"Jadi gimana?"
Angkasa bertanya dengan nada serius, cowok itu kini menyandarkan tubuhnya di tempat duduknya. Melirik ke arah gadis yang tengah duduk di sebelahnya, gadis itu terlihat sibuk dengan ponselnya meski Angkasa bertanya.
"Bisa ngga? Ga usah main hp dulu?"
"Eh iya, maaf. Kita ke rumah aja." balas gadis itu sambil menyimpan ponselnya kemudian menatap Angkasa.
"Yakin mau balik?" tanya Angkasa dan gadis itu menganggukan kepalanya.
Angkasa memutar balikan mobilnya kemudian melaju dengan cepat untuk kembali pulang ke rumah Venus. Untung memcahkan keheningan, Angkasa menyalakan radio mobilnya. Tidak ada percakapan diantara mereka membuat suasana sangat tenang dan hanya terdengar suara musik dari radio.
Drrt...Drrt
Ponsel Venus bergetar membuat gadis itu langsung membuka pesan dari si pengirim. Wajahnya tampak serius membacanya hingga saat dia selesai membaca, dia menengok kearah Angkasa dan tersenyum lebar.
"Dapet Sa." ucap Venus dengan sangat senang.
"Syukur deh, gimana?"
"Temenin gue ke Bandung ya." ajak Venus yang membuat Angkasa terkejut dan menghentikan mobilnya secara mendadak.
"Bandung? Sekolah gue gimana?" tanya Angkasa.
"Ya weekend."
"Mau ngga? Biar semuanya kelar, gue ga nyaman kayak gini terus." balas Venus dan Angkasa akhirnya mengangguk dengan pasrah.
"Makasih sa."
"Hmm."
Mereka sampai di halaman depan rumah Venus, Angkasa menghentikan mobilnya dan Venus langsung bergegas turun dari mobil Angkasa. "Makasih Sa." teriak Venus.
"Iya." balas Angkasa kemudian dia langsung melajukan mobilnya dengan cepat untuk pulang ke rumah.
"Gue ke bandung? Sama Venus?" tanya Angkasa pada dirinya sendiri.
"Apa yang bakal Bintang pikirin nanti." lanjutnya menggerutu pelan.
Angkasa meraih ponselnya kemudian dengan tangan kirinya dia menghubungi Langit. Seperti dugaanya Langit langsung menerima panggilnya, mungkin cowok itu sedang tidak ada kerjaan.
"Lang."
"Apa Sa? Ada masalah?"
"Gue ke Bandung sama Venus, lo jagain Bintang ya."
"Lo ngapain ke Bandung njing?"
"Udah lo jagain Bintang ya, gue titip Bintang tapi jangan di ambil cukup di jagain aja."
"Wah gila lo Sa, udah putus masih kayak gitu."
"Lang gue putus boongan ya!"
"Lah Bintang anggepnya serius,"
"Dah ah jangan buat gue emosi."
"Yaudah matiin."
***
Langit malam sangat indah kali ini, banyak rasi Bintang yang terlihat disana. Bintang memandanginya sembari tersenyum mengingat Angkasa menyatakan perasaanya di tempat yang sedang dia datangi. Teleskop di sudut sana membuat Bintang semakin teringat saat Angkasa menunjukam nebula hati yang katanya berjarak 7500 tahun cahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retain (Sekuel of Angkasa)
Novela Juvenil[DILARANG PLAGIAT] (Sekuel Angkasa) Mungkin mempertahankan suatu hubungan lebih sulit dari pada mendapatkanya, setelah satu tahun berlalu, hubungan Angkasa dan Bintang masih tetap pada status pacaran. Langit kembali ke Indonesia ditemani oleh Bumi...