Aditya pulang larut malam karena ia baru selesai latihan dance karena lomba beberapa hari lagi. Ia harus menyiapkan itu semua.Jika ia pulang lewat pintu depan ia pasti akan kena omel orang tua nya. Karena orang tua nya kurang setuju jika Aditya mengikuti dance. Mereka takut itu akan menganggu konsentrasi Aditya pada sekolah nya. Aditya memasukkan mobil nya di garasi tersembunyi dan membawa tali lalu mencoba naik ke kamar nya yang berada dekat balkon. Dengan kemampuan memanjat nya ia berhasil memasuki kamarnya. Kamarnya gelap gulita itu artinya orang tua nya tidak mengetahui ia baru saja pulang.Tapi ia terkejut saat lampu tiba-tiba menyala terang benderang dan terdapat mama dan papa nya menatap Aditya dengan tatapan tajam membuat Aditya hanya bisa menundukkan wajahnya takut.
"Jam berapa sekarang? Dari mana aja kamu!" Bentak Papa nya dan membuat Arkana Ravindra dan Jasmine Ravindra kakak nya menghampiri mereka juga.
"Ada apa pah?" tanya Arkana.
"Tuh kebiasaan adik kalian jam segini baru pulang pasti abis latihan dance itu lagi kan!" kata Mama nya.
Aditya hanya bisa menganggukan kepala nya sebagai jawaban.
"Mah Pah udah ya ini udah malem biar aku sama Arkana aja yang ngomong sama Aditya siapa tau dia mau denger" kata Jasmine.
"Yaudah bilangin tuh adik kalian supaya gak keras kepala!" kata Papa nya.
"Udah pah ayo kita tidur udah malem papa besok harus kerja kan?" tanya Mama nya.
Papa nya mengangguk lalu mereka pun pergi.
"Dit kamu habis dance lagi?" tanya Arkana.
Aditya mengangguk.
"Ya mau gimana lagi lomba beberapa hari lagi aku harus rajin latihan" kata Aditya.
"Lagian salah kakak juga ngapain ngenalin aku ke dance" sambung Aditya.
"Lah kok nyalahin kakak sih? Kakak kan cuma ngenalin aja gak nyuruh kamu buat ikutan Dit" kata Jasmine.
"Tapi kan kakak tau aku tuh suka tertarik sama hal baru maka nya aku cobain ehh ternyata malah ketagihan" kata Aditya.
"Itu juga kenapa mobil kamu rusak bagian pinggir nya?" tanya Arkana.
"Itu kak tadi ada cewe temen sekolah aku dia nabrak mobil aku tapi gak mau ganti rugi bahkan minta maaf juga engga" kesal Aditya sambil menyimpan tas nya asal lalu duduk di kasur nya.
"Tapi pasti dia ngelakuin itu karena kamu orang nya ngeselin iya kan? Gak mungkin dia tiba-tiba gitu sama kamu" kata Arkana.
"Gak kok kak aku baik gak ngeselin" ucap Aditya.
"Heh kamu lupa udah berapa banyak orang yang ngadu ke kakak di sekolah kalo kamu suka bikin mereka kesel" kata Arkana.
Ya benar kata Arkana. Sudah banyak sekali orang yang mengadu pada nya karena sikap Aditya yang membuat orang kesal terutama wanita. Aditya terlihat memikirkan perbuatannya itu dan tersenyum mengingatnya. Dari mulai orang yang meminta Aditya untuk memotret tapi Aditya malah memotret diri nya sendiri. Dan masih banyak lagi.
Tapi sepertinya hanya Nanda yang berani membalas perbuatan Aditya. Kebanyakan dari mereka hanya berani mengadu pada Arkana tanpa berani membalas seperti yang Nanda lakukan.
"Inget kan?" tanya Arkana.
"Hehe" jawab Aditya sambil tersenyum.
"Ayo cerita sama kakak daripada kakak bilangin ke papa soal mobil kamu itu biar kamu di hukum sekalian" kata Arkana.
"Jangan dong kakak main nya ngadu ah gak asik" ujar Aditya.
"Ya maka nya jujur aja sama kita" kata Jasmine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous Ineffable {REVISI}
Romansa{UPDATE MINGGU} Ketika sebuah pertemuan mengubah semuanya. Harusnya kamu tak ada waktu itu.