Hari demi hari berlalu. Seorang gadis masih saja berbaring di tempat tidur kediaman kupu-kupu. Banyak orang mengunjunginya, berharap gadis itu membuka matanya.
Kekhawatiran dirasakan semua orang. Yumeko sudah kehilangan banyak darah dan lukanya fatal sekali. Pengobatan Shinobu terlalu lambat untuknya. Tapi pilar serangga itu sudah berusaha semaksimal mungkin.
"Yumeko.. Kapan kau bangun?" Shinobu menggenggam tangan Yumeko erat.
Mitsuri yang berada di samping Shinobu pun menenangkannya.
"Aku yakin ia akan membuka matanya, Shinobu..ia hanya butuh istirahat agak panjang.." Mitsuri mulai menangis.
Shinobu memeluk Yumeko, begitupun Mitsuri. Mereka berdua tertidur di samping Yumeko.
.
.
.
.
.
.
Gelap. Tak ada secercah cahaya pun. Mau melangkah kemanapun rasanya percuma saja.'Ini dimana? Kenapa bisa gelap begini? Apa aku sudah mati??'
Gadis bermanik ungu itu mulai putus asa.
"Syuuuuuu~"
Kunang-kunang berwarna ungu cerah mendekatinya, lalu hinggap di jari.Tak lama kunang-kunang itu kembali terbang. Yumeko mengikutinya. Setidaknya hanya dia lah cahaya yang ada disini.
Lama kelamaan, kunang-kunang yang terlihat jadi ada dua.
"Yumeko..." suara seorang wanita.
Yumeko memperhatikan dua kunang-kunang itu dengan seksama. Kunang-kunang itu berubah menjadi sosok yang Yumeko rindukan selama ini.
"Otou-san?! Okaa-san?!!" Yumeko meneteskan air mata.
Yumeko ingin memeluk mereka, tapi Tanjuro menghentikannya..
"Belum saatnya, Yumeko.." Tanjuro tersenyum pada anak perempuannya itu.
"Kau masih mempunyai tugas yang belum kau tuntaskan, jagalah adik-adikmu, Yumeko.." Kie juga ikut tersenyum.
"Kami menyayangimu, Kamado Yumeko.." perlahan Tanjuro dan Kie menghilang. Cahaya yang besar menyelimuti Yumeko.
DEG!!!!
Tirani itu membuka matanya. Setelah tidur panjangnya selama sebulan, akhirnya Yumeko sadar.
Ia melihat ke arah kanan dan kiri. Tampak Shinobu dan Mitsuri sedang menggenggam tangannya. Yumeko tersenyum, ia mengeratkan genggaman tangan sahabat-sahabatnya itu.
Merasakan tangan Yumeko bergerak, Shinobu dan Mitsuri sadar bersamaan.
"YUMEKO!!!!!" Mereka berdua memeluk Yumeko erat.
"HUAAAAA!!!! AKU KIRA KAU TAK AKAN MEMBUKA MATAMU!!!" teriak Mitsuri.
"Syukurlah..aku khawatir sekali.." Shinobu juga menangis bahagia.
Yumeko menyeka air mata Shinobu dan Mitsuri. Ia berusaha bangun dari tidurnya.
"GHHK!!!!!" Yumeko merasakan sakit luar biasa hebat di tulang rusuknya.
"Eh eh?!!! Kenapa??!!!" Mitsuri panik.
"Jangan-jangan tulang rusukmu belum pulih??!..kembalilah tidur..." Shinobu membantu Yumeko merebahkan tubuhnya lagi.
"Tulang rusukku kenapa memangnya??" tanya Yumeko.
"Empat tulang rusuk patah, beberapa sendi lengan dan kaki mu terkilir, sempat ada pendarahan di kepalamu, tapi sekarang sudah tidak apa-apa." jelas Shinobu.
"Kenapa bisa separah itu ya......" pikir Yumeko.
"Kau di banting dengan kekuatan maksimal ke tanah oleh uppermoon itu. Aku dengar dari Tanjirou, tanahnya saja sampai retak parah.." Uzui tiba-tiba masuk ke ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manjusaka : くのいちの涙 (Kunoichi no namida)
Fanfic(Tomioka Giyuu X reader X Uzui Tengen) Rambut hitam panjang terurai.. Mata ungu gelap setajam mata pedang.. Kamado Yumeko(Reader), sang kunoichi dengan keahlian setara seribu samurai. Dibalik fisiknya yang kuat, Yumeko merasakan kehilangan yang mend...