Sehun itu orang yang baik, dulu.
Selalu menghormati wanita dengan segala sikap dan perlakuannya. Namun setelah putus dari irina, sifatnya berubah. Macam iblis kalau kata Daniel.
Sering gonta ganti pacar setiap bulannya membuat nata menjadi kebal. Seakan-akan sudah apal dengan tabiat sahabatnya itu.
Contohnya ya seperti sekarang. "Sek, gue barusan nembak cewek. Adek tingkat kita"
Yang mana nata sedang minum susu milo ditangannya dan Daniel yang memakan baksonya langsung tersedak seketika. Mereka saling melempar pandangan sebelum satu teriakan wanita di ujung koridor kantin menggema.
"Kak sehun!!"
"Itu orangnya?" tanya Daniel menunjuk wanita berambut panjang yang berjalan mendekati mereka. Sehun mengangguk.
"Kakak dari mana aja sih... aku nyariin dari tadi tau nggak?!" ucap gadis itu, tangannya melingkar sempurna dilengan milik sehun.
"Aku kuliah ya buat belajar lah, emang ngapain lagi" yang dijawab oleh sehun dingin. Nata menjadi kasihan bukan iri melihatnya. Sikap sehun terlalu cuek dan terkesan judes untuk orang yang baru jadian.
"Ini teman kakak ya?" tunjuknya kepada nata dan Daniel secara bergantian. "Kenalin kak aku catlyn" ucapnya sembari mengulurkan tangan.
"Daniel"
"Nata"
"Kak temenin aku ke gramedia yuk, mau cari buku nih" ucap catlyn bergelayut manja. Sehun hanya mengangguk dan setelah itu pamit untuk pergi.
Daniel terkekeh dibangku nya selepas kepergian sehun. Membuat nata mengernyit heran "Kenapa lo?"
"Namanya mirip kaya kucing garong dideket rumah gue anjir" ucapnya yang masih diselingi tawa. "Kira-kira berapa lama ya mereka?"
"Paling seminggu" jawab nata mantap. Daniel mengangguk setuju lalu meneruskan acara makannya yang sempat tertunda.
—🍂—
Dirumah keluarga nata sangat ramai minggu sore ini. Katanya selepas azan magrib akan diadakan acara 4 bulanannya mbak windi—istri mas naresh.
Tak banyak yang datang hanya mengundang beberapa ibu-ibu pengajian serta teman teman dari kakaknya itu.
Sang ibu mengoceh saat melihat anak bungsu nya sedang goleran dikarpet sambil bermain bersama kucing disampingnya tanpa ada niatan untuk membantunya sama sekali.
"Yang hamil itu mbak windi mu apa kamu sih dek?, kerjaanya kok rebahan melulu."
Arkan atau yang sering di sapa unjin merengut seketika. Ia berdecak sambil membenarkan posisi duduknya. "Kaki aku lagi sakit mah, abis jatoh pas maen futsal tadi"
"Syukurin. Suruh siapa masih pergi tadi? Padahal udah mas peringatin. Itulah akibat dari ngebantah omongan orang tua" omel naresh kepada adiknya.
Nata hanya menggelengkan kepala pelan. Sudah terbiasa dengan drama yang selalu terjadi didalam rumahnya itu. Tatapannya mengarah ke arah pintu saat mendengar suara orang ramai mengucap salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENA dan Rasa {End}
Lãng mạnSebuah kebetulan yang merujuk pada takdir mungkin? Tentang seseorang yang menahan perasaannya sendiri akibat masa lalu. "Ternyata bukan sifat lo aja yang brengsek tapi... Kelakuan lo juga sama" Start : 12 Januari 2020 End : 23 Juli 2020 ©writtenbyBi...