Denting piano mengalun lembut, suara alunan lagu berlirik romansa mengisi sudut-sudut ruangan menambah suasana teduh untuk menemani orang-orang yang saling bersenda gurau, berkumpul dengan minuman atau makanan ringan di salah satu tangan mereka. Lain halnya dengan orang-orang yang tampak menikmati pesta itu, lain pula dengan apa yang dilakukan Baekhyun. Baekhyun menyembunyikan dirinya diantara pilar-pilar kokoh, lalu mendeketi meja persegi panjang dengan hiasan cantik yang menyajikan berbagai kue dengan toping warna-warni.
Matanya berkilau melihat pemandangan didepannya. Lidahnya secara spontan membasahi bibir bawahnya. Kalau surga dapat dideskripsikan mungkin inilah salah satu bagian dari surga itu. Baekhyun menatap kue, cookies, permen dan makanan penuh gula-gula lainnya. Profesinya sebagai model membuat dia tidak pernah memakan makanan manis sesering mungkin. Tapi hari ini berbeda, dia ingin memanjakkan lidahnya untuk hari ini saja.
Baekhyun mengambil makaron yang tersusun rapih mengerucut keatas sebagai sasaran utamanya. Dengan sekali suap makaron tersebut sudah lenyap dari pandangan mata. Baekhyun mendesis puas, rasanya sudah lama sekali dia tidak makan makanan seperti ini. Baekhyun berniat mengambil satu lagi, tapi terhenti dengan tepukkan keras di bahunya.
"HEH, asik bener ya lo disini. Baru juga tunangan udah kabur kesini aja, tuh si Chanyeol nyariin lo"
Kyungsoo berdecak sebal, tangannya berkacak di pinggang khas saat ada satu hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Seperti kalau Baekhyun susah dihubungi, kalau Baekhyun cheat saat masa diet atau kalau Baekhyun menjahilinya saat dia tertidur di mobil. Tapi semua itu yang Baekhyun butuhkan untuk menambah hari-harinya. Kyungsoo adalah hiburannya hehe.
Baekhyun memutar bola matanya, dia mengambil makaron lagi, kali ini yang berwarna kuning terang. Warna favoritnya.
"Denger gak sih, gue ngomong?"
Baekhyun mengambil kue strawberry dan melahapnya lagi meski mulutnya sudah penuh.
"BUSETT, Sarap ya lo, kemeja udah bagus kaya gini, makan lo belepotan gitu. Awas aja kalau sampe naik sekilo, gue jamin Chanyeol ninggalin lo langsung" Kyungsoo berisik banget kalau lagi ngomel. Hobi dia suka banget komentarin orang.
"Persbtanb samba Chanbyeolb, mau diab ninggalinb gue ke urusanb dia" (Persetan sama Chanyeol, mau dia ninggalin gue ke urusan dia). Tidak peduli dengan tatapan jijik Kyungsoo saat sebagian remah kue dari mulutnya tidak sengaja meluncur ke muka Kyungsoo.
"Geblek, kena gue bangsat" Tangan Kyungsoo sudah ancang-ancang melayang keatas untuk menggeplak kepala Baekhyun. Baekhyun sudah memejamkan matanya dan bersiap diri melindungi kepalanya dengan lengannya.
"Heh, mau ngapain?"
Baekhyun membuka mata dan mendapati Chanyeol dengan setelan kemeja hitam menahan pergelangan tangan Kyungsoo, mata mereka saling bertemu dan Baekhyun buru-buru menutup mulutnya yang belepotan.
Kyungsoo melepas pegangan tangan Chanyeol. "Nih tunangan lo, ngomongnya sambil nyembur ke muka gue"
Baekhyun menahan ketawanya, Chanyeol memberikan scarf ke Kyungsoo "nih, elap aja". Perhatian Chanyeol sekarang tertuju pada Baekhyun.
"Kamu bener-bener ya masih sama kaya anak kecil, ga berubah"
Suara rendah Chanyeol berbanding lurus dengan wajah datarnya. Membuat Baekhyun kesal setengah hidup. Pengen sekali Baekhyun menjewer telinga lebar Chanyeol yang meruncing itu.
Baekhyun mau melawan, tapi saat ini mulutnya masih penuh, dia sibuk mengunyah. Tidak lucu kalau kamera sekitarnya menyorot saat Baekhyun menyembur Chanyeol seperti apa yang dilakukannya ke Kyungsoo. Bisa-bisa mereka menulis headline News besok dengan judul macem-macem
– Pertunangan terunik Baekhyun sang model menyemprot tunangannya dengan penuh cinta – Big NO. Kalian pasti mengerti kan jari-jari liar reporter itu.
"Baek, kamu kenapa pergi? Aku mau kenalin kamu ke temen-temen aku. Mereka orang penting Baek"
"Ngapain? Mereka pasti udah tau lah, masa mereka dateng kesini gatau siapa tunangan kamu hah?" Baekhyun mengambil minuman dan menyeruputnya dengan cepat. Rasanya emosi kalau ngomong sama Chanyeol.
"Haduh ... bukan gitu, aku mau kenalin kamu ke mereka secara personal"
Keliatan banget Chanyeol kalau sekarang lagi nahan emosinya. Sejujurnya Baekhyun kagum sama sifat dewasa Chanyeol yang selalu sabar menghadapi tingkah Baekhyun. Chanyeol biarpun nyebelin tapi penyabar, dia gak pernah sekalipun ngebentak Baekhyun. Ya biarpun terkadang mulut pria itu pedas ga ada saringannya.
Baekhyun maju mendekat, tangannya merapihkan pita yang bertengger di kemeja Chanyeol. Dia menatap Chanyeol dengan seringai di wajahnya "kamu denger ya, ini cuma tunangan. Aku yakin setelah kamu dapetin apa yang kamu di perusahaan, kamu bakal ninggalin aku. Jadi aku gak perlu repot-repot kenal sama temen-temen kamu" Chanyeol hanya diam tidak merubah ekspresinya.
Sebaliknya tangannya terjulur ke dagu Baekhyun, lalu jempolnya menyeret permukaan bibirnya secara pelan dari ke kiri lalu ke kanan, Baekhyun kaget dengan gerakan tiba-tiba itu, tapi dia membiarkan pergerakan jempolnya di bibir Baekhyun. Hingga Baekhyun dapat merasakan tekstur kasar jempol itu bermain di bibirnya.
"Ada cream" Chanyeol berbisik lirih.
Tanpa diundang pipinya memanas dan menampilkan warna merah muda di ujungnya. Gerakan tak terduga dengan jarak sejengkal mereka sekarang yang menjadi penyebabnya. Baekhyun mengalihkan pandangannya menghindari tatapan Chanyeol. Dia melihat orang-orang disekitar mereka yang melihat dengan tatapan gemas, dan lucu seperti Baekhyun dan Chanyeol adalah pasangan paling sempurna di dunia, melebihi anang-ashanty.
Sial.
******
Haiiiii, do you like it??? Please tinggalin komentar kritik atau saran yaaa!!! Thankyou ^^
YOU ARE READING
I Never Should have Doubted you!
RomanceDimata orang-orang Baekhyun yang paling beruntung bisa bertunangan dengan seorang Park Chanyeol. Tampan, Kaya, Sukses. Pasti masa depannya sudah terjamin. Tapi tidak ada yang tau, karena suatu masalah keduanya meragu. Meski tidak dipungkiri perasaan...