Arisan Keluarga

3.5K 124 1
                                    

Jakarta, 17 Mei 2017

Hari Minggu adalah hari dimana setiap orang ingin bermalas-malasan tak terkecuali Iqbaal, padahal jam sudah menunjukkan pukul 09:00, namun Iqbaal masih enggan untuk membuka matanya karena semalam ia begadang demi menonton DVD horror yang dipinjamkan oleh Kak Ardi, pacar kakak perempuannya. Iqbaal memang sangat menyukai film dengan genre horror apalagi jika ditonton tengah malam, asyik katanya.

"Tok...tok...tok..."

"Tok...tok...tok...Baal, ayo bangun udah jam segini." Teriak Bunda Iqbaal dari depan pintu kamar Iqbaal.

Mendengar tak ada jawaban, Bunda Iqbaal mencoba membuka pintu kamar Iqbaal yang ternyata tidak dikunci.

"Baal..baal..baguunn! Ya, ampun nih anak!." Dengus sang Bunda.

"Hmm..kenapa sih Bun?." Ucap Iqbaal dengan suara parau dan mata yang masih terpejam.

"Cepet bangun! Hari ini ada arisan keluarga di rumah Om Rusli." Kata Bunda sambil membuka jendela kamar Iqbaal.

"Duuh..Bun..masih ngantuk nih." Lirih Iqbaal

Bunda duduk ditepi ranjang Iqbaal dan harus sedikit mengguncang tubuh Iqbaal agar ia mau bangun.
Akhirnya Iqbaal membuka matanya dan duduk bersadar disandaran yang ada dikasurnya.

"Emang acaranya jam berapa sih Bun? Sampe aku harus dibangunin pagi-pagi gini." Gerutu Iqbaal.

"Masih pagi apanya?!, ini udah jam 09:00, Baal!" Ucap Bunda tegas namun tetap lembut.

"Acaranya jam 12 siang tapi kamu harus anter Bunda dulu ambil kue di toko, soalnya Ayah harus ngawasin tukang service AC jadi mungkin nanti Ayah nyusul." Tutur Bunda.

"Terus..Kakak gak ikut, Bun?." Tanya Iqbaal.

"Ikut lah! Tapi lagi males nyetir jadi lo aja yang bawa mobil. Hahaha." Ucap Kak Alya yang tiba-tiba datang entah darimana.

"Dih..!Rese banget." Ucap Iqbaal dengan nada ketus.

"Udah sana mandi cepet, abis itu makan dulu." Perintah Bunda.

"Iya Bundaku..." Ucap Iqbaal sambil cengengesan.

Jam sudah menunjukkan pukul 10:30 dan Bunda, Iqbaal, dan Kak Alya kini dalam perjalanan menuju "Ratna Cake & Bakery". Toko kue milik Bunda Ratna yang sudah memiliki beberapa cabang di Jakarta dan Bandung. Sesampainya disana Iqbaal memilih menunggu di dalam mobil, biar kakaknya saja yang menemani Bunda Ratna masuk ke dalam Toko.

Selang 5 menit Bunda dan Kak Alya terlihat keluar dari Toko sambil membawa beberapa box kue.

"Udah? kok cepet?" Tanya Iqbaal.

"Cepetlah kan Bunda udah minta disiapin dari tadi pagi." Sahut Kak Alya

"Oh...pantesan cepet." Kata Iqbaal singkat.

Perjalanan dari Toko kue menuju rumah Om Rusli hanya memakan waktu 30 menit. Sesampainya di rumah Om Rusli, ternyata saudara Iqbaal sudah banyak yang hadir walaupun belum semuanya. Mereka berkumpul ditaman belakang rumah Om Rusli, disanalah acara arisan keluarga sekaligus makan siang akan dilaksanakan. Selepas menyapa anggota keluarga yang sudah tiba lebih dulu, Iqbaal menghampiri sepupunya yang belum menyadari kedatangannya karena sedang asyik bicara ditelepon di meja makan dapur rumahnya.

"Woy! Pasti lagi pacaran. Hahaha." Ucap Iqbaal dengan sedikit berteriak

"Astaga...Iqbaal!Ngagetin aja lo, resek deh!" Dengus Yola, sepupu Iqbaal

"Ahahahaha." Iqbaal tertawa puas.

"Hallo...Yol...." Suara yang berasal dari handphone Yola

"Eh...iya sorry, Sha. Ini sepupu gue dateng-dateng ngagetin. Resek! Nanti sambung lagi ya, Sha..Bye.." Ucap Yola pada seseorang di ujung teleponnya.

"Telponan sama siapa lo?" Tanya Iqbaal penasaran.

"Ngapain nanya-nanya, kepo lo!" Ucap Yola sambul berjalan ke taman belakang meninggalkan Iqbaal.

Pada kangen sama duo gemas ga? Aku sih kangen makanya nulis cerita ini.
Sorry kalo absurd karna masih newbie nih hehehe
Kira-kira sepupu Iqbaal telponan sama siapa yaaa?
Next ga nih?
Jangan lupa komen dan vote ❤️

Takdir KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang