lotus 1

1.6K 145 63
                                    

--🌸🌸🌸🌸--

Gemerincing gelang kaki terdengar nyaring di suasana yang cukup lengang kali ini. Suara kecipak air tak kalah bersahutan seiring dengan gerakan kaki kecil yang terus menyibakkan air tanpa henti. Dari bibir mungilnya senandung merdu mengalun terdengar. Kadang diiringi suara cekikik geli seolah-olah menertawakan sesuatu. Tangannya sibuk melipat kertas berbagai warna menjadi sebuah bentuk, disusun setiap bagian, menggabungkannya menjadi satu.

Senyumnya mengembang ketika apa yang ia rangkai telah selesai. Tangannya terulur ke arah kolam tempat kakinya memainkan air seraya meletakkan benda yang ia buat tadi. Sebuah teratai kertas berwarna pink yang mengambang dengan cantiknya, nampak indah serta kontras dengan jernihnya air dan ikan-ikan yang berenang kesana kemari.

Bibir mungil itu mengembang semakin lebar dengan bulu mata lentik yang mengerjap cantik menatap teratai kertas itu. 

"Heeii.. Apa yang kau lakukan disana?!" teriak seseorang dari kejauhan.

Mata dan bibirnya seketika membulat lucu tatkala dilihatnya 2 orang tengah menghampirinya. Dengan segera ia bangkit dari duduknya, menyambar sepatu dan berlari meninggalkan beberapa lembar kertas yang mulai berserakan tertiup angin dari tepi kolam.

"Heeii.. Tunggu! Jangan lari..!!" panggil 2 orang itu sambil ikut berlari mengejar.

Langkah kaki kecil itu bergerak semakin cepat dengan gemerincing gelang pada kakinya yang terdengar riuh, menghindari 2 orang yang terus menerus mengejarnya sambil memanggil-manggil dirinya.

Beberapa pelayan perempuan dengan mengenakan pakaian yang sama, ikut memperhatikan bocah kecil itu berlari saat mereka bertemu. Walaupun bingung namun mereka juga gemas melihat anak tersebut. Terlebih lagi saat rambut si bocah yang menyibak ke belakang, menampilkan kening mulus dengan tanda merah pada bagian tengahnya, membuat wajah bocah itu sangat lucu karena pipi gembilnya ikut bergoyang serentak dengan irama langkahnya. Sungguh anak laki-laki kecil yang manis dan menggemaskan. Membuat semua pelayan di sana memekik tak tahan dengan keimutannya.

Mendengar teriakan 2 orang penjaga dari kejauhan, beberapa dari para pelayan tersebut berusaha menangkap tubuh si kecil manis itu, namun dengan sigap si manis berhasil menghindari cekalan tangan mereka. Seraya menjulurkan lidah dan tersenyum lebar, si manis berlari semakin cepat sambil sesekali menoleh ke belakang, melihat para pengejar dirinya, yang ternyata masih belum menyerah.

"Gawat.." gumamnya pelan masih dengan langkah kakinya yang cepat.

Tiba-tiba….

Bruukk!!

"Aakkhh.."

Tubuhnya sedikit terpental ketika sesuatu menabraknya. Ah.. Dia yang menabrak maksudnya. Wajahnya meringis menahan nyeri pada pantatnya karena terhempas ke lantai. 

Belum sempat rasa sakitnya berkurang, teriakan para penjaga itu terdengar semakin mendekat.

"Itu dia..!!" ucap salah seorang yang mengejarnya seraya menunjuk ke arahnya.

"Cepat kita tangkap sebelum dia lari lagi!" timpal yang lain.

Si manis pun kembali bingung, kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri mencari tempat yang aman untuk bersembunyi. Ia tidak ingin tertangkap. 

Hingga matanya menangkap sebuah pintu besar tak jauh dari hadapannya. Dengan cepat ia bangkit seraya meraih tangan anak yang ditabraknya barusan, menarik tubuh yang lebih besar darinya itu, membawanya bersembunyi. 

Si kecil manis menyudutkan 'kawan' yang ditabraknya tadi ke belakang pintu yang tertutup seraya membekap mulut anak lelaki itu dengan tangannya. 

'Sssttt…' itu kode darinya sambil meletakkan telunjuk di depan bibirnya sendiri. Berharap si 'kawan' tersebut tidak bersuara. Sementara telinganya berusaha menguping keluar.

the Lotus of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang