Ayra keluar dari perpustakaan dengan langkah lesunya, saat sampai kelasnya Ayra di samperin Gista dengan wajah hebohnya.
"Ay lo kemana aja sih dicariin juga kalau lo ilang gimana, lo kan masih baru disini kalau mau kemana-mana harus sama gue ngerti ngga lo?" panik Gista dengan hebohnya.
"Iya maaf udah buat Gista khawatir tadi gue cuma jalan jalan sekitar sini aja kok," jawab Ayra merasa bersalah.
"Ya udah kantin yuk cacing cacing diperut gue pada demo nih minta dikasih asupan," canda Gista.
"Lebay tau nggak, okelah kantin yuk,"
Ayra dan Gista berjalan beriringan sambil becanda tawa melepas rindu selama hampir 10 tahun tidak bertemu.
"Ay lo mau pesen apa biar gue yang pesenin," tanya Gista.
"Samain aja deh," jawab Ayra sembari mencari tempat duduk yang kosong.
"Okee lo tunggu sini aja yaa jangan kemana-mana awas kalau ilang lagi," peringat Gista dan langsung mendapat tatapan tajam dari Ayra.
"Iya iya bawel banget sih" dengus Ayra kesal.
Pesanan Ayra tiba saat bertepatan dengan tiga orang cowok yang ingin bergabung bersama. Mereka adalah Roni, Rio, dan cowok cupu yang menggetarkan hati Ayra siapa lagi kalau bukan Rafa.
"Eh kita boleh gabung ngga, disini soalnya mejanya penuh semua tuh," kata Roni sambil mengedarkan pandangannya.
"Eh ada pasukan 3 R ternyata, boleh boleh sini kalau mau gabung," ucap Gista yang baru saja sampai sambil membawa dua mangkuk bakso.
"3 R ?" tanya Ayra bingung.
"Iya, kan emang namanya inisial R semua makanya gue panggil pasukan 3 R, ohh yaa gue kenalin Ay ini namanya Roni, ini Rio dan yang terakhir itu Rafa. Mereka itu udah kaya kembar tiga kemana-mana lengket mulu," kata Gista sambil menunjuk satu satu dari mereka.
"Iya soalnya kita dari masih pembentukan zigot udah kenal jadinya kita lengket mulu lah," celetuk Rio.
Dan disambut gelak tawa dari lainnya.
"Oh iya salam kenal semua, nama gue Ayra," sapa Ayra ceria sembari menunjukkan senyum termanisnya.
"Oke silahkan duduk semua," sahut Gista.
"Gue cari tempat lain aja," kata Rafa tiba tiba.
"Kenapa bro?" sahut Rio.
"Ye elah biasa aja dong kalau nggak mau disini ya udah ngga ada yang ngelarang juga kok," ketus Gista.
"Gista apaan sih, ngga boleh gitu tau," kata Ayra membela Rafa.
"Belain aja terus sampek sukses," kesal Gista.
Tanpa ba-bi-bu lagi Rafa langsung meninggalkan kantin.
"Eh Rafa mau kemana!!" teriak Ayra.
"Gue kesana dulu yaa," lanjut Ayra lalu pergi mengejar Rafa.
"Eh kok gue selalu ditinggalin sih, Ay....." teriak Gista kesal.
"Santai aja yang penting gue ngga ninggalin lo," kata Roni sambil mengulum senyum.
"Apaan sih lo gaje banget," kilah Gista sambil menutupi pipinya yang merona.
"Iya neng Gista santai aja ditinggal temen mah udah biasa kalau ditinggal gebetan mah baru luar biasa asoyy," celetuk Rio.
"Apaan sih lo ganggu suasana aja," kesal Roni
"Iya iya yang lagi pdkt, woles aja sih. Aku mah apa atuh disini cuma upik abu yang tersumpil ngga punya pasangan," kata Rio mendramatisir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Cold Hearted [END]✓
Teen FictionFOLLOW AUTHOR SEBELUM BACA!!! Ig : reputri_25 JANGAN LUPA UNTUK VOMENT!!! Awas Baper⚠️ Cerita ini bukan menceritakan kisah cewek Cupu vs cowok cool atau sebaliknya yaa guys. Tapi dijamin bikin baper siapin hati dan mental ya soalnya lumayan menguras...