"Tuan."
Di tengah-tengah keheningan lorong yang suram dan kelam itu, Belial mengangkat kepalanya yang sedari tadi tertempel pada alas meja.
Bisa dilihat dari kantung matanya yang beranak pinak, pandangan lelah dan tanpa jiwa, juga kertas yang menempel di pipinya, dan tak lupa ekspresinya yang kesal, dia baru bangun.
"Alien Sturm..." dengusnya, berani sekali si bawahan menariknya paksa dari mimpi indahnya menginjak-injak wajah musuh bebuyutannya itu menjadi kue serabi.
Yang disebut Alien Sturm—seorang lelaki berpakaian serba hitam dengan jemari yang dihiasi kutek perak kadaluarsa, berucap, "Soal masa depan hotel ini.."
Sebelum si Sturm selesai bicara, Belial memotongnya dengan marah, "Ya, ya! Aku tahu, bisnis sedang jelek akhir-akhir ini! Ketahuilah Alien Sturm, aku juga sedang memutar otak untuk mencari solusi!" si Sturm harusnya bersyukur ia tidak dicakar sampai habis.
"—A-aku, aku ingin mengusulkan sebuah ide, tuanku—"
Belial, dulunya kaisar penjajah sejumlah galaksi dan planet yang tak terhitung jumlahnya, namanya dikenal dan ditakuti berbagai penjuru semesta, namun itu dulu.
Kini dirinya sudah pensiun, yah.. Kurang lebih. Ia merasa lelah terus bertarung tanpa henti dan berulang kali menelan ludah kekalahan yang pahit, yang disajikan hangat oleh seseorang spesial yang terus merusak rencananya. Pada akhirnya ia memutuskan untuk berhenti saja, atau hiatus, atau liburan berkepanjangan, ya begitulah.
Kejenuhan bertarung itu lalu didukung oleh faktor kelahiran 'putra' miliknya. Alien Sturm itu suatu saat mengabarkan dirinya telah berhasil menciptakan klon sempurna dari sampel DNA Belial, yang dimana Belial sendiripun sudah lupa kapan ia pernah memberikan sampel DNA tersebut, ia bahkan lupa itu DNA dari mana, rambut, darah, liur, atau—?? Tak menutup kemungkinan putranya itu berasal dari secuil upilnya.
[ sebenarnya si Alien Sturm itu tentu memiliki nama, tapi ia tak keberatan hanya disebut dengan nama spesiesnya saja oleh Belial. Bayangin deh, tahu-tahu ada yang manggil kamu "Woi, Homo sapiens." kan gimana gitu ya walau benar. Ya namanya juga pengikut Belial mana ada yang waras sih. Untuk memudahkan, kita akan mulai menyebut si Sturm, 'Kei Fukuide'. ]
Kembali lagi ke cerita, jadi karena dirinya kini telah berstatus single daddy, tak ada angin tak ada hujan tak ada petir, entah kenapa hati Belial yang sudah lama beku dan mati hidup kembali dan terasa berbunga ketika bersama putranya itu, tiap mulut mungilnya memanggil sang ayah dan tangannya yang begitu kecil menggenggam miliknya yang telah kotor akan tumpahnya begitu banyak darah pada zaman dulu...
Belial merasa dibersihkan dan disucikan oleh keimutan seorang Geed.
—Atau Riku. Apalah itu nama manusia yang anak itu suka gunakan.
Belial sadar bila ia terus menyebabkan kehancuran, semakin banyak dendam akan tertanam, dan akan semakin banyak pula yang akan datang menghentikannya, memperbesar kemungkinan membahayakan nyawa Riku.
Untuk melindunginya dari semua itu, ia pergi ke suatu planet terujung dalam suatu galaksi terpencil bersama para bawahannya yang paling dipercayainya, lalu mengubah penampilannya —walau ia sendiri tidak terlalu suka—menjadi wujud yang menyerupai manusia bumi, dengan saran Kei. Karena dengan wujud yang terlihat lemah dan tak berdaya ini, para alien bermaksud buruk pun tidak akan repot-repot cari gara-gara dengannya.
Ia tadinya hanya ingin merawat dan membesarkan Riku dengan damai, dan suatu saat nanti mungkin ia akan kembali menjadi kaisar super jahat lagi, namun kali ini ia akan menjadikan Riku sebagai penerusnya, dimana ia hanya akan duduk santai di belakang sebagaimana seorang ayah yang bangga, yang gemar memamerkan anak kesayangannya. Seluruh semesta harus tahu betapa preciousnya Riku—!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hotel Atrocious (Hiatus)
FanfictionSelamat datang di hotel Atrocious! Destinasi liburan idaman para alien dari segala galaksi! Abaikan namanya, tempat ini ialah tempat bersenang-senang ideal! (Hotel Transylvania AU)