Ada belasan panggilan tak terjawab dari nomor Kak Rey. Ada juga belasan chat whatsapp yang masuk dari nomor yang sama. Kalian tahu apa yang kulakukan setelahnya? Aku langsung memblokir nomor Kak Rey. Tidak hanya itu, aku juga memblokir semua sosial medianya dan mengarsipkan semua foto kami di instagram. Belum pernah aku semarah ini sama Kak Rey. Kurasa ini adalah luapan dari kekesalan-kekesalan kecil yang kutumpuk, yang akhirnya menjadi bom waktu.
* * *
"Del, kamu tahu tidak, apa yang kamu lakukan itu merepotkan orang lain?" Tiba-tiba Jenny menggerutu lewat panggilan teleponnya malam ini.
"Hah?"
"Kamu memblokir nomor dan semua media sosialnya Kak Rey 'kan?"
"Oh... Dia menanyakanku ke kamu? Sudah, tidak usah ditanggapi, Jen. Aku mau tidur dulu ya, bye..." Aku mematikan panggilan telepon dari Jenny. Aku belum cerita apa-apa ke Jenny dan aku memang tak berniat untuk menceritakan kejadian tadi secara detail. Sesungguhnya aku ingin tidur nyenyak, tapi kurasa malam ini aku tidak bisa tidur.
* * *
Rasanya hari ini aku malas sekali ke kampus. Mungkin besok dan seterusnya aku akan terus merasa malas karena ada kemungkinan aku akan bertemu dengan orang itu. Tapi aku tetap ke kampus. Life must go on 'kan? Dan benar saja, ketika aku sedang berjalan menuju kelas, aku berpapasan dengannya. Oh God, kenapa aku ditakdirkan satu fakultas dengannya?
"Hai..." Sapanya sambil tersenyum. Aku tak menanggapinya dan terus fokus berjalan menuju kelas. Ia terus mengikutiku.
"Adel, aku paham, aku kemarin memang sangat keterlaluan. Jika kamu butuh waktu untuk sendiri dulu, aku juga paham. Aku cuma ingin kamu tahu bahwa aku benar-benar menyesal." Ujar Kak Rey sambil menundukkan kepalanya.
"Aku minta maaf..." Lanjutnya.
"Kamu paham tidak makna dari kalimat, 'jangan muncul lagi di hadapanku' yang kemarin aku katakan?"
"Tapi 'kan kita satu kampus dan satu fakultas, Del. Hampir tidak mungkin kalau kita tidak akan bertemu lagi hehe." Kak Rey masih mencoba mencairkan suasana. Aku skakmat di situ, dan akhirnya hanya bisa menghela nafas panjang sambil berjalan masuk ke kelas.
* * *
Aku melihat Kak Johan yang sedang sendirian di saung sambil bermain laptop. Oh iya, di kampusku itu ada semacam saung kecil yang hanya muat sekitar 6 orang yang biasanya dipakai untuk istirahat atau mengerjakan tugas. Berhubung Kak Johan sedang sendirian, aku pun menghampirinya. Aku ingin menyelesaikan masalah dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Types of Love Side Story: MANIA [COMPLETE]
RomanceBagi Rey, Brie adalah cinta pertamanya Bagi Brie, Rey adalah cinta terakhirnya Hal ini membuat Adel berada di posisi yang sulit