Curhat

660 81 21
                                    

"Ini apa?"

"Ini salah! Tolong diganti."

"Yang saya coret harus diganti!"

"Tolong diperbaiki lagi kalimatnya!"

"Bulan depan diusahakan jangan sampai ada kesalahan lagi, atau kamu sidangnya tahun depan saja."


**


Sial. Satu kata yang bisa mendeskripsikan hari ini adalah, sial.

Sejak pagi aku sudah mempersiapkan laporan skripsi ku dan berharap tidak mendapat banyak revisi, tetapi nyatanya dosen pembimbing ku masih saja tetap memberikan banyak revisi.

Entah letak kesalahannya ada dimana karena aku merasa laporanku sudah sangat sempurna.

Aku berjalan sangat lemas, membawa tumpukan laporan skripsi ku yang aku simpan di dalam tas. Berat rasanya punggung ku seperti mau patah.

Aku menyusuri lorong kampus berniat akan mengistirahatkan pikiran ku sejenak di kantin. Tetapi—

"Aduhhh!!"

Aku bertubrukan dengan seseorang, wajahku tepat sekali mendarat di dada pria ini.

"Eh sorry— elo? Gapapa kan?"

"Lo lagi lo lagi." Gerutu ku ketika melihat Lucas berada tepat di hadapan.

Aku segera pergi dan berjalan dengan cepat, tetapi Lucas mengikuti ku dibelakang. Aku tidak memperdulikan nya, yang aku pikirkan saat ini hanya ingin segera sampai di kantin.

"Nih, minum dulu. Gausah bayar, gue traktir."

"Yaelah aqua doang." Jawabku.

Lucas mendorong telunjuk nya ke bagian kening ku dengan pelan,
"Dasar manusia gak pernah beryukur." Lalu ia lanjutkan dengan tawa khas nya.

"Maen toyor pala orang aja! By the way, thanks ya."

"Iya sama-sama, tapi lo kenapa sih? Kok lesu gitu? Banyak utang?"

"Enak aja!" Ujarku setelah berhasil mendaratkan satu tinjuan pada lengan Lucas.

"Lo mukul gue gak berasa apa-apa hahaa."

Aku terdiam hanya fokus meneguk air mineral yang telah Lucas berikan padaku.

"Hm sorry deh, terus lo kenapa? Kalo lo ga keberatan gue bisa jadi temen curhat lo."

Aku memandang wajahnya, tumben sekali dia memperlihatkan wajah seriusnya dihadapanku. Biasanya dia hanya memancing emosi ku saja.

"Hmm jadi gini..."

"Oke gue dengerin."

Aku membuang nafas kasar..
"Tapi ga sedeket ini juga kali!!" Aku mendorong wajah Lucas agar menjauh dari wajahku.

"Ohehe sorry, oke, lanjut."

"Tapi gue bingung mau cerita yang mana dulu." Ujarku lemas, aku melipat tanganku diatas meja dan menyandarkan kepala diatas lenganku.

101 [ YUTA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang