Sabtu, 13 Juli 2019. Satu bulan sudah aku berada di tanah Jawa. Tak terasa sudah mau berpisah saja dengan keluarga yang ada di sini. Banyak sekali kenangan nantinya yang akan kami bawa pulang.
Aku dan istri kembali ke Banjarmasin dengan menggunakan pesawat di Solo, bandara Adi Soemarmo. Jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah ibu mertuaku.
Paginya, sekali persiapan pulang sudah beres. Memastikan tidak ada lagi yang tertinggal. Kami berangkat siang hari, jadi masih ada waktu untuk berkumpul di pagi harinya.
Pendarahan istriku masih belum selesai. Darah masih saja keluar. Tapi kami tidak mau memusingkan itu dulu. Biar itu nanti akan aku urus setelah kami tiba di Banjarmasin. Waktunya sekarang adalah memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk berkumpul sebelum kami kembali ke Banjarmasin.
Saat itu istriku masih lemah. Tega sebenarnya kalau harus tetap memaksa untuk kembali ke Banjarmasin dalam keadaan seperti ini. Tapi apa boleh buat. Mau tidak mau aku harus pulang hari ini. Waktu libur kuliahku sudah tidak lama lagi, kemudian juga kandungan istriku sudah memasuki bulan ketujuh.
Pagi itu, aku dan istri manfaatkan betul untuk berkumpul bersama keluarga. Makan bersama, duduk bersama, cerita-cerita ringan yang bisa membuat tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Cinta Pengejar Nikah Muda (Finish)
RomanceMenikah di usia muda? Siapa bilang itu sesuatu yang sulit. Kadang kita yang mempersulit apa yang sebenarnya mudah saja dilakukan. Inilah adalah ceritaku, perjuanganku yang memutuskan untuk menikah di usia muda.