Panggilan seseorang yang terdengar asing membuat pemuda berambut pirang ini menoleh ke samping. Dia mengernyitkan keningnya bingung, siapa yang memanggilnya?
"Lo siapa?"
Yang memanggilnya berdecak seraya menurunkan maskernya dan melepas kacamata hitam yang membuat penampilannya terlihat misterius.
"Gue Haknyeon, lo gak inget?"
"Ck, gue kira siapa. Kenapa suara lo diberat-beratin kayak gitu, hah? Terus, kenapa lo pake masker sama kacamata begini?"
"Aduh, lo bisa diem sebentar gak. Gue pingin kasih tau hal penting ke lo."
Pemuda bernama Hyunjae tersebut mengernyitkan keningnya bingung. Tumben-tumbenan Haknyeon serius seperti ini.
"Kasih tau apa?"
Haknyeon merangkul Hyunjae untuk menjauh dari sana sambil berbisik-bisik.
"Lo tau berita lima orang remaja yang terbunuh? Lo tau, ternyata mereka dibunuh sama mata-mata dari negara."
"Hah? Serius lo?"
"Serius, bahkan mata-matanya itu salah satu dari teman-temannya. Itu berarti, mata-matanya itu gak harus orang dewasa."
"Terus maksud lo ngomong gini ke gue apa?"
Haknyeon mendekatkan diri ke Hyunjae. "Katanya, mata-mata suruhan negara masih beraksi buat mengurangi populasi penduduknya. Gue mau lo hati-hati, gue rasa ada yang berbohong di antara temen-temen kita."
Setelah selesai mengatakan itu, Haknyeon menepuk-nepuk punggung Hyunjae sebelum pergi ke cafe di seberang jalan.
Hyunjae menatap pemuda itu sebentar, lalu terkekeh sambil geleng-geleng kepala.
"Haknyeon, Haknyeon, lo terlalu polos jadi orang."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
