1

6 1 0
                                    

   Pagi ini Paula sedang bersiap-siap untuk jogging bersama Edward.Ya,tentunya Paula yang mengajak.
   Kedua orang tua Paula sudah kenal dengan Edward,begitu juga kedua orang tua Edward.

"Mom,Dad Paula sama Edward mau jogging dulu ya"Kata Paula dengan semangat dan diikuti anggukan oleh Edward.
"Iya, Edward kalo Paula kecapean kamu gendong dia ya"jawab Patricia Oktavia Ibu kandung dari Paula disertai tawa ria Robert Patton
"Tenang tante Ed gendong kok,abis itu ceburin dehh"jawab Edward yang mampu membuat pipi Paula merah padam
"Yaudah kami jalan ya Mom,Dad"

🌿🌿🌿

30 menit mereka jogging tanpa memperdulikan satu sama lain.Edward yang asik mendengar lagu "Pelangi Dimatamu"-Jambrud,dan Paula yang sibuk mendengarkan lagu "Menepi"-Guyonwaton.Tiba-tiba Paula merasa sakit dibagian perut sebelah kanan,ia berhenti dan memegangi perutnya yang sakit.Tersadar bahwa Paula tidak ada disamping, Edward langsung berbalik arah melihat Paula yang sedang kesakitan.

"Lu ga papa Pau?sakit dibagian mana?kita kesana dulu yuk biar lu minum,kuat nggak?biar gua gendong."Beribu-ribu pertanyaan panik yang dikeluarkan dari mulut Edward.Tanpa babibu Edward langsung menggedong Paula ala bridal style.
Wanita mana yang gak baper jika di perlakukan seperti itu.
Senyum dia bibir manis Paula pun muncul,tapi tiba-tiba terbesit beberapa kata diotak Paula

'Sadar pau,dia bukan siapa-siapa lu.Kalo lu ga kesakitan dia ga bakal kayak gini sama lu pau'batin Paula

"Duduk dulu"sambil menaruh tubuh Paula pelan di atas rumput hijau."Pak,air putih biasa 2 ya pak".
"Lu bener kuat pau,kalau ga kuat biar kita pulang"cerocos Edward panjang lebar.
"Gua kuat kok Ed,emang lu pikir gua lemah apa!!"jawab Paula
"Lu lemah,kayak perasaan lu ke gua"seringai Edward

Deg

"Eh itu air putihnya"jelas Paula mencairkan suasana.

🌿🌿🌿

"Om,tante Ed pulang dulu ya"
"Kamu hati-hati Ed jangan ngebut"kata ibu Paula
"Lu ga mau nyampein kayak mama lu tadi?"tanya Edward pada Paula
"Ngapain,pulang tinggal pulang"
"Kok dingin banget sih jawabnya!"lebih ngegas dari Paula
"Edward hati-hati dijalan ya"jawab Paula selembut mungkin
"Itu doang?"
"Yaampun,BALIK GA LU SONO"sambil nendang kaki Edward
"Ah,aw,iya sweetheart"sambil terkekeh
"Pale lu tuh sweetheart"

°°°
Dikamar Paula seperti orang baru pacaran sama Edward,padahal belom dan ga akan mungkin untuk pacaran.
"HIYAAA,BAHAGIA WALAU CUMA BERTEPUK SEBELAH TANGAN"teriak Paula yang mengundang Patricia masuk kedalam kamar tanpa mengetuk dahulu.
"PAULAAA,apa-apaan kamu ini,turun dari kasur udah kayak tarzan aja"
"Yee si  mom parah banget ngatain anaknya tarzan"
"Dari pada orangutan,udah ayok kita makan,dibawah dad udh nunggu"

"Paula,kamu tadi teriak kedengeran sampe pager loh"kata Robert
"Hehehe,maap Dad"
"Emangnya kamu lagi kenapa sih?"tanya Patricia
"Gapapa Mom"
Dentingan piring dengan sendok telah hilang,kini keluarga kecil itu beranjak ingin pergi ke kamar
"Good night little girl,have a nice dream"ucap Robert dan Patricia
Dibalas senyuman oleh Paula.Saat paula membuka hp ada 10 panggilan dari Edward dan 50 pesan tak dibaca.
"Ngapain ni anak ya?gua telfom aja dah"gumam Paula.
Saat panggilan diangkat dengan ketus Edward berkata

Ngapain aja sih,dichat ga dibales ditelfon ga diangkat!

Heh emang  gua harus 24 jam megang hp gitu!?

Maaf deh,gua tadi cuma mau bilang kalo gua udah jadian sama Desi

Deg

A Miracle (Maybe)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang