📌 COMPLETED
🔞 HARSH WORDS! TRIGGERED CONTENT! BROKEN-HOME! MATURE SCENE! GUA-LO!
⚠️ TRIGGERED-NONBAKU-FIC! ⚠️
Matteo Chanyeol Bratadikara adalah guru muda ganteng yang ada di bidang matematika di salah satu sekolah elit yang ada di kotanya. Bukan...
"Ya, nggak apa-apa, nanti saat saya dan Irene udah pisah, saya bakal mindahin barang-barang saya ke sini, kalo bisa sih, kamu juga." bisiknya saat nyelesaiin kalimat terakhir.
"Sekarang yang penting kita liat dulu gimana kondisi apartment yang baru, katanya ada di lantai delapan belas, kalo kamu nggak suka, ntar bisa saya cariin apartment baru yang ada di lantai bawah."
"Nggak deh, ini udah cukup." Chanyeol nggak bisa nahan senyuman, dia ngeraih tangan Baekhyun dan menggenggamnya seerat mungkin.
Mereka pun masuk ke area resepsionis dan di sana mereka langsung di antar seorang cowok ke apartment yang dituju.
Saat di lift, cowok itu ngelirik ke belakang sesekali, ngeliat sepasang cowok yang beda umur dan penampilan itu.
"Anaknya ya, Pak?" Baekhyun nahan ketawanya pas cowok tersebut nanya kek gitu ke Chanyeol.
"Bukan," sahut Chanyeol singkat dan padat.
"Adek?" staff cowok itu belom juga nyerah.
"Pacar." Cukup dengan satu jawaban itu cukup membuat staff cowok dengan name-tag Helios Sehun Mahadewa itu kicep.
"Siapa nama kamu?" Chanyeol megangin bahu Sehun dan ngeliatin name-tag itu.
"Helios Sehun Mahadewa, pasti emak bapakmu suka sama dewa-dewi yunani kuno, ya?" Sehun cuma ngangguk pelan sambil nundukin kepalanya.
"Coba deh kamu pacaran sama cowok, enak tau."
"Apanya yang enak?" tanya Baekhyun yang tiba-tiba narik lengan Chanyeol dan berakhir dengan Chanyeol yang melukin dia.
"Semuanya yang ada di kamu, yummy banget." Chanyeol pun melukin Baekhyun dan nyisipin hidungnya di ceruk leher Baekhyun.
"Ada orang, Mas!" bisik Baekhyun berusaha ngelepasin pelukan Chanyeol darinya.
Sehun pura-pura nggak tau aja, lebih baik ngitungin sisa lantai yang harus Merek lewatin aja daripada ngeliat ke belekang sekarang.
"Empat belas..." lirih Sehun sambil ngerapetin kedua kakinya.
"Mashhh, jangan di siㅡhmpph!"
"Lima belas..."
"Mpphh, ahh! Tangan kamu jangan mainin itu, hahaha!" Suara Baekhyun terdengar kembali, kali ini diikuti cekikan kecil.
"Tapi enak, kan?" tanya cowok yang punya suara berat itu, bukannya berhenti, malah makin ngegodaim Baekhyun.
"Enam belas..." Sehun pengen nangis aja rasanya, pengen pulang.
"Ahh, Mash! Liat bentar lagi nyampe, ntar aja, mpphh!"
"Tujuh belas!" Sehun ngegas, dia nggak tahan lagi bertigaan sama pasangan bangsat yang mesum di belakangnya sekarang.
Sehun sedikit ngelirik ke arah kamera CCTV yang idup, terus ngehela nafasnya. "Seneng lo dapet bokep, hah?" bisiknya tanpa nimbulin suara yang bisa ngeganggu pasangan mesum di belakangnya itu
"Delapan belas!"
BUN TING~
Pintu lift pun terbuka dan Sehun memberanikan dirinya noleh ke belakang secepatnya, tapi yang diliatnya sekarang sepasang cowok berbeda tinggi badan tersebut tampak berdiri biasa-biasa aja, baju mereka pun nggak kusut seperti apa yang ada di dalam bayangannya.
"Kami boleh keluar dari lift?" tanya Chanyeol kembali tersenyum sok polos.
"Ah, iya, maafkan saya." Sehun pun keluar pertama dari lift, lalu membiarkan Chanyeol dan Baekhyun mengikuti langkahnya.
'Brengsek, gua diisengin.'
Chanyeol dan Baekhyun yang ngikutin dari belakang cuma ketawa-ketiwi tanpa suara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.