"Kan gue udah bilang, jangan libatin adek gue ke rencana aneh-aneh kalian! Udah gitu lo biarin dia di dalem sendirian! Punya otak nggak, sih?" marah Jae pada Brian dan Dowoon.
Syukur Jae memutuskan untuk membuntuti Rosie malam itu, dan menyelamatkan Rosie tepat waktu. Sepulang dari kejadian itu, Rosie langsung terserang demam tinggi.
Hari ini adalah hari ketiga sejak Rosie sakit, dan Brian, Dowoon serta Sungjin datang menjenguknya
"Dia nggak sendirian, bang," Dowoon menunduk. "dia sama Wonpil,"
"Goblok, bagaimanapun juga, Wonpil udah mati!" bentak Jae.
"BANG JAE UDAH!" jerit Rosie.
Semua diam. Jae bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar Rosie dengan emosi.
Jae pergi ke ruang tamu, kemudian duduk di sofa. Ia menghela napas panjang, berusaha meredam emosinya.
"Jae," panggil Sungjin yang baru Jae sadari ada di sana.
Jae menoleh.
"Harusnya lo nggak perlu ngomong sampai segitunya," katanya. "lo tau kan, gimana perasaan adek lo ke Wonpil? Pasti dia sakit hati banget dengernya,"
○○○
"Udah, jangan nangis," Brian duduk di samping Rosie, menepuk bahunya.
Lama-lama, ia iba juga melihat Rosie saat ini.
"Aduh gue juga maunya begitu, tapi ini air mata nggak bisa berhenti," Rosie sibuk mengelap air mata yang terus saja keluar dari rongga matanya.
"Maafin gue ya, lo semua jadi dibentak Bang Jae begitu," isak Rosie.
"Nggak papa elah, itu dia lagi emosi bentar aja, nanti juga ngereceh lagi," kata Brian.
Dowoon menyodorkan sekotak tisu.
"Gue sama Brian mau ngasih tau lo penemuan penting, tapi lo harus berhenti nangis dulu," kata Dowoon.
Rosie mengangguk cepat, kemudian menyeka air matanya dengan tisu. Rosie menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskan nafasnya.
"Gue udah nggak nangis," Rosie mengangguk, sambil tersenyum yang dipaksakan.
"Nah bagus!" Brian tersenyum lebar. "gini kan cantik,"
Padahal Brian bisa melihat air mata yang mulai mengumpul lagi di bola mata Rosie.
Rosie tertawa kecil. "Cepet kasih tau!"
"Kemarin, waktu kita lagi ngotak-ngatik cctv," cerita Dowoon. "ada seseorang yang dateng,"
○○○
"HEH! HEH! NGAPAIN KALIAN?!"
Jantung Dowoon dan Brian nyaris copot begitu sinar senter itu diarahkan ke wajah mereka.
"AMPUN PAK, AMPUN!" Dowoon segera berjongkok takut.
Tiba-tiba orang itu langsung mematikan sinar senternya, kemudian berjalan mendekati Dowoon dan Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost of You
FanfictionSetelah kepergian ayahnya, Rosie dianugerahi sebuah kemampuan yang membuka portal pengelihatannya dengan dunia lain, dan menuntunnya kepada seseorang beserta bahagia dan duka yang mengiringi mereka.