Sena, Aksara, dan Gavin tengah menikmati istirahat mereka di kantin. Tak lupa pula dengan celotehan Aksara dan juga Gavin. Sesekali Sena tersenyum dan ikut berbicara. Sampai akhirnya seorang gadis dengan pipi chubby dan kulit putih menghampiri mereka,tak lupa dengan temannya yang berada dibelakangnya.
"Hai kak." sapa gadis itu yang dibelakangnya diikuti oleh Sara yang bermalas-malasan.
Sara pikir Aci akan sendiri meminta tanda tangan itu tetapi dirinya ternyata harus ikut. Walaupun Sara tau itu hukumannya namun Sara malas untuk bertemu dengan Sena.
"Eh....ada adek kelas cantik mau apa dek? Minta nomor hp Abang?" tanya Gavin spontan. Ucapan Gavin membuat Aci malu.
"Maaf kak mengganggu kita mau minta tanda tangan kak Aksara kak Sena sama kak Gavin."
Aksara mengangkat satu alisnya "Kita?" Tanya Aksara memastikan.
Gadis itu mengangguk mengiyakan pertanyaan Aksara. Lalu Aksara beralih menatap adiknya. Melihat adiknya yang memberi kode untuk mengambil buku yang dipegang temannya. Aksara pun mengalihkan pandangannya.
Aksara mengambil buku kecil yang ada di tangan gadis itu "nama lo siapa?"
"Anjir Aksara main gas aja, jatah gue ini bro." Kata Gavin tak terima.
"Kan gue cuma tanya doang."
"Ya nggak bisa gitu."
"Siapa nama lo?" tanya Sena membuat Gavin mendengus kesal. Sembari Sena melirik Sara yang tak mau melihatnya.
"Aci kak."
"Buat apa lo minta tanda tangan?" tanya Sena kembali dan lagi-lagi Sena melirik Sara yang barusan melihat Sena lalu dengan cepat mengalihkan pandangannya.
"Di hukum pasti gara-gara game." Tebak Gavin yang diangguki oleh Aci.
Sena bangkit dari tempat duduknya lalu menyeret bangku yang ada disampingnya untuk kedua gadis itu duduk.
"duduk aja nggak papa." kata Aksara.
"Nggak usah." Kata Sara, membuat Aci cemberut dan menginjak kaki Sara. Aci tak habis pikir dengan temannya ini didepan kakak kelas berani-beraninya menjawab dengan nada seketus itu.
Aci tidak tau jika Aksara adalah kakak Sara. Aci hanya tau Sara mempunyai seorang kakak namun tidak tau jika kakak dari temannya ini sekarang ada di depannya.
"Mana bukunya duduk dulu nggak papa." Kata Gavin lalu menarik tangan Aci agar duduk disampingnya. Gavin melontarkan beberapa pertanyaan juga gombalannya membuat Aci tersipu malu.
Sena menatap Sara dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tidak ada yang berubah cewek didepannya ini masih memasang wajah jutek dan galak seperti semalam.
"Duduk." Kata Sena sambil menendang kursi disampingnya dan mengenai kaki Sara, membuat Sara melotot. Seolah-olah berkata 'apa lo'. Sara masih enggan untuk duduk dan tak lupa Sena yang masih menatapnya.
"Nggak usah lihat-lihat gue colok mata lo." Kata Sara kepada Sena.
"Terserah gue dong mata-mata gue kok elo yang sewot."
"Lo sendiri yang minta di sewotin."
"Udah nih tanda tangan." Kata Aksara membuat Sena yang ingin membalas ucapan Sara mengalihkan pandangannya ke buku yang ada di depannya. Sena menandatangani buku itu dan menyerahkan kepada Sara. Namun ketika Sara ingin menerimanya Sena kembali menarik buku tersebut.
"Pulang sekolah gue tunggu di gerbang." Kata Sena. Sara mengambil buku yang dipegang Sena lalu berdiri dan diikuti oleh Aci.
"Ogah!" Kata Sara lalu meninggalkan ketiga cowok disana. Aci tersenyum sebagai tanda hormatnya kakak kelasnya yang bisa dibilang senior, lalu menyusul Sara yang sudah pergi.
Sena mengejar Sara dan menghadangi jalan kedua gadis itu, tepatnya di depan Sara.
"Lo nggak inget yang lo lakuin di toko buku? Gue harap lo inget." Kata Sena sambil tersenyum. Sara melirik Aci yang sedang menatapnya meminta penjelasan lebih.
Sena menyunggingkan senyumnya yang membuat Sara meneguk ludahnya susah payah. Setelah itu Sena meninggalkan dua gadis itu. Sara melihat Sena yang kembali ke tempat duduknya tadi.
"Lo hutang penjelasan ke gue." Kata Aci lalu menarik Sara pergi keluar kantin. Kedatangan mereka berdua menghampiri tiga laki-laki itu seudah cukup menarik perhatian siswa yang sedang beristirahat di kantin. Lebih lagi kakak kelas khususnya para perempuan yang menatap mereka tak suka. Sudah membuat mereka berdua tak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner Galak [Sara & Sena]
Teen FictionSara itu jadiin Sena pacar bohongan biar terhindar dari mantanya. Sena itu jadiin Sara pacar bohongan biar nggak dijodohin sama orang tuanya. Jadi, Sara dan Sena sepakat untuk bekerja sama. Sara yang marah-marah mulu dan Sena yang nggak mau ngal...