5. Dhian Altezza

12 3 0
                                    


"Dit lo kok gak bawa mobil sih?" tanya Tasya saat mereka di mobil.

Aditya menatap Tasya sekilas, lalu menghembuskan nafasnya kasar, "Gue dihukum karena mobil gue rusak akibat kejadian kemarin, jadi untuk beberapa hari ke depan gue gak bawa mobil"

"Yaudah gapapa kan ada gue" ujar Tasya menenangkan. Saat mereka sudah sampai halaman sekolah, ternyata Ineffable sudah menunggu mereka.

"Ngapain kalian ngumpul disini?" tanya Aditya sambil menggendong tas nya.

"Bentar lagi kan pertandingan basket, kita latihan yuk" ajak Fikri.

"Oh iya gue lupa, yaudah--eh tapi Evelyn sama Tasya kalian mau ikut?" tanya Aditya.

Evelyn dan Tasya saling memandang.

"Kita ikut, nonton aja di pinggir" kata mereka kompak.

******

Di lain tempat Mellifluous berjalan di lorong menuju kantin. Untuk sampai ke kantin mereka harus melewati lapangan basket yang biasanya menjadi tempat nongkrong Ineffable Nine.

Dan ternyata benar mereka sedang bermain basket. Dan di pinggir lapangan juga ada Evelyn dan Tasya yang setia menunggu mereka bermain.

"Guyss liat tuh cogan lagi main basket" kata Anna.

Tiba-tiba sebuah bola basket terlempar ke arah Anna dan tepat mengenai kepala Anna.

Brukk

Anna terjatuh. Mereka semua terkejut. Dengan cepat Mellifluous membantu Anna.
Ineffable lantas berlari ke arah mereka.

"Ehh maaf gue gak sengaja" kata Dhian.

Nanda menatap kesal dan tatapan nya lebih ke Aditya daripada Dhian yang sudah membuat sahabat nya kesakitan.

"Ehh kepala lo berdarah tuh!" Kata Lily sambil menunjuk kepala Anna.

"Yaudah gue bantu obatin ke uks yaa" kata Dhian sambil membawa Anna pergi ke Uks.

"Eleh modus aja tuh mau dipegang sama cogan" ujar Evelyn dan Tasya yang tiba-tiba datang.

"Apaan sih lo dateng-dateng main nyamber aja" kata Aziah.

Evelyn menatap kesal.

Nanda memperhatikan Aditya dari ujung rambut sampai bawah dengan tatapan penuh selidik.

"Ngapain lo liatin gue? Ganteng ya?" Kata Aditya yang menyadari tatapan  Nanda.

"Idih kegantengan banget sih" jawab Nanda.

"Aditya kan emang ganteng bukti nya dia jadi idola seluruh gadis, cuma lo satu-satu nya cewe yang jutekin dia" kata Tasya sambil merangkul Aditya.

"Gue bukan mereka" kata Nanda.

Sementara Nanda,Tasya,dan Aditya yang berselisih. Fikri dan Lily saling memperhatikan satu sama lain.

"Penyuka pink sama kaya gue. Cantik sih Aduh Lily"  Batin Fikri.

"Ada yah cowo suka pink? Langka banget. Ganteng sih Kak Fikri" Batin Lily.

"Kita susul Anna aja yu" kata Febby pada teman-teman nya.

"Ayo!" ajak Nanda mengabaikan perkataan Aditya.

"Nann... gue belum selesai ngomong heh!" Kata Aditya.

"Udah lah dit jangan ngomong lagi sama cewe songong kaya dia" kata Tasya.

Nanda dan yang lainnya pergi menuju uks.

☆☆☆☆☆

"Awww!" Teriak Anna.

"Aduh sakit ya? Maaf tahan ya sebentar" kata Dhian sambil mengobati luka Anna di kepala nya.

Mellifluous Ineffable {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang