Hargai karya orang lain jika karyamu ingin di hargai. Tolong ya wan kawan di pencet bintangnya.
Hari ke 6 Lisya berada di rumah Devan, yang artinya habis ini dia bebas dari Devan. Hari ini juga hari minggu yang artinya hari libur jadi Lisya berniat untuk hibernasi, karena malas berdebat deng bos sekaligus pacarnya itu.
"LISYA?! BANGUNN" Ucap Devan yang udah berdiri di hadapan ranjang Lisya. Karena pintu kamar ga di kunci jadi mempermudah masuk.
"Ihh, apaan, sih pagi pagi udah teriak teriak, kayak orang kesurupan." guman lisya yang masih setia dengan mata tertutup.
"Ini udah 11 siang." -Devan
"Kan baru jam 11 entar aja kalo udah jam 12. Aku bangun." ucap Lisya
"Pokoknya kamu harus bangun." ucap Devan sambil mengoyang goyangkan tubuh Lisya.
"Lisya."
"...."
"Lisya"
"...."
"Ayolah Lisss,, ntar kalo bangun aku beliin cokalat dehh." ucap Devan yang hampir menyerah.
"Beneran yaa, oke aku bangun mau mandi." ucap Lisya yang langsung seger sumringah mendengarkan tawaran Devan. Devan hanya menggeleng-gelengkan kepala.
•••••
"Kenapa kau senang sekali." ujar Devan pada Lisya
"Karena besok aku pulang kerumah, dan terima kasih kau sudah membelikan aku cokelat." -Lisya
"Ohh, apa kamu ga senang di rumah aku." -Devan
"Ya ga gitu juga kali, aku seneng di rumah kamu, cuman aku lagi kangen aja kumpul sama keluarga." ucap Lisya.
"Yaudah aku mau ke dalam dulu ya buat tehh mau aku buatin." tawar Devan
"Boleh." -Lisya
Lisya pun setelah kepergian devan, dia sedang merenung, apakah benar dia sudah mencintai Devan tapi semenjak tinggal 6 hari bersama Devan lisya merasa nyaman dan aman. Sekarang dia takut jika kehilangan Devan. Lisya udah sadar bahwa sekarang dia mencintai Devan.
"Hey, ngapain bengong." sapa Devan yang sudah membawa nampan berisi 2 cangkir teh dan biskuit sebagai pendamping teh.
"Nggak bengong, cuman aku lagi menikmati udara pagi." ucap Lisya yang agak salting.
"Udara pagi yaa, tapiii sekarang sudah jam 1 siang dan ini di dalam rumah." ucap Devan. Lisya sekarang hanya gugup kenapa dia tadi bodoh sekali.
"Hehehe, sudahlah kita lupakan saja." -Lisya
............
Setelah Lisya pulang ke rumahnya. Devan mendapatkan panggilan dari mama tercintahnya untuk pulang juga. Dan devan hanya nurut saya karena lagi malas untuk duel dengan mamanya.
"Assalamualaikum mama." -Ucap Devan memasuki rumah
"Waalaikumsalam. Sini duduk di samping mama." ajak siska.
"Ada apa ma, panggil devan kesini." -Devan
"Kamu masih ingat kan perjanjian kita yang dulu sekarang waktu kamu kurang 1 minggu lagi, apakah kamu sudah mendapatkan jodoh ?" -Siska
"Udah kok ma udah dia cantik, cantikkkk banget, dia juga ramah, bisa masak." ucap Devan percaya diri. Hal itu membuat senyum Siska mengembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Crazy Boss
Cerita PendekDevan bos gue yang paling cuakep tapi rada mesum ituu nyebelin bangett. Tapi gue cinta dong sama dia. -Lisya- Lisya tuh sekertaris gue yang badannya aduhai, manis, cakep. Jadi bikin gue suka. Pokokny dia harus jadi milik gue. -Devan- O...