T r o u b l e m a r k e r
Hppy rdng!
"galau lagi si ucha?" tanya deven seakan tau jika ucha telpon anneth malam senin.
"iya, bingung gue sama ucha. Gaada bosen bosen nya nangis sama nahan cemburu"
***
"Hiks... Hiks... Derren tega banget sama guee hiks..." tangis ucha degan isakan nya. Tatapan nya bisa dilihat ia sedang kecewa kepada mantan kekasih 2 jam yang lalu nya."Ucha... Udah jangan nangis mulu... Sisain air mata kamu buat air mata kebahagiaan cha... Aku yakin kamu akan mendapatkan jauh lebih baik dari derren itu" nasehat uwa dengan nada yang lembut. Uwa mengusap lembut pundak ucha agar ucha tenang dan bisa mejelaskan kejadian nya.
"Iya cha, lo udahin tangis lo dulu... Jelasin bagaimana lo jadi kayak gini cha...," ucap anneth seperti mendesak ucha tapi dengan nada lembut.
Joa. Gadis pemilik rumah ini sedang menatap ucha sendu. Ia tak biasa nya melihat sahabat ter ceria nya ini menangis karna cinta. Jika ia tau akan perbuatan derren seperti apa. Ia akan melabrak nya dan segera melakukan ceramah dadakan pada derren.
"Gimana sih si derren bikin ulah sama lo!" tanya joa dengan lembut tapi terkesan mendesak akan amarah nya.
Ucha menghapus air mata nya. Lalu terdiam sebentar menatap kosong dan sendu arah depan dan kembali ke peristiwa beberapa jam lalu. Sekejam itukah derren? Ucapan begitu kejam dan menyayat hati nya. Ini sungguh keterlaluan!.
"diam pula lo sekarang. Uchaaa jangan diamm.." lirih anneth memeluk ucha yang memangis.
"Ucha... Derren bajingan ngapain lo!" emosi joa telah habis. Ucha terlalu memancing kesabaran nya. Bukan ucha sepenuh nya, tapi derren! Derren pelakunya.
"stt! Lo jangan emosi dulu!" bisik anneth pada joa karena takut akan menambah masalah baru.
"iya"
"derren... Hiks hiks" ucha seakan tak sanggup menceritakan kejadian satu jam lalu pada sahabat nya. Apalagi joa yang mudah emosi.
"Uchaa... Udah jangan nangis lagi..." ucap uwa lembut kembali mengusap pundak ucha lembut.
"kita sahabat cha. Sahabat akan selalu ada saat kita bersedih atau senang cha... " ujar anneth tersenyum manis pada ucha.
"iya cha.." sahut joa dengan anggukan nya. "ceritain cha..." lanjut nya kembali mendesak seorang ucha.
***
Satu jam yang lalu gadis yang bernama charisa atau lebih akrab di panggil ucha itu sedang menjalan kan mobil nya menuju restaurant dekat komplek nya untuk membeli nasi goreng.
Ia sudah biasa sendiri makan malam seperti ini. Walaupun mempunyai pacar, ucha akan tetap seperti orang jomblo.
Tapi... Jika ia makan diluar, ia harus siap untuk bertemu atau melihat pacar nya bersama gadis lain dan setiap minggu selalu berbeda beda. Alasan derren selalu berbeda beda saat mengakui nya di chat. Mereka berdua jarang sekali bertemu langsung. Jika bertemu langsung pun itu membicarakan tentang derren dengan gadis lain dan berakhir emosi dan cek cok.
Setelah sampai ia duduk menunggu pelayan datang untuk menyankan pesanan nya. Tapi...
Ketakutan akan mood hancur sudah di depan mata nya sendiri. Terlihat di pojok sana terdapat derren sedang berpelukan dengan gadis lain.
Kesabaran ucha habis saat melihat derren mencium pipi gadis tersebut. Ia kira derren hanya menenangkan gadis itu. Tapi! Ini sudah lewat batas. Derren lupa kah bahwa dia sudah mempunyai kekasih? Dasar!
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLEMAKER
Teen FictionPembuat masalah? seperti itukah jika seseorang akan menunjukkan sesuatu? kenapa tidak menggunakan cara lain? mengesalkan. menyebalkan. -Anneth fenyartika putri adhinata. To: Deven gleno rezkey Rank 7 #troublemarker