Dont Ask Me to Fall In Love

134 9 0
                                    

Matahari menaik, cahaya yang dihasilkannya kini semakin membesar dan menyilaukan serta mengisi setiap ruang bersama sama dengan rongga yang terkecil hingga besar, dengan sinarnya yg dasyat mampu menerangi setiap sudut termasuk kamarku.

Walaupun cahaya itu terhalang oleh hordenku tapi tetap saja selalu ada cahaya yg berhasil masuk ke dalam kamarku, masuk cahaya matahari semakin masuk kedalam seketika bersamaan dengan suara bibi im membuka horden besar  yg agak tebal berwarna coklat menutupi jendela serta cahaya masuk tadinya.

Seiring dengan dasyatnya cahaya matahari masuk, badanku juga agak terangsang dgn menimbulkan gerakan gerakan badan yg akan sepenuhnya sadar dan juga itu karna suara bibi im yang mencoba membangunkanku tapi dengan sopan.

"ms jennie...."

Rasanya aku tak ingin sadar dan melanjutkan alam mimpiku yg jauh lebih baik.

"ms jennie.. sudah pagi dan tuan lee sudah menunggu"

Sekuat tenaga aku berusaha untuk tidur lagi, tak ingin mendengar semua ocehan bibi im yg rasanya menganggu cita rasa tidurku ini.

tiba tiba bibi im menoelku dgn tenaga agak sedikit besar.

tentu saja aku menepis, lebih memasukan lagi mukaku kedalam guling.

Lagi lagi bibi im menoelku dan agak sedikit menggoyang goyangkan badanku agak keras.

Aku yg merasa itu, rasanya ingin sekali mengomel sama satu ini orang dan aku merasa pagi ini  kenapa bibi im terlalu cerewet hingga berani melakukan itu.

Terus dan terus... terus lagi, aku yang sudah naik emosiku dg cepat membalikan badanku. Mata yg masih tertutup sempurna, hanya telingaku yg masih berfungsi di worst morning hari ni.

Saat aku membalikan badanku, tiba tiba muka seorang namja dengan senyum lebarnya dgn jarak sedekat ini. Tentu saja hal itu membuat kaget bukan maen, sampai aku pun mengguling badanku.

"Hello ms Jennie" ucap taeyeong oppa dgn ramah senyum kpdku.

Dengan keadaan yg masih kaget, aku segera menyelumuti badanku serta mummy dengan selimut yg besar yg mampu menutupi badanku dari pandangannya.

"yak! dasar mesum, kmu ngapain lg disini? bibi im....? bibi im......?!"  panggilku sambil mencari bibi im seisi kamarku.

"aku disini karna cuman ingin membantu bibi im membangunkanmu" jawabnya sambil berjalan ke seisi kamarku.

"berhenti sok baik gitu padaku, pacar juga bukan" ucapku dgn malas sambil beranjak dari kasurku.

"tapi.. aku ini tunanganmu dan tak ada penolakan dari kedua belah pihak keluarga kita jadi bersikaplah seperti anak yg baik" ucap taeyeong dg nada dingin seraya menatapku penuh serius dari jauh.

Mendengar itu, aku tersontak kaget dengan apa yg dia katakan dan berhasil menghentikan aktivitasku menyisir rambut di depan cermin, yg kini dia sedang berjalan kearahku dengan tatapan mata yang dingin, wajahnya yg terlihat petakilan kini berubah menjadi serius dan terlihat seperti bukan dia.

Aku tak sanggung menyanggah apa pun yg dia katakan, karna yg dia katakan hampir semua kebenaran dan aku hanya bisa menatapnya berjalan kearahku dgn pasti.

Saat aku telah tenggelam diambang ambang dalam lamunanku mencoba menerima kenyataan kalo dia akan jadi tunanganku, sehingga aku pun tak menyadari ia sudah tepat dibelakangku. Tiba tiba saja ia menundukan kepalanya dan mencium ujung kepalaku dengan lembut, sesekali ia juga mengelus ujung kepalaku dan itu sukses membuatku terbangun dari lamunanku.

"Udah jangan ngomel, hari ini kita punya banyak rencana jadi bersiaplah atau kita akan terlambat" ucapnya dgn lembut sambil mengusap kepalaku.

Setelah itu dia pun berjalan santai keluar dari kamarku seperti tak berdosa.

"YAAAAAAAAA JANGAN MENYENTUHKUUUU LEE TAEYEONGGGGGGGGG DASAR MESUMM GILA KEPEDEANN NGESELIN $%^%$%^%$^$****!$$%" ucapku dgn kesal.

Sayangnya ia sudah pergi dari kamarku dan aku telat menyadari perlakuannya tadi, aku pun hanya bisa merutuki diriku sendiri kenapa aku tak melawannya saat dia melakukan itu dan dengan polosnya aku melamun karna ucapan orang gila kayak dia.

'Tunggu tunggu'


'Tunggu..'


'Tunggu..'


'Kayaknya aku melewatkan suatu kata kata yang dia ucapkan tadi..'


'Hm..'


'Hm..'


'Apa ya..'


'Dia ngomong apa ya tadi... ko ada yg janggal..'


'Ah benar.. rencana'


[skip]

"jadi jelasin apa yg sebenernya kmu rencanain hari ini, udah kamu bangunin aku di pagi yg cerah ini, terus menggoda ku terus apa lagi hm.. bikin aku jadi-"

Belom sempet aku melanjutkan ucapanku, aku hampir saja keceplosan kalo dia buat aku deg deg kan. Karna aku tiba tiba memotong ucapanku membuat nya kembali menatapku lagi sambil menunggu ucapanku yg tak selesai.

"udah lupakan, langsung aja jadi sebenernya rencana apa yg kamu maksud? kalo rencana buat aku suka sma kamu, jangan berharap. jadi.. jangan minta aku jatuh cinta, sakit sebelumnya aja aku masih rasa so give me more time" ucapku dgn nada yg rendah.

Dia tiba tiba tersenyum mendengar itu.

"aku ga minta kamu buat suka sma aku secepat itu, aku pingin kmu terbiasa dengan kehadiranku dan apa apa yang aku suka, termasuk lingkunganku jadi jangan tergesa gesa oke.. kita masih punya banyak waktu untuk mengenal jauh lebih dekat, soal pertunangan itu bisa diurus nanti" ucapnya sambil tersenyum lembut kearahku.

Entah apa, tiba tiba aku merasa begitu tenang dan hangat bersamanya, menatapnya dgn senyuman yg sudah terpajang dimukanya dan ucapannya membuatku merasa seperti aku sudah mengenalnya lebih lama. Tanpa sadar jantungku berdegup kencang lagi, tak kalah nervousku kembali mendatangiku dan aku tak mau terlihat malu didepannya.

"makanya itu jam 9 nanti kita pergi ke rumah nenekku, sekalian memperkenalkan kamu ms lee kepada nenekku" katanya dgn tenang.

"Kerumah nenek mu????? oppa ga bilang dari kmrn klo kita bakal kesana" ucapku tak setuju sekaligus kaget buka main.

"udaahh jangan banyak tanya, kita langsung pergi kesana sekarang dan..."

Awalnya dia mengatakan itu dgn nada lembut tapi tiba tiba setelah dia mengatakan ini..

"jangan banyak ngomel atau ini akan berefek sma pertunangan kita atau mungkin ini akan merugikan keluargamu didepan keluargaku"


Dan akhirnya kami pun pergi...




NEW BEGIN : LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang