23

664 23 0
                                    

***
Happy Reading ♡

"Aku jemput, kamu siap-siap ya?."

"H-hah?." Belum sempat Shila menyelesaikan ucapan nya, Vano sudah mematikan telepon nya secara sepihak.

Bergegas Shila bangkit dari tidurnya membereskan tempat tidurnya dan segera menuju ke kamar mandi.

Tidak butuh waktu lama Shila sudah menyelesaikan nya, Shila memakai baju yang sangat rapi dan mempoles sedikit wajahnya.

Shila melihat dirinya sendiri di cermin, Shila begitu cantik dengan dress putih nya dan sedikit riasan di wajahnya.

Shila turun dari kamar nya menuju ke ruang makan untuk menemui Ibu nya "selamat pagi, Shila cantik disini sudah bangun, sudah rapi, sudah mandi, dan sudah wangi."

Shinta yang tengah menyelesaikan masak nya sedikit terkejut dengan suara teriakan anak nya "eh si cantik udah bangun, tumben belum Ibu bangun in udah bangun sendiri."

Shila menghampiri Shinta, memeluk lengan Ibu nya "hehe, Shila mau pergi sama Vano Bu."

Shinta tersenyum kecil, melihat Shila dari atas sampai bawah. Shila yang melihat itu merasa takut, takut kalau tidak cocok atau menor?.

"Kenapa Bu? Shila ga cocok ya pakai baju ini? Atau make up Shila menor ya?."

Shinta menggeleng kuat-kuat "engga sayang, kamu cantik. Anak Ibu selalu cantik." Shila tersenyum manis, cantik.

Suara bel rumah berbunyi, segara Shila berjalan ke arah depan dan membuka kan pintu. Sudah pasti itu Vano.

"Pagi Ibu." Vano mencium punggung tangan Shinta.

"Pagi Van." Balas Shinta.

"Vano izin bawa Shila pergi ya Bu, maaf Vano bawa Shila nya pagi-pagi banget."

Shinta mengangguk "gapapa Van, Ibu justru senang kamu ajak Shila pagi-pagi kaya gini, kalau kamu ga ajak pergi pagi-pagi kaya gini mungkin Shila masih molor di kamarnya sekarang."

"Ah Ibu mah jangan gitu, Shila kan jadi malu."

"Anak Ibu punya rasa malu juga ternyata? Yaudah gih sana kalau mau pergi gapapa." Shinta terkekeh kecil.

"Shila pamit, kalau ada apa-apa Ibu jangan lupa telepon Shila ya." Shila mencium punggung tangan Shinta.

"Iya sayang."

"Vano pamit Bu."

"Hati-hati ya kalian berdua." Vano dan Shila mengangguk secara bersamaan, tidak lupa Shila melambaikan kedua tangan nya ke arah Shinta.

Vano dan Shila segera menuju ke arah mobil, Vano menyalakan mobilnya dan pergi dari halaman rumah Shila.

Shila menatap Vano sekilas, kenapa Vano santai sekali? Hanya memakai celana pendek dan kaos hitam saja, sedangkan Shila? Dia sudah cantik dengan dress putih nya dan sedikit make up.

"Kita mau kemana sih Van? Kok pagi-pagi banget. Kamu juga cuma pakai celana pendek sama kaos doang."

"Rumah sakit."

Shila membelalakkan kedua matanya "rumah sakit? Siapa yang sakit Vano? Kamu? Bang Virgo? Atau jangan jangan Mamah?."

Vano menghela nafas pelan "maaf, tapi kamu jangan marah ya?."

Shila mengerutkan kedua alisnya "marah? Marah kenapa?."

"Sisca masuk rumah sakit, tadi pagi dia telfon aku katanya kita suruh jenguk kesana, dia mau ngomong sesuatu ke kamu." Vano memberitahu.

Kita Berbeda (New Version) // (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang