Minggu depan, kelas 7F kebagian tugas upacara. Sekelas musyawarah untuk menentukan para petugas. Fara mendapat bagian ajudan, Fina mendapat bagian pembaca UUD. Pengibar bendera adalah Lutfi, Meisya, dan Nanda. Dan petugas lain nggak perlu disebutin karena bukan tokoh pendamping :).
Pelatih upacara adalah kakak kakak OSIS kelas 8. Saat jam pulang siswa siswi kelas 7F yang menjadi petugas segera berkumpul di halaman sekolah. Disana kakak kelas sudah menunggu dengan gaya nya yang sok cool. Salah satu kakak kelas memanggil Fara yang kebetulan ada di dekat tiang bendera.
"Eh dek sini to! Temen temen lain diajak, cepetan keburu panas!"
Fara kaget dan tetap bersikap normal di depan kakak kelas lalu menjawab,"eh iya mas maaf, sebentar ya"
"WOYY CEPETAN KESINI BAMBANK BAMBANK!" Fara tidak santuy memanggil teman teman sekelasnya.
"Iya maemunah,santuy"Nanda menjawab dengan nada mengejek.Kakak kelas membagi tugas dan melatih kelas 7F sesuai tugas masing masing. Kebetulan Fara yang menjadi ajudan dilatih sama mas mas yang tadi manggil dengan tidak santuy. Ternyata namanya Mas Niko.
"Kamu ajudan to dek?,"Mas Niko nya tanya ke Fara.
"Eh iya mas, saya ajudan nya"Fara menjawab dengan formal.
"Nggak usah kayak sama guru to dek, aku kan cuman kakak kelasmu,"Mas Niko nyaut
"eh iya mas hehe"Fara cuman ketawa canggung.
"Sekarang coba kamu ambil teksnya, trus dipegang di sebelah kiri"Mas Niko mulai ngajarin.
Fara mah cuman ngikut aja daripada dipandang salah sebagai adkel :). Fara ambil teks terus dipegang di sebelah kiri.
"Nah trus kalo kamu mau maju buat ngasih teks nya ke pembina, tangan kiri nya kamu angkat, langkah biasa tapi inget dari kaki kiri"Mas Niko menjelaskan lagi.
Fara mulai mencoba apa yang dijelasin sama Mas Niko.
"Gini mas?"Fara nanya
"Iya bener, kamu latian lagi aja gitu terus. Aku mau nglatih yang lain dulu"Jawab Mas Niko sambil berlalu.Sementara itu Fina yang jadi pembaca UUD sedang dilatih juga tapi sama mbak mbak.
"Dek kamu yang jadi pembaca UUD?"tanya mbak mbaknya
"Eh iya mbak,"jawab Fina sambil mengambil teks UUD.
"Dulu udah pernah jadi pembaca pas SD?"mbak mbaknya tanya lagi.
"Udah pernah mbak,"Fina menjawab
"Oiya, kalo kamu belom kenal aku, namaku Clara" Mbak mbaknya ngenalin diri
"Oh iya mbak, aku namanya Fina," Fina tersenyum.
"Yaudah sekarang coba kamu baca teksnya. Mau ku dengerin dulu intonasinya.
Fina mulai membaca teks UUD dengan lantang.
"Suara kamu bulet dek, udah bagus. Tapi intonasinya kurang. Gini dek, kalo koma itu naik terus kalo titik intonasinya turun." Mbak Clara mengajari dan memberi contoh pada Fina.
"Ohh gitu ya mbak. Oke mbak aku latihan lagi" Fina mulai membaca lagi.Pengibar bendera dilatih oleh 2 orang. Ternyata yang cowok itu kakel yang ditaksir Fina, Mas Fero. Trus yang cewek namanya Mbak Anna. Kayaknya mereka berdua deket banget :). Fina yang lagi latihan sama Mbak Clara selalu salfok dengan kedekatan Mas Fero dan Mbak Anna :)
"Ayo dek latihan PBB nya dulu" Mbak Anna mulai ngomong
"Iyi dik litihin pibibi nyi dili"Mas Fero malah niruin Mbak Anna
"Ferooo!" Mbak Anna mencubit Mas Fero
"Adohhh sakit Na!!" Mas Fero mengaduh
"Makanya yang serius" Mbak Anna serius.
"Iyi iyi"Mas Fero senyum ganteng
Terus mereka berdua ngelatih yang bendera.
Fara sama Fina yang udah selesai latihan lagi ngobrol dibawah pohon kelengkeng.
"Far, kok Mbak Anna deket banget sama Mas Fero ya. Ihh aku juga pengen" Fina mulai ngoceh.
"Fir, kik Mbik Inni dikit bingit simi mis Firi yi. Ihh iki jigi pingin" Fara malah ikut ikut Mas Fero tadi.
"IH FARAAA!!" Fina sebel
"Makanya jangan lebay" Fara santuy
"Aku panggil Nanda nih ya" Fina nggoda Fara
"Kok Nanda sih astaghfirullah" Fara coba nutup mulut Fina tapi telat
"Nandaa calon mu ini lho nakal" Fina iseng
Nanda yang mendengar hanya cuek.
"Ihh Nanda beneran ini dia lagi ngambek sekarang, coba deh liat mukanya kayak arang" Fira lagi lagi iseng
Nanda yang tidak sabaran lalu mendekat ke Fira dan menggeplak kepalanya.
"ADOHH! Nanda apa too!" Fira cemberut
"Makanya jangan gitu" Nanda yang emang cool hanya memasang muka datar.Oiya,Mas Fero tu kira kira kayak gini gaes