Supplementary : Regrets

2.2K 99 13
                                    


[La Fleur]

Jimin duduk sambil membaca webtoon di dalam mobil ibunya. Hari ini Jimin ingin ikut dengan ibunya. Ia merengek hingga membuat Sunghee tidak sanggup untuk menolak. Lagipula, Sunghee berencana mengajak Jimin menemui Namjoon setelah sesi pemotretan selesai. Meski Jimin belum tahu sama sekali tentang Namjoon, tapi Sunghee rasa akan lebih baik jika Jimin dipertemukan dengan Namjoon segera. 


"Ibu ..."
"Iya, sayang?" jawab Sunghee yang baru saja selesai berganti baju dan duduk di dalam mobil. Mendampingi sang anak. 


"Menyesal tidak karena sudah jatuh cinta dengan Ayah?"
Sunghee terdiam. Jimin sangat tahu seperti apa ekspresi Sunghee saat itu, meski matanya masih melekat pada layar ponsel, masih membaca webtoon.
Pertanyaan itu tentu sangat sulit bagi Sunghee. Untuk saat ini. Dulu, ia memang jatuh cinta dengan sangat pada Hoseok. Tapi, seiring berjalannya waktu, dinamika kehidupan, gelombang perasaan, dan sebagainya membuat Sunghee berpikir ulang tentang penyesalan. 


"Kau tidak ingin menghabiskan sisa popcornmu?" Sunghee mencoba mengalihkan pembicaraan sambil melirik pada bungkus popcorn yang sudah tinggal sangat sedikit isinya.
Jimin mengembuskan napas kasar. Merengut dan memalingkan wajah ke luar jendela. Sunghee tentu merasa serba salah. Ia tahu betul Jimin merajuk. 


"Jimin-ah ..."
"Kau tidak pernah menjawab pertanyaanku dengan baik." Tukas Jimin.
Sunghee menghela pelan. "Baiklah. Jadi, kau ingin tahu tentang apa? Tentang perasaan Ibu?"
Jimin berbalik, menghadap ibunya. Lalu ia mengangguk. "Tentang perasaan ibu. Pada Ayah."
Sunghee berdeham pelan. "Ayahmu itu ... keras kepala," Sunghee tersenyum pada Jimin. "sama sepertimu." 


"Ibu ..." Jimin merengek, membuat Sunghee terkekeh.
"Ayahmu itu lemah lembut. Ketika dia marah pun, tidak pernah sedikitpun dia berkata kasar pada Ibu. Hanya bernada tinggi saja, tapi tidak pernah mengucapkan kata yang tidak baik." 


"Ayah ... pernah memukul Ibu?" 


Sunghee menggeleng kuat. "Tidak, tidak. Tidak pernah. Ayahmu tidak pernah meringankan tangannya untuk menyakiti Ibu secara fisik. Sama sekali."
"Lalu, kenapa kalian berpisah? Kenapa Ibu pergi meninggalkan Ayah?"
"Itulah yang menjadi kesalahan terbesar ibu, sayang."
"Ibu menyesal?"
"Jika karena meninggalkan ayahmu, ya, ibu menyesal. Tapi, jika karena mencintai ayahmu ..." Sunghee menggeleng pelan. "... ibu tidak pernah menyesal akan hal itu."

Senyum terukir di wajah Jimin. "Apakah kalian akan kembali bersama?"
Sunghee mkembali murung. Ia masih tidak bisa menentukan. Memastikan perasaannya akan ia bawa kemana. Di satu sisi, ia sedang menjalin hubungan dengan orang lain. Seseorang yang sangat baik hati. Di sisi lain, Jimin adalah putranya. Satu-satunya. Jimin butuh seorang ibu. Juga ayah. Tapi Jimin tidak ingin ayah lain, selain Hoseok. Sunghee tidak bisa berbohong jika ia tidak pernah bisa melupakan Hoseok. Tapi, Sunghee sedang berusaha menata hati, haruskah ia mengacaukannya lagi?


"Kita bicarakan ini nanti. Hari ini ingin kemana?"
Jimin meletakkan ponselnya, lalu menyandarkan punggung sembari memejamkan mata. "Tidak ingin kemana-mana. Disini saja, bersama Ibu."
"Di mobil?" 


Jimin mengangguk cepat. Sunghee hanya menggeleng heran pada anaknya yang memiliki permintaan aneh-aneh. "Jika kita pergi ke suatu tempat? Mau?"
Jimin membuka mata. "Kemana?"
"Bertemu dengan ..."


Jimin menggeleng. "Tidak. Aku lelah. Pulang saja. Ayah ada di rumah kan?"
Sunghee menghela napas panjang. Membujuk Jimin sungguh tidak mudah. Sangat tidak mudah membuat Jimin bisa diajak untuk pergi dan menemui Namjoon. Padahal, Sunghee ingin sekali mengenalkan Namjoon, calon ayah barunya. Tapi sepertinya, Sunghee harus mengurungkan niat lagi dan mencari cara lain untuk bisa membuat Jimin membuka hati.

Chapter extra yang ekstra pendek.
Hehehe lagi pengen diposting aja karena aku lagi stuck bgt untuk memikirkan ide tulisan. Nggak bisa nulis banyak tapi pengen tetep update gitu. Jadilah ini. Potongan pendek dari bagian kisah si kupu-kupu. 
Plus, aku juga sedang dalam masa mempertimbangkan banyak hal. 

Berita baik tentang La Fleur : segera, La Fleur akan kembali membuka kesempatan untuk wella fellas supaya bisa memegang fanbook Wella yang satu ini. Segera. Tapi belum sekarang atau minggu depan loh ya. Jadi, sabar saja. Daaan siapkan diri untuk menabung. Tidak akan di atas 100k kok harga bukunya. Ayo, rajin dan semangat menabung yaaaa...

Oh iya,  gimana niiih persiapan ikutan event-nya?
Sudah ada ide cerita?
Sudah ketik berapa kata?

Atau yang belum ketiksudah bikin ide ceritanya?

Masih ada 16 hari lagi untuk kirimin naskahmu.

Hadiahnya gak besar, tapi kuharap bisa jadi memorabilia berharga kalian dari Wella. hehe

Baiklah, selamat bermalam minggu. Oh ya, yang mau cuap-cuap sama Wella, aku lagi aktif di WA malam ini 0882-7703-0613, go go gooooo~ jangan lupa kenalin nama supaya aku bisa save nomornya ya...

With love yaa

Wella
140320 (08.12 pm)

[BOOK] La FleurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang