Wanita itu mengerjap ketika sinar matahari dari celah pohon rindang menyerang retina matanya, hutan? Kenapa ia bisa ada di hutan. Dia-Alexa Rowena- seorang gadis sebatang kara. Sayup-sayup ia bisa mendengar suara meriah dari arah selatan, wanita itu melangkah ke sumber suara.
Suara itu semakin jelas terdengar seiring langkah kakinya, seperti suara orang yang sedang melakukan pemberkatan. Tapi, siapa yang melakukan upacara pernikahan di tengah hutan? Pikir Alexa.
Langkahnya terhenti ketika tiba di depan acara yang sedang berlangsung itu, semua orang di sana berkulit putih pucat, mempelai wanita di atas sana membuat Alexa mengernyit, menyipitkan mata untuk mempertajam penglihatannya, wanita itu tidak asing bagi Alexa.
Tunggu! bukankah itu dirinya?
Ia tidak mungkin salah. Orang yang berdiri di atas altar itu memang dirinya. Tapi siapa lelaki itu? Terlihat sangat kuno dilihat dari pakaiannya. Memakai jubah berwarna hitam merah, dengan kulit yang sangat pucat.
Apa dia akan menikah dengan pria aneh itu? Alexa berteriak untuk menghentikan pernikahan aneh itu. Namun suaranya seperti tidak didengar, upacara pernikahan itu tetap berjalan.
Alexa berlari menuju altar, menggapai dirinya sendiri yang berakhir jatuh terjerembab. Kenapa? Kenapa dia tidak bisa menyentuh sesuatu. Air mata kini sudah turun dari kedua matanya.
Wanita itu, terus berteriak berharap ada orang yang mendengar suaranya, dan upacara pernikahan itu dibatalkan. Namun tetap saja semua sia-sia. Ia kembali menggapai dirinya sendiri yang berakhir dengan memeluk angin. Tiba-tiba saja pria aneh itu menatap ke arahnya, membuat Alexa bergidik.
Pria itu menyeringai menatapnya, detik berikutnya bisa Alexa lihat, bahwa gigi taring pria itu memanjang, disertai dengan kuku-kukunya yang juga memanjang. Ia beringsut mundur, namun sialnya tubuhnya malah limbung kebelakang, dan berakhir menyentuh tanah. Pria menyeramkan dengan mata merah sudah ada di atasnya. Menatap lehernya dengan lapar.
Alexa kembali berteriak, ketika pundaknya tiba-tiba ditepuk seseorang.
***
"Aaaaa..."
"Hey, Alexa, jangan berteriak. Para pengunjung kafe menatapmu sekarang! " Alexa yang masih belum sadar sepenuhnya, mengerjapkan mata berkali-kali. Meneliti keadaan sekitar, dia ada di tempat kerjanya, tidak ada pernikahan, dan pria bertaring. Wanita itu bernapas lega.
"Syukurlah, hanya mimpi, " ucapnya. Mengundang rasa penasaran Anna-Sahabat sekaligus partner kerjanya.
"Memangnya kau bermimpi apa? "
"Hanya mimpi aneh, " Alexa terkekeh setelah mengatakan itu. Anna mendengus.
"Kau antar pesanan ini kemeja itu! " tunjuknya pada meja nomor 6. Alexa menyatukan jari telunjuk dan jempolnya membentuk huruf o. Lalu berjalan menuju meja yang dimaksud. Seorang pria yang ada di meja itu mengangkat mata menatapnya, langkahnya tiba-tiba terhenti.
Pria itu? Alexa seperti pernah melihat sebelumnya. Arggh payah, ia memang mempunyai kemampuan yang buruk dalam mengingat seseorang. Alexa kembali melanjutkan langkahnya.
Meletakkan pesanan itu di atas meja, namun tangannya tiba-tiba ditahan. "Aku ingin darah, love!" Alexa mengernyitkan kening, tangan dingin itu masih memegang tangannya.
"Maksudmu, Tuan? " tanyanya sopan.
"Aku pria yang akan menikahimu, " ucapnya dengan seringaian. Alexa membeku di tempatnya berpijak. Mata itu? Sekarang ia ingat segalanya. Dia adalah pria yang menikah dengan dirinya di hutan tadi. Tidak mungkin! Itu hanya mimpi.
Kenapa bisa pria ini muncul di hadapannya sekarang. Mimpi itu kembali terulang di ingatan Alexa, seperti kaset yang diputar kembali. Pria di depannya itu semakin menyeringai, kali ini dengan gigi taring yang sudah memanjang. Alexa tersentak.
Oh, astaga dia vampir!
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bride Of Vampire
Vampire18+ Alexa, tidak pernah menyangka bahwa mimpi anehnya akan menjadi nyata. Mimpi dinikahi seorang vampir tidak pernah ada dalam bayangannya selama ini. Lorenzo yang ternyata seorang vampir berusia seribu tahun, menarik seorang Kimberly ke dalam duni...