"Semakin kamu mencoba melupakan, semakin kamu mengingatnya"
~ Author
Hai hai, happy satnight semua :v
Dari pada gak ada yang ajakin malam mingguan mendingan baca cerita aku :v
Enjoy the story
Happy Reading^^
Jika ini bisa melupakan perasaannya kepada Kendra apa dia harus mulai mencoba menyukai seseorang yang baru. Latisya terus memikirkan itu sampai-sampai kepalanya pusing. Tapi, bukankah Latisya sudah menyukai Abraham. Mungkin itu adalah sebuah awal untuk Latisya benar-benar menghilangkan perasaannya kepada Kendra dan juga bersikap biasa saja layaknya seorang 'teman'.
Tapi, jika Latisya menyukai Abraham dia juga harus bersaing dengan fans-fans fanatik Abraham yang lain. walaupun sepertinya Latisya sudah mempunyai tempat yang bagus saat ini. karena mereka saling kenal dan jugasering tak sengaja bertemu.
Latisya selalu bingung mengapa dirinya dipertemukan dengan seseorang. Seperti dirinya saat bertemu dengan Kendra, Latisya mengira bahwa Kendra akan menjadi lelaki yang Tuhan kirim untuknya tapi nyatanya bukan. Tuhan memberikan cobaan kepada Latisya dengan hadirnya Kendra di hidup Latisya. Latisya juga tak bisa menyalahkan takdir.
Namun, untuk kali ini Latisya dipertemukan dengan Abraham, Latisya tak tahu apa artinya. Tapi, Latisya senang bertemu dengan Abraham, mungkin saja Tuhan mempertemukan Latisya dengan Abraham untuk melupakan perasaannya kepada Kendra. Jika seperti itu, artinya ini jalan yang tepat.
Latisya duduk di kursi taman depan perpustakaan sambil memegang botol minuman. Matanya tak berhenti melirik kiri dan kanan seperti sedang menunggu seseorang. Ya, memang dia menunggu seseorang. Tapi, bagaimana kejadian yang dahulu bisa terulang dua kali. Bertemu di tempat yang sama dengan waktu yang berbeda apakah mungkin ,jika tidak direncanakan sebelumnya.
Mau bagaimanapun Latisya tak bisa berkomunikasi dengan Abraham, karena dia tak memiliki nomor handphone Abraham dan yang kedua dia tak mungkin mengirimkan pesan lewat DM instagram. Latisya juga ragu sebenarnya, dia tidak mau semua orang tahu bahwa dia menyukai Abraham. Lagipula sekolah masih ramai, jika dia bertemu dengan Abraham pun, Abraham tak akan menyapanya.
Dengan terpaksa dia meninggalkan taman itu dan kembali ke kelasnya. Dia sengaja melewati kelas Abraham, nyatanya dia tidak ada di sana. 'Apa mungkin dia masih di lapangan?' pikir Latisya. Latisya kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Namun, saat jaraknya 1 meter dengan kelas, terlihat ada seseorang yang sedari tadi dia cari sedang mengobrol dengan teman sekelasnya, Cika.
Entah mengapa perasaan tak suka tiba-tiba hadir dalam diri Latisya. Sedih tidak juga, namun ada sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya. dengan langkah tenang Latisya berjalan menuju pintu kelasnya. Ternyata tetangga kelas Latisya banyak yang mengintip dari jendela ke arah Abraham. ada juga yang berpura-pura keluar dari kelas hanya untuk melihat Abraham.
Latisya mempercepat langkahnya saat berada dekat dengan mereka. Namun sayang Cika menyapanya.
"Hai, Sya."
Dengan senyum terpaksa Latisya menjawab, "Hai, Cik."
"Lo kenal dia kan?" tanya Cika sambil menunjuk Abraham. Apa maksud Cika bertanya seperti itu, tanya Latisya dalam hatinya.
"Kenal." Jawab Latisya.
"Gimana rasanya dapet posisi, yang paling diinginkan oleh hampir semua cewek di sekolah ini?" tanya Cika.
Latisya bingung, apakah dia harus jujur bahwa dia senang atau dia berbohong jika dia biasa saja. Memang awalnya biasa saja, tapi akhirnya berbeda.
"Biasa aja." Jawab Latisya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]
Подростковая литература[SUDAH TERBIT] Kisah seorang wanita biasa yang merasakan jatuh cinta. Namun tidak ada dari satupun pria yang sadar akan kehadiran dari cinta wanita itu