan dengan Dokter Smith dan mereka akan segera menikah. Mereka tidak pernah terlihat memakai cincin mungkin karena dokter bedah dilarang mengenakan perhiasan apapun di tangan selama bekerja.
Zach tenggelam dalam perasaan cemburu yang tak dapat ia jelaskan bertepatan dengan suara Miranda yang memanggilnya dari dapur terdengar. Zach segera mendatangi wanita itu sambil membawa cincin yang ia temukan untuk ia serahkan kepada Dokternya. Dia pikir Miranda telah kehilangan benda berharga itu.
"Dokter Avery, aku menemukan cincinmu di bawah meja tamu" ucap Zach sambil menyerahkan cincin itu kembali pada pemiliknya.
Miranda tampak terkejut. Dia segera menerima cincin itu dari Zach dengan gugup dan berkata, "Terima kasih Mr Lannion, saya mencari cincin ini ke mana-mana." Dari raut wajahnya, Zach dapat mengetahui betapa berharganya cincin itu bagi Miranda.
Mereka duduk di meja makan. Di sana sudah terhidang dua piring pasta yang menggugah selera dengan dua potong udang katsu di atasnya. Mencoba melupakan cincin yang baru saja dia temukan, Zach memuji masakan Miranda setelah dia menelan suapan pertamanya. Rasa dari masakan itu tak asing di lidahnya, untuk yang ke sekian kali segala sesuatu tentang Miranda begitu familiar bagi Zach.
"Apakah ada bumbu khusus yang kau gunakan pada pastamu, Dokter Avery?" tanya Zach.
Miranda mengerutkan dahi, "Saya pikir tidak ada. Mengapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Us (Tamat)
RomanceWarning : Adult and explicit sensual content! Lima bulan telah berlalu sejak Miranda mengajukan gugatan cerai kepada suaminya yang kaya raya, Zacharias Lannion. Luka di hatinya masih belum sembuh tapi dia harus berlapang dada membantu lelaki itu men...