part 14

38 2 0
                                    

Mendengar itu, Hamas tersenyum. Kemudian dia mengusap puncak kepala adiknya itu.

"Abang izinin kamu untuk ikut jalan-jalan sama teman-teman kamu"

Khania pun mendongakkan kepalanya dan tersenyum lebar kepada Hamas. "Beneran bang?"

"Iya, tapi dengan satu syarat, abang akan ikut untuk jagain kamu, okey?" Hamas mencolek hidung Khania.

"Okey bang, makasih ya bang, Khani sayang banget sama abang" Khania memeluk Hamas. Begitu juga Hamas yang membalas pelukan Khania.

Setelah makan malam selesai, Khania dan Hamas pun langsung menuju perjalanan pulang. Selama di perjalanan pulang, Khania dan Hamas tertawa, bernyanyi, bahkan bersholawat bersama. Tidak terasa akhirnya mereka sampai di rumah. Dan mereka pun masuk ke dalam rumah.

"Khani, sekarang kamu langsung ganti baju, dan istirahat ya?"

"Iya bang"

"Jangan lupa, sebelum tidur kamu ambil wudhu, dan baca dulu, ya?" Hamas mengusap puncak kepala adiknya dan menciumnya.

"Iya bang, makasih ya?" Khania pun mencium tangan Hamas dan kemudian naik ke kamar.

💓💓💓

Allahuakbar.. Allahuakbar...

Suara azan subuh sudah berkumandang membangunkan umat Islam untuk melaksanakan sholat subuh.

Hamas mengetuk pintu kamar Khania. Tetapi tidak ada jawaban dari Khania, akhirnya Hamas membuka pintu kamar Khania dan melihat Khania masih tertidur pulas. Hamas pun duduk di tepi tempat tidur Khania.

"Dek.. bangun dek, ayo sholat subuh dulu?" Hamas menepuk pelan bahu Khania, tetapi dia merasa ada yang beda dengan suhu badan adiknya itu. Dengan segera Hamas pun menempelkan telapak tangannya di kening anak perempuan itu.

Astagfirullah gumam Hamas.

Hamas pun tetap melaksanakan sholat terlebih dahulu. Dan setelah sholat Hamas mengompreskan kain pada kening Khania.

Di pagi harinya

Khania terbangun dari tidurnya, Khania mengedipkan matanya berulang kali. Dia kaget melihat Hamas yang tertidur di sampingnya. Khania mencoba untuk duduk, seketika kepalanya terasa sangat sakit.

Khania memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit itu. Tak lama kemudian Hamas terbangun dari tidurnya dan melihat adiknya yang sedang terduduk sambil memegangi kepalanya.

"Adek!" Dengan panik Hamas pun membaringkan Khania secara perlahan. "Dek, kepala kamu kenapa dek?"

"Kepala adek sakit banget bang" jawab Khania meringis dengan suara yang hampir tidak terdengar.

"Kamu sarapan dulu ya? Habis itu baru minum obat. Kamu mau makan apa?" Tanya Hamas.

"Terserah abang aja" Khania terpejam dan tetap memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit.

"Ya udah, abang pergi beli sarapan dulu ya? Kalau ada apa-apa cepat kamu hubungi abang, itu hp kamu udah abang letakin di dekat kamu" Hamas pun dengan keadaan panik dia langsung pergi mencari makanan dan obat.

Ya Allah, hamba mohon kepada-Mu. Tolong hilangkan rasa sakit di kepala hamba ini ya Allah. Do'a Khania di dalam hatinya.

💙💙💙

Hijrah Love On (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang