🌲12🌲

513 54 49
                                    

Happy 2k readers😄😄😄😄
Ehe makasih. Kalian semua UwU😚😚😚😚

Kalo cerita ini selesai, gimana kalo aku buka book baru khusus buat bahas teori sama momen SKZONE? Ada yang setuju gak?

Tapi gak janji yaaaa

Selamat membaca~












Keluarga Pinus baru saja kembali dari rumah duka. Eunbi sedaritadi diam dan langsung masuk ke kamar saat pulang tadi, Chan mengerti dan ia memilih membiarkan istrinya untuk sementara waktu.

Hyunjin termenung di taman samping rumah, beberpa kali ia sudah menghela nafas lelah. Lelaki itu tak sebodoh itu untuk tidak mengetahui jika gadis yang ia sukai menyukai temannya sendiri. Ah, lebih jelasnya yaitu Minju menyukai Jaemin.

Hyunjin mendongkak kan kepalanya ke atas melihat langit malam, kelam dan tak ada bintang mungkin akibat cuaca mendung. Chan yang sedari tadi memperhatikan anak laki-laki nya itu hanya bisa menggelengkan kepala seraya berjalan mendekat.

"Cuaca dingin-dingin gini enaknya ada dipelukan dia, ya gak Jin?" celetuk Chan tiba-tiba, membuat Hyunjin menoleh cepat. Hm ... sepertinya bukan kalimat yang tepat untuk menyapa anaknya ini. Wajah Hyunjin kembali murung.

Chan mengambil duduk disebelah Hyunjin, "Kenapa? Galau yaaa abis ditolak sama doi,"

"Iya, pa."

"Eh beneran ternyata?" Chan kaget seketika, padahal niatnya hanya mengoda.

"Gak pa-pa, baru ditolak sekali. Liat dong papa ditolak sama mama sampek banyak kali," ujar Chan menyemangati, ya Chan dulu sering ditolak Eunbi masa-masa SMA dulu sampai lupa berapa kali sudah ditolak.

"Gak deh pa, Hyunjin mundur aja." Hyunjin terlihat pasrah.

"Lho kenapa?"

"Dia suka sama temen Hyunjin, yaa udah sih kalo dianya bisa bahagia sama yang lain kenapa Hyunjin harus berusaha keras buat dapetin hatinya?" kata Hyunjin panjang lebar, Chan menepuk bahu kiri Hyunjin pelan.

"Ya udah kalo maunya gitu, lagian kan cewek gak cuma itu aja. yang penting jangan terlalu larut dalam kesedihan!" Hyunjin mengangguk paham, mungkin mulai sekarang ia harus melupakan Minju.

Tin Tin!

Sebuah kelakson mobil terdengar diluar gerbang rumah Keluarga Pinus, Chan dan Hyunjin serempak menoleh. Seorang pria menyembulkan kepalanya saat kaca mobil mereka terbuka.

"Oi Chandol bukain gerbangnya!" teriaknya.

"Kita bawa makanan banyak!" seorang wanita ikut-ikutan menyembul disisi pintu mobil lain.

"Lho tante Hyewon sama Om Woojin?"

***

"Kalian tumben kemari?" tanya Eunbi yang langsung turun kebawah ketika mendengar jika Hyewon dan Woojin datang.

"Ya ambonnn, masa ya gak boleh?" tanya Hyewon yang sebenarnya hanya bercanda, kedua wanita itu sedang menanta belanjaan didapur yang dibeli Hyewon tadi - beberapa daging dan kebanyakan adalah soda dan cemilan.

"Enggak gitu maksudnya, kan Irene unni dan Suho oppa sedang berduka bukannya kalian harusnya disana?"

"Kakak juga seharusnya ada disana," gumam Hyewon pelan, Eunbi seketika menghentikan pergerakan tangannya. Hatinya merasa sesak sekaligus bersalah, ia masih sakit hati karena perkataan Irene dan ia juga merasa egois karena tidak ada disana ketika mereka sedang merasa berduka.

Tiba-tiba sebuah tangan mengenggam tangannya, meremas lembut. "Aku tau, unni kecewa dengan penuturan Irene unni waktu itu. Tapi tolong jangan dimasukin kehati kak. Irene unni mungkin benar-benar frustasi dan tak bisa mengontrol diri,"

🌲Keluarga Pinus🌲•Ft. SKZONE [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang