25. Kembalilah

3K 415 20
                                    

Satu pekan sudah Kyungsoo tak sadarkan diri. Pria tersebut masih terbaring lemah di rumah sakit. Selama sepekan itulah ada lubang yang besar di hati Sehun. Ia lebih seperti daging tak bernyawa sekarang. Keadaanya kacau, saat dikampus ia tak memperhatikan apapun dan saat di rumah sakit melihat Kyungsoo, ia akan menangis seperti anak kecil.

Sampai akhirnya ibunya memanggilkan psikiater untuk Sehun. Karena bahkan dirinya sendiri sebagai ibunya tak mampu melakukan apa-apa. Kondisi Sehun sampai separah itu karena ia terus menyalahkan dirinya sendiri. Sehun merasa apa yang terjadi pada Kyungsoo adalah salahnya dan itu membuat mentalnya jatuh.

Sebenarnya lubang gelap itu bukan hanya ada pada Sehun, tetapi ada pada semua orang terdekat Kyungsoo. Jisung dan Jihwan yang hampir tak pernah pergi dari tempat Kyungsoo dirawat. Jisung menderita trauma hebat setelah peristiwa ini, ia ketakutan saat ada seseorang membawa benda seperti pemukul, lalu ia akan berteriak ketakutan saat melihat darah dan kekerasan.

Jihwan yang satu-satunya masih bertahan harus sekuat tenaga merawat adik-adiknya. Karena Kyungsoo belum sadar, Jihwan terus memberikan perhatiannya pada Jisung. Remaja pria itu terlihat begitu rapuh dan selalu terlihat ketakutan. Sehingga Jihwan tak mau meninggalkannya sendirian.

Bahkan ada kalanya, Jisung berteriak saat melihat Sehun. Wajah Sehun yang sedikit mirip dengan Yeon Seok membuat Jisung mengingat apa yang dilakukan pria keji itu pada kakaknya. Ia baru bisa tenang saat yakin bahwa sosok itu adalah Sehun bukan Yeon Seok.

Seperti biasa setiap malam, Sehun akan menemani Kyungsoo. Karena saat malam Jihwan akan pulang bersama Jisung. Awalnya kedua kakak beradik itu bersikeras tetap di rumah sakit, tapi berkat saran dari ibu Sehun mereka mau mendengarkannya.

"Hei Kyungsoo, kau tahu? Psikiaterku bilang aku harus berhenti merasa bersalah. Ia mengatakan jika kau juga pasti tidak menyalahkanku. Apa itu benar? Apa kau benar-benar tidak menyalahkanku?" Sehun tertunduk menangis, melihat kekasihnya tak ada kemajuan bahkan setelah satu minggu dirawat membuatnya takut.

"Bangunlah dan katakan padaku Kyungsoo. Aku berjanji, saat kau bangun nanti aku akan terus bersamamu, aku akan terus mencintaimu Kyungsoo, jadi kumohon kembalilah padaku," ucap Sehun sambil terisak.

Sehun yang memegang tangan Kyungsoo terhenyak oleh gerakan kecil dari jari pria tersebut. Sehun mengangkat kepalanya, matanya menangap sudut mata Kyungsoo yang mengeluarkan air mata. Melihat itu, Sehun sadar bahwa Kyungsoo mendengar semua yang ia ucapkan dan kemungkinan untuk pria itu akan segera bangun semakin besar.

Dugaan Sehun memang benar, tepat keesokan harinya, saat matahari belum menampakkan diri dan Sehun terlelap meringkuk di samping Kyungsoo, kekasihnya itu terbangun.

Merasakan ada yang menyentuh kepalanya, Sehun terbangun dan betapa terkejutnya ia melihat Kyungsoo tersenyum padanya.

"Kyungsoo?"

"Selamat pagi Oh Sehun," jawab Kyungsoo dengan suara yang lemah.

Sehun langsung bangkit, ia menekan tombol darurat. Dalam sekejap perasaanya berubah menjadi begitu bahagia dan sangat bersyukur. Mata yang paling ia tunggu untuk terbuka itu akhirnya menunjukkan kembali keindahannya. Lengkungan senyum khas yang ia rindukan juga akhirnya kembali.

Selagi dokter memeriksa Kyungsoo, Sehun menghubungi ibunya dan juga Jihwan. Saat ini sangat banyak orang yang mengharapkan kesadaran Kyungsoo, termasuk pihak kepolisian yang sedang menangani kasus kekerasan yang dialaminya.

"Bagaimana dokter?"

"Organ vitalnya sudah membaik, kondisinya memang masih lemah, tetapi ini jauh lebih baik."

"Apa aku bisa menemuinya?"

"Tentu, ia memang mencarimu."

Sehun melangkah masuk ke kamar Kyungsoo. Ia tersenyum memandangi kekasihnya yang juga tersenyum ke arahnya. Namun, rasa bahagia Sehun terlalu meluap sampai ia tak sadar kembali menangis. Sambil mengusap air matanya kasar, pria tampan itu duduk di samping ranjang Kyungsoo.

Mom! I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang